Hari Air Dunia 2024: Momentum Menjaga Ketahanan Air di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Air Dunia (HAD) atau World Water Day sejatinya dirayakan setiap tahun pada 22 Maret. Melansir situs PBB, peringatan hari air sedunia merupakan salah satu upaya atau tindakan untuk mengatasi krisis air global.
Tema HAD pada 2024 adalah 'Water for Peace' atau Air untuk Perdamaian. Terdapat sejumlah pesan utama dalam peringatan hari air dunia pada 2024.
Pertama, air dapat menjadi alat perdamaian ketika masyarakat dan negara bekerja sama dalam memanfaatkan sumber daya bersama yang berharga ini.
Kedua,air juga dapat memicu dan memperparah konflik ketika akses tidak diberikan dan penggunaan dibagi secara tidak adil.
Poin ketiga adalah air dapat membawa kita keluar dari krisis. Kita dapat memupuk keharmonisan antara masyarakat dan negara dengan bersatu dalam penggunaan air yang adil dan berkelanjutan - mulai dari konvensi PBB di tingkat internasional, hingga tindakan di tingkat lokal.
Terakhir, hari Air Sedunia 2024 adalah tentang bekerja sama untuk menyeimbangkan kebutuhan semua orang, dengan dedikasi untuk memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal, untuk menjadikan air sebagai katalis bagi dunia yang lebih damai.
Basuki Hadimuljono Menteri PUPR sekaligus Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 menyampaikan sedang menyusun keberlanjutan untuk pemerintah yang baru, terutama infrastruktur sumber daya air. Menteri Basuki juga mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan dan mengimplementasikan beberapa hal.
"Pertama, implementasi program pemulihan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti Citarum Harum di seluruh sungai yang ada di Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia. Kedua, saya ingin mengajak kita semua meningkatkan kemampuan mengelola air (water management) di Indonesia. BMKG kita sudah bisa memprediksi dengan tepat, sehingga harus kita manfaatkan untuk mempersiapkan apa yang harus kita lakukan dalam pengelolaan sumber daya air di musim penghujan dan kemarau," tambah Menteri Basuki.
![]() Hari Air Dunia |
Deklarasi Forum Air di Puncak HAD
Puncak HAD diselenggarakan pada Senin (29/4/2024) dengan beragam acara. Dalam kegiatan ini juga dilakukan deklarasi dan penandatanganan Forum Air Indonesia.
Deklarasi tersebut merupakan pembulatan tekad untuk meningkatkan ketahanan air Indonesia di tengah tantangan perubahan iklim global dan berbagai bencana terkait air.
Deklarasi pada puncak HAD dibacakan oleh perwakilan unsur Perguruan Tinggi, Prof.Ir. Indratmo Sukarno, M.Sc, Ph.D. dari ITB. Berikut isi deklarasi Forum Air Indonesia:
Deklarasi poin pertama adalah menyepakati dan penyempurnaan kelengkapan peraturan perundang-undangan serta kelembagaan yang berkaitan erat dengan sumber daya air. Serta penegakan ketentuan-ketentuan hukumnya yang berpihak pada keselamatan lingkungan dan pendayagunaan yang berkelanjutan.
Kedua, mendorong penggunaan sistem pengelolaan sumber daya air dalam melaksanakan konservasi. Termasuk penerapan Zero Delta Q, yakni tidak menambah debit aliran akibat pembangunan penahan air hujan, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Poin berikutnya adalah pengembangan inovasi teknologi kekinian untuk penyiapan data pengelolaan yang berdaya guna dan berkelanjutan.
Kemudian, meningkatkan tata kelola sumber daya air yang baik atau untuk memenuhi kebutuhan air minum dan rumah tangga, irigasi untuk pangan energi, dan industri perkotaan serta lingkungan dalam rencana aksi jangka pendek menengah dan panjang.
Meningkatkan pula upaya sanitasi dan kesehatan lingkungan. Termasuk penanganan masalah sampah dan limbah dengan pengenaan sanksi yang dapat meningkatkan kualitas air sungai dan perairan lainnya yang selanjutnya dapat meningkatkan kapasitas sumber daya air.
![]() Hari Air Dunia |
Salah satu poin penting dalam deklarasi ini adalah mendorong keterlibatan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana, mengutamakan kesetaraan gender, pemuda dan masyarakat adat untuk bersama-sama menjaga dan memanfaatkan sumber daya air sesuai dengan kapasitas dan lingkungannya.
Terakhir adalah membuka kerjasama dengan berbagai pihak baik dari dalam dan luar negeri untuk meningkatkan ketahanan air guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan mencapai Indonesia Emas 2045.
Deklarasi Forum Air Indonesia ditandatangani oleh lembaga pemerintah, akademisi, lembaga non pemerintah, dan kalangan usaha.
Dari pemerintahan antara lain Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Deputi Klimatologi BMKG.
Water Talks
Setelah deklarasi, kegiatan puncak HAD dilanjutkan dengan Water Talks yang mengundang pembicara yang memiliki kompetensi di bidang air, antara lain Dr. Saparis sebagai Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan DAS KLHK, Andy Bahari merupakan World Clear Up Day Indonesia, Nadine Chandrawinata merupakan Youth Generation.
Water Talks merupakan wujud sinergi antara Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kementerian PUPR dengan Civitas Akademika dalam memeriahkan HAD yang ke-32, sekaligus turut mempromosikan World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024.
(ras/ras)
