Deretan Tuan Rumah Acara World Water Forum, Indonesia ke-10

Jakarta, CNBC Indonesia - World Water Forum (WWF) ke-10 akan segera diselenggarakan pada tahun ini. Indonesia dengan bangga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan WWF ke-10 tahun 2024. Forum internasional tersebut akan dilaksanakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.
Pada WWF ke-10, kerja sama penyelenggaraan antara Indonesia dan World Water Council (WWC) didasarkan pada Framework Agreement for the Organization of the 10th World Water Forum.
Pemerintah pun telah menetapkan gelaran tersebut akan dihelat di Bali dan mengusung tema "Water for Shared Prosperity".
Ada enam sub tema yang akan dibahas, yaitu water security & prosperity, water for humans & nature, disaster risk reduction & management. Kemudian governance, cooperation & hydro-diplomacy, sustainable water finance, dan knowledge & Innovation.
World Water Forum digelar dengan tujuan utama memperkuat kolaborasi dan kemitraan global untuk mencari jalan dan mengatasi tantangan air dan sanitasi. Selain itu ada beberapa tujuan turunan yang ingin dicapai dalam setiap gelarannya.
Pergelaran acara tersebut telah berjalan selama kurang lebih 28 tahun sejak diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 1997 di Maroko. Terdapat 10 negara yang pernah menjadi tuan rumah pergelaran World Water Forum (WWF) termasuk Indonesia pada tahun ini.
Berikut 10 negara yang menjadi tuan rumah acara World Water Forum (WWF):
1. Marrakesh, 1997
World Water Forum (WWF) pertama diadakan di Marrakesh, Maroko pada tahun 1997. Forum ini mengumpulkan 400 peserta dan bertujuan untuk mengatasi krisis air global. Forum tersebut menghasilkan Deklarasi Marrakesh, yang mengamanatkan World Water Council (WWC) untuk mengembangkan "World Water Vision" untuk abad ke-21. Deklarasi ini menandai langkah penting menuju penyelesaian krisis air. Visi tersebut kemudian dipublikasikan pada tahun 2000 dan dipresentasikan pada World Water Forum ke-2.
Keberhasilan forum tersebut terbukti dengan dikeluarkannya Deklarasi Marrakesh dan ditetapkannya kepemimpinan WWC dalam mengembangkan World Water Vision (Visi Air Dunia) untuk masa depan yang berkelanjutan.
2. Den Haag, 2000
Pada tahun 2002, World Water Forum ke-2 diadakan di Den Haag, Belanda. Hal ini menghasilkan diskusi yang signifikan mengenai "World Water Vision" dan rencana aksi terkait. Salah satu hasilnya adalah usulan pembentukan tim pemantau untuk mensurvei upaya komunitas air global dan melaporkan rencana aksi nyata pada World Water Forum ke-3.
Forum tersebut menghadirkan sekitar 5.700 peserta dari 130 negara, dihadiri oleh 500 jurnalis, dan Konferensi Tingkat Menteri dengan 114 menteri yang menghasilkan Deklarasi Den Haag tentang Keamanan Air.
3. Kyoto, 2003
World Water Forum ke-3, diadakan di Kyoto, Shiga, dan Osaka, Jepang pada tahun 2003. Dengan lebih dari 24.000 peserta, forum ini mempertemukan 1.300 delegasi resmi dari 170 negara dan 47 organisasi internasional. Forum tersebut menghasilkan publikasi laporan "World Water Actions", yang menganalisis 3.000 aksi lapangan dan menampilkan upaya global dalam mengatasi tantangan air.
Forum ini menekankan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan melalui inisiatif seperti "Forum Air Virtual dan pengumpulan kesaksian dalam Portofolio Aksi Air "Suara Air". Forum ini menunjukkan dedikasi Jepang sebagai negara tuan rumah dan komitmennya dalam mengatasi permasalahan terkait air. Forum ini bertujuan untuk berkontribusi pada gerakan sadar air, memicu perdebatan, dan meningkatkan kesadaran di berbagai tingkat masyarakat.
4. Meksiko, 2006
World Water Forum ke-4 diadakan di Mexico City pada tahun 2006. Forum ini menarik hampir 20.000 peserta dari seluruh dunia. Pesertanya meliputi perwakilan resmi dan delegasi dari 140 negara, termasuk 120 walikota, 150 legislator, dan 78 menteri.
Forum ini berfokus pada isu-isu utama pengelolaan dan tata kelola air, termasuk peningkatan akses terhadap air dan sanitasi, peningkatan mekanisme pembiayaan, dan pengembangan kerja sama internasional. Hasil-hasilnya memainkan peran penting dalam mendorong dialog dan tindakan di bidang-bidang ini, serta mengatasi tantangan air global secara efektif.
5. Istanbul, 2009
Pada tahun 2009, World Water Forum ke-5 diadakan di Istanbul, Turki. Lebih dari 30.000 peserta mengambil bagian dalam forum ini, dengan lebih dari 400 organisasi berkontribusi. Forum ini diselenggarakan dengan 6 tema, menampilkan 7 laporan regional, dan mencakup 5 panel tingkat tinggi. Hal ini menandai beberapa hal pertama yakni pertemuan Audiensi Negara, keterlibatan lebih dari 250 anggota parlemen, dan pengembangan Pernyataan Menteri dan Panduan Air.
Koordinator Tematik dan Regional, serta perwakilan dari Kelompok Besar, berpartisipasi dalam pertemuan persiapan. Diskusi meja bundar tingkat menteri memfasilitasi pertukaran dengan para pemangku kepentingan, sementara Otoritas Lokal dan Regional mencapai Konsensus Air Istanbul (IWC), yang berkomitmen untuk menyesuaikan infrastruktur dan layanan air terhadap tantangan yang muncul.
6. Marseille, 2012
World Water Forum ke-6 diadakan di Marseille, Perancis, mempertemukan para pemangku kepentingan dari seluruh dunia dengan tema "Time for Solutions." Dengan lebih dari 35.000 peserta yang mewakili 173 negara, termasuk kepala negara dan menteri, forum ini menampilkan lebih dari 250 sesi yang membahas tantangan air. Acara ini juga menampilkan Desa Solusi dan Platform Solusi, menyoroti pendekatan yang ada terhadap masalah air dan sanitasi. Perancis, sebagai tuan rumah, memperoleh surplus pendapatan dari forum tersebut, yang kemudian diinvestasikan untuk mendukung proyek di lapangan.
7. Daegu-Gyeongbuk, 2015
World Water Forum ke-7, yang diadakan di Daegu-Gyeongbuk pada tahun 2015, menandai fase baru dalam upaya global untuk pembangunan berkelanjutan. Pertemuan ini bertujuan untuk menerapkan solusi dari forum sebelumnya, memfasilitasi diskusi mengenai isu-isu terkait air, dan membina kerja sama antar pemerintah, organisasi, dan perusahaan. Acara ini menarik lebih dari 40.000 peserta dari 168 negara, menjadikannya konferensi air terbesar dalam sejarah.
Selama forum tersebut, para pemimpin politik mengusulkan inisiatif seperti "Pekan Air Daegu-Gyeongbuk" untuk mendorong komitmen dan kolaborasi. Pejabat tingkat tinggi pemerintah, termasuk menteri dan perwakilan parlemen, terlibat dalam diskusi mengenai politik air. Berbagai perjanjian ditandatangani, dan pertemuan bilateral dan multilateral menciptakan peluang kerja sama. Ekspo dan pekan raya ini memamerkan ide-ide dan teknologi inovatif dari 39 negara, menyediakan platform untuk berbagi kebijakan dan kemajuan mengenai air. Secara keseluruhan, acara ini memainkan peran penting dalam memajukan tujuan pengelolaan dan keberlanjutan air global.
8. Brasilia, 2018
World Water Forum ke-8 yang diselenggarakan di Brasilia, Brasil, pada tahun 2018, menandai tonggak sejarah penting karena pertama kalinya acara tersebut diadakan di belahan bumi selatan. Dengan tema "Sharing Water", forum ini bertujuan untuk mengatasi tantangan air secara global dan merangsang solusi inovatif. Forum ini menarik lebih dari 10.600 peserta dari 172 negara, termasuk kepala negara, menteri, dan delegasi parlemen. Acara ini memamerkan potensi air, keahlian teknis, dan komitmen Brasil terhadap pengelolaan air berkelanjutan, sekaligus menekankan pentingnya partisipasi negara-negara berkembang dalam diskusi global.
World Water Forum ke-8, yang diadakan di Brasilia, Brasil, merupakan forum terbesar hingga saat ini, yang menempatkan air sebagai prioritas utama dalam agenda politik dan sosial. Dengan lebih dari 109.000 pengunjung dan liputan media yang luas, forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk mencari solusi bagi tantangan terkait air melalui lebih dari 350 sesi dan acara melalui diskusi yang menggugah pikiran. Sumber daya air Brasil yang kaya dan sistem manajemen yang mapan berkontribusi terhadap keberhasilan tuan rumah.
9. Dakar, 2022
World Water Forum ke-9 yang diadakan di Dakar, Senegal, menandai pertama kalinya acara tersebut diadakan di Afrika Sub-Sahara. Konferensi ini mempertemukan para pemimpin dunia, praktisi, dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan air dan sanitasi dengan tema "Keamanan Air untuk Perdamaian dan Pembangunan." Forum ini bertujuan untuk mendorong tindakan kolektif, kerja sama, dan solusi terpadu untuk mengatasi permasalahan air yang mendesak.
Perjanjian antara Senegal dan World Water Council (WWC) membuka jalan bagi World Water Forum ke-9, yang menekankan perlunya mengamankan pasokan air global melalui investasi keuangan, perbaikan tata kelola, dan peningkatan pengetahuan dan kapasitas. Acara ini mengakui meningkatnya dampak variabilitas dan perubahan iklim, seperti meningkatnya kekeringan dan banjir, dan menyerukan upaya intensif untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Forum ini berfungsi sebagai platform penting untuk mempercepat kemajuan menuju tujuan air global dan menciptakan masa depan yang lebih aman akan air.
10. Indonesia, 2024
Pada World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 akan diselenggarakan di Bali, Indonesia pada 18 - 25 Mei 2024. Kerja sama penyelenggaraan antara Indonesia dan World Water Council (WWC) didasarkan pada Framework Agreement for the Organization of the 10th World Water Forum, dan mengusung tema "Water for Shared Prosperity".
CNBC Indonesia Research
