
Sinyal Baru 'Kiamat' Batu Bara, Tambang Besar China Kurangi Produksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara global turun tipis di tengah wacana pemangkasan produksi di Shanxi yang merupakan penghasil batu bara terbesar di China akibat permintaan yang lesu.
Pada perdagangan Senin (8/4/2024) harga batu bara dunia kontrak Mei tercatat US$130,2 per ton, turun 0,05% dibandingkan hari sebelumnya.
Provinsi Shanxi, penghasil batu bara terbesar di China, berencana mengurangi produksinya untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun setelah ditutup karena serangkaian kecelakaan pertambangan yang fatal dan lemahnya permintaan menyebabkan terhadap jatuhnya harga.
Produksi batubara Shanxi akan mencapai 1,3 miliar metrik ton pada tahun 2024, menurut pemerintah provinsi setempat. Jumlah tersebut turun 4% dari tahun lalu sebesar 1,36 miliar ton.
Shanxi, yang menambang 29% batubara China tahun lalu, akan secara sukarela mengurangi produksinya untuk pertama kalinya, menurut laporan di media pemerintah Xinhua.
"Provinsi-provinsi China yang kaya energi mengalami transformasi besar dalam struktur industri dan bauran energi seiring upaya mereka mencapai pertumbuhan berkualitas tinggi," kata Xinhua.
Pasar batu bara di China sebagian besar mengalami kelebihan pasokan karena lemahnya sektor properti yang telah mengurangi permintaan batu bara untuk industri baja dan semen.
Sementara itu, kecelakaan pertambangan menghentikan sebagian produksi pada kuartal pertama, meskipun sebagian produksi telah pulih pada akhir Maret.
Rencana kerja Shanxi menyerukan produksi yang stabil, termasuk mempertahankan operasi selama hari libur dan acara besar serta menghindari penutupan tambang secara luas setelah kecelakaan.
Akibat gangguan tersebut, Mongolia Dalam mengambil alih posisi Shanxi menjadi provinsi penghasil batu bara terbesar di Tiongkok. Produksi Mongolia Dalam naik 1,7% tahun-ke-tahun, sementara Shanxi turun 18,1%, sehingga menurunkan produksi keseluruhan sebesar 4,2%, menurut data biro statistik.
Pada bulan Februari, penambang batu bara di Shanxi diminta untuk mengurangi produksi dan melakukan pemeriksaan keselamatan dari bulan Maret hingga Mei.
Sebuah kelompok industri memperkirakan produksi batu bara China secara keseluruhan akan meningkat sekitar 1% pada tahun 2024, melampaui rekor tertinggi tahun lalu sebesar 4,66 miliar ton.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)