World Water Forum

Terungkap! Banyak Negara Ingin Belajar dari RI Soal Pengelolaan Air

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
29 April 2024 14:45
Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat
Foto: Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat

Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat mengatakan banyak negara di dunia yang ingin belajar pada Indonesia soal pengelolaan air yang masih menjadi pekerjaan rumah. Saat ini capaian global untuk akses air baru mencapai 12%, padahal targetnya akses air secara aman 2030 bisa mencapai 100% secara global.

"Sementara Indonesia sudah mencapai 60%, oleh karena itu banyak negara yang ingin tahu bagaimana Indonesia bisa mencapai hal seperti itu di tengah Covid-19, krisis keuangan dan pangan global, serta energi," ungkap Tri dalam Konferensi Pers Virtual Road to 10 Water Forum: Hydro-Diplomacy: Solusi Jitu Atasi Masalah Air Global, Senin (29/4/2024).

Ditambah lagi, menurut Tri, diplomasi air yang dimiliki Indonesia, menarik bagi berbagai negara. Indonesia memiliki center of excellence, baik oleh PUPR, BRIN, dan BMKG yang akan disinergikan pasca WWF. Center of excellence ini akan jadi hub dan kerja sama koordinasi, pengetahuan di bidang air dan iklim, bersama dengan center of excellence lain di Asia Pasifik, termasuk juga kerja sama dengan UN Water.

Di sisi lain, pembangunan berkelanjutan untuk mencapai target 2030 tidak hanya diserahkan ke masing-masing negara. Dia menegaskan, harus ada kerja sama erat dan tidak bersyarat agar semua negara, terutama negara berkembang, bisa mencapai target.

"Masih ada waktu enam tahun dan kita akan mendorong negara-negara untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan berkelanjutan," jelas Tri.

Ke depannya, pemerintah akan konsisten membawa hasil dari Bali, baik ke PBB maupun organisasi terkait perubahan iklim, organisasi meteorologi dunia, kesehatan dunia, dan masih banyak lagi.

"Tidak hanya akan berhenti di Bali dan hydro diplomacy akan konsisten dilakukan pemerintah Indonesia," pungkas Tri.

Diketahui Kementerian PUPR bakal menyelenggarakan World Water Forum (WWF) ke-10. World Water Forum bertujuan memperkuat kolaborasi dan kemitraan global untuk mencari jalan dan mengatasi tantangan air dan sanitasi. Selain itu ada beberapa tujuan turunan yang ingin dicapai dalam setiap gelarannya.

Pertama adalah meningkatkan nilai strategis air dengan membangun komitmen politik dalam pemajuan manajemen air dan sanitasi (SDGs 6).

Kedua, meningkatkan awareness terhadap air sebagai critical concern global. Lalu yang ketiga sebagai multi-stakeholder event untuk mendiskusikan dan berbagi pengalaman serta mengembangkan pengetahuan dan praktik baik dalam tata kelola air dan sanitasi.

World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di WWF ke-10, Indonesia Ajukan 4 Hal Konkret untuk Hydro Diplomacy

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular