
Pekan Panas: Ada Putusan Sengketa Pilpres MK, Nasib Suku Bunga-Perang
Berbagai sentimen di dalam maupun luar negeri akan kembali mewarnai pasar keuangan domestik sepanjang pekan ini, termasuk hari ini. Aktivitas penuh akan terjadi mulai hari Senin hingga Jumat tanpa libur layaknya pekan lalu.
Pelaku pasar juga patut waspada perihal bursa Wall Street yang ditutup merah pekan lalu, ini bisa menular ke pergerakan pasar keuangan lanjut volatile.
Melihat IHSG secara teknikal harian, kini sedang menguji support dari garis rata-rata selama 200 hari (MA200). Jika ini ditembus ke bawah, maka peluang IHSG jatuh menguji level 7000 terbuka semakin lebar.
Namun, posisi support ini juga membuka peluang adanya rebound paling tidak mendekati resistance 7200 atau ke garis rata-rata selama 100 hari (MA100).
![]() Pergerakan IHSG secara teknikal dalam basis waktu harian |
Jika menilai berdasarkan sentimen ada banyak hal baik dari luar negeri maupun domestik yang akan mempengaruhi pasar secara keseluruhan pada sepanjang pekan ini, simak penjelasannya dalam beberapa poin berikut :
1. Sidang Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024
Sidang pembacaan putusan sengketa pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan digelar pada hari ini, Senin (22/4/2024) pukul 09.00 WIB.
Ada dua putusan yang akan dibacakan Mahkamah Konstitusi (MK) yakni terhadap permohonan dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud. Sidang tersebut akan dilakukan pada ruangan yang sama.
MK pun telah mengirimkan surat panggilan kepada para pihak untuk menghadiri sidang putusan sengketa Pilpres 2024. Ada delapan surat yang dikirimkan oleh MK.
"Panggilan sudah dikirimkan kepada seluruh pihak, baik perkara nomor 1 dan nomor 2. Panggilannya sama, jam atau pukul 09.00 WIB di ruang sidang pleno," kata Juru Bicara MK Fajar Laksono, di gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).
Dia juga mengatakan para pihak yang hadir akan dibatasi sebanyak 14 orang dari masing-masing para pihak.
Sebelumnya delapan hakim MK mulai fokus menggelar Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) terhitung sejak 16 April lalu. Fajar juga memastikan RPH merupakan agenda tertutup. Baginya, apa yang terjadi dalam RPH, terang dia, sepenuhnya bersifat rahasia.
"Nah, mulai hari ini tanggal 16 (April) setelah kesimpulan tadi sampai dengan tanggal 21 (April) itu setiap hari diagendakan RPH, fokus untuk pembahasan perkara pilpres," ujar Fajar di kaantornya, Jakarta, Selasa (16/4/2024) lalu.
Sejak Selasa (16/4/2024) para pihak yang bersengketa terkait hasil Pilpres 2024 telah menyerahkan kesimpulan masing-masing. Selain itu, MK juga telah menerima puluhan amicus curiae yang diajukan pelbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
2. Neraca Dagang RI Periode Maret 2024
Pada hari ini, Senin (22/4/2024), neraca perdagangan Indonesia juga akan dirilis beserta data ekspor dan impor periode Maret 2024.
Neraca dagang RI tampaknya masih akan kembali surplus di tengah harga komoditas serta menggeliatnya ekonomi negara mitra dagang.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 akan mencapai US$ 1,54 miliar. Surplus tersebut naik tipis dibandingkan Februari 2024 yang mencapai US$ 0,87 miliar.
Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor akan terkontraksi 9,63% (year on year/yoy) sementara impor turun 4,86% (yoy) pada Maret 2024. Impor diperkirakan terkontraksi setelah melonjak pada Februari 2024 sebagai dampak permintaan menjelang Ramadhan.
Bila neraca perdagangan berlanjut pada Maret 2024 maka Indonesia akan membukukan surplus selama 47 bulan beruntun. Catatan surplus menjadi pencapaian Presiden Joko Widodo(Jokowi) karena menjadi yang terpanjang di Era Reformasi dan salah satu yang terbaik dalam sejarah Indonesia.
Pencapaian ini juga terbilang luar biasa mengingat neraca dagang Indonesia pada 2018 hingga 2019 lebih kerap diwarnai defisit. Pada periode Juli 2018-Januari 2020, neraca dagang mencatat defisit 13 kali defisit dan lima kali. Setelah melewati pencapaian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni surplus selama 42 bulan. Jokowi diproyeksi juga telah melewati salah satu pencapaian terbaik di era Soeharto yakni surplus selama 46 bulan beruntun pada Februari 2024.
3. Suku Bunga Acuan China
Masih di hari yang sama, suku bunga China (Loan Prime Rate) tenor satu dan lima tahun pun akan dirilis pagi hari nanti.
Hal ini cukup menjadi perhatian pasar karena China saat ini memiliki perekonomian yang cukup lambat dan proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2024 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan 2023
Pasar saat ini memprediksi suku bunga China masih berada di angka 3,45% untuk LPR satu tahun dan 3,95% untuk LPR lima tahun.
4. Indeks PMI AS
Sehari kemudian, pada Selasa (23/4/2024), AS akan merilis data Purchasing Managers' Index (PMI) yang secara umum diperkirakan mengalami kenaikan baik composite, manufacturing, dan services masing-masing menjadi 52,5, 52, dan 51,8.
Jika hal ini benar-benar terjadi, maka dapat dikatakan ekonomi AS masih cukup kuat dan berujung pada ekspektasi pemangkasan suku bunga masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.
5. Suku Bunga Acuan BI
Selanjutnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) juga akan dilaksanakan pada 23 April hingga 24 April mendatang.
Salah satu yang menjadi perhatian pelaku pasar yakni data suku bunga (BI Rate) yang akan disampaikan BI pada 24 April. Saat ini, suku bunga BI masih berada di angka 6% dan sudah lima bulan beruntun, BI menahan suku bunga.
Sebagian pelaku pasar memperkirakan BI akan mengerek suku bunga acuan pada bulan ini demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Menarik diperhatikan juga terkait pandangan BI perihal kondisi rupiah yang terus melemah hingga menembus Rp16.200/US$. Pasar juga menantikan bagaimana intervensi BI guna menstabilkan rupiah di tengah banyaknya risiko eksternal.
6. PDB Kuartal I/2024 dan Klaim Pengangguran AS
Pada hari yang sama, Kamis (24/4/2024) AS akan merilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) QoQ Advance untuk kuartal I-2024. Konsensus memperkirakan bahwa PDB AS akan lebih rendah menjadi 2,1% dari yang sebelumnya 3,4% pada kuartal IV-2023.
Berdasarkan data saat ini, pertumbuhan ekonomi AS cukup sulit untuk diturunkan karena data-data fundamental AS masih cukup solid bahkan International Monetary Fund (IMF) dalam laporan terakhirnya April 2024 memprediksi AS akan mengalami pertumbuhan PDB sebesar 2,7% pada tahun ini atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya yakni 2,5%.
Selain itu, akan rilis sejumlah data pasar tenaga kerja seperti klaim pengangguran hingga rata-rata klaim pengangguran selama empat pekan berjalan.
7. Pengumuman Suku Bunga Jepang - PCE AS
Sementara pada hari terakhir perdagangan pekan ini (26/4/2024), Jepang akan merilis data suku bunganya dan diperkirakan masih akan menahan suku bunganya.
Jika Jepang masih akan menahan suku bunganya, hal ini akan berpengaruh terhadap mata uang nya yakni yen yang cenderung akan melemah terhadap dolar AS.
Sebagai informasi, yen terpantau telah berada di level terendah dalam 34 tahun terakhir atau sejak 1990.
Pada malam harinya, AS kembali akan merilis data inflasi (PCE) yang masih berada di angka 2%-an. PCE price index yoy diperkirakan masih berada di angka 2,6% sementara core PCE price index yoy diperkirakan cenderung lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yakni menjadi 2,6% dari 2,8%.
8. Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah Masih Berlanjut
Di lain sisi, pelaku pasar juga masih mengamati ketegangan yang terjadi di Timur Tengah antara Iran dan Israel.
Kekhawatiran pasar sempat mengalami kenaikan setelah adanya kabar Israel meluncurkan serangan balik ke wilayah Iran pekan lalu. Indonesia harus bersiap dengan segala kemungkinan, termasuk potensi kenaikan harga minyak dunia dalam beberapa waktu ke depan. Dampak itu bakal berpengaruh terhadap subsidi energi yang tergolong besar.
Dosen Universitas Bakrie Asmiati Malik menilai perlu kewaspadaan pada situasi geopolitik ini, termasuk mewanti-wanti jika eskalasinya berlangsung lama.
"Nggak ada yang bisa memprediksi kondisi geopolitik dan pasar 100% akurat, karena itu karena sangat uncertainty, tentu kita harus perbaiki diri sendiri. Perekonomian Indonesia sangat terintegrasi dengan global seperti besaran investasi, ekspor-impor, kontribusi kenaikan biaya energi dan logistik besar menjadikan kita sebagai negara high economy cost," ujar Asmiati.
9. Banyak RUPS dan Ex-Date Dividen
Kemudian, jika melihat sentimen dari konstituen saham di IHSG, pada hari ini akan ada banyak agenda.
Ada jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari enam emiten berbeda, dan empat emiten bersamaan melewati periode ex-date. Jadwal selengkapnya bisa lihat pada halaman empat artikel ini.
Perusahaan juga mulai mengumumkan kienrja kuartal I-2024. BCA akan mengujumkan kinerja kuartal I-2024 pada hari ini, Senin (23/4/2024).
Halaman 4 >>>
(tsn/tsn)