
Cetak Rekor! Begini IHSG dari Bumi ke Bulan Dalam 10 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil pecah rekor lagi, bahkan sempat menembus ke atas level 7400 pada hari ini, Jumat (8/3/2024). Selama satu dekade perjalanan IHSG sempat menghadapi pasang surut, yang terendah pada 2020 akibat pandemi Covid-19 hingga saat ini sudah berhasil pulih dan menembus All Time High (ATH).
Posisi tertinggi sepanjang masa yang pernah di uji pada 2013 terjadi tepat pada 20 Mei 2023 dengan harga penutupan di 5214,97.Posisi tersebut kemudian berhasil ditembus lagi pada 8 September 2014 dengan closing di 5246,48. Lalu, rekor kembali dipecahkan pada tahun berikutnya ke level 5325,88, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2015.
Setelah itu, IHSG terus melesat hingga ke posisi tertingginya pada 7 April 2015 di level 5523,29. Sayangnya setelah mencapai level tersebut IHSG terus merosot sampai akhir tahun, bahkan sempat menyentuh harga terendah di level 4200 pada Oktober 2015.
![]() Perjalanan IHSG selama 10 tahun |
Namun, setelah itu IHSG mulai bangkit dan merangkak ke level tertinggi yang dicapai dalam setahun berikutnya di posisi 5470,68. Posisi ini dicetak tepatnya 16 November 2016. Jadi, bisa dibilang untuk 2016 ini angka tertinggi yang dicetak dalam setahun belum bisa menembus level all time high.
Rekor sepanjang masa kemudian dipecahkan kembali pada 4 April 2017 di angka 5651,82. IHSG kemudian terus meroket dan mencapai mencetak rekor lagi tepat pada perdagangan terakhir tahun 2017 dengan penguatan 0,66% ke level 6355,65.
Menuju tahun berikutnya setelah libur Natal dan Tahun Baru, IHSG tetap konsisten dalam tren penguatan menuju level tertinggi pada 29 Januari 2018 ke angka 6680,61. Setelah itu IHSG sempat koreksi ringan dalam beberapa hari lalu menguji ATH selanjutnya pada 19 Februari 2018 ke 6689,28. Posisi ini sekaligus menjadi yang tertinggi pada 2018.
Beralih ke periode berikutnya, IHSG malah bergerak terkonsolidasi dari pertengahan 2018 hingga akhir 2019. Oleh karena itu pada tahun 2019, IHSG belum bisa mencetak ATH lagi dengan posisi tertinggi yang dicapai hanya di level 6540,95, tepatnya pada 29 Februari 2019.
Berlanjut ke 2020 malah menjadi tahun yang dihantam pandemi Covid-19. Posisi tertinggi IHSG pada 2020 hanya terjadi di bulan pertama, tepatnya pada 14 Januari 2020 di level 6235,40
Hanya dalam tiga bulan pertama gerak IHSG terus merosot. Tepat pada 24 Maret 2024 menandai posisi IHSG yang anjlok paling dalam dengan penutupan di harga 3937,63. Posisi ini setara dengan level terendah sejak September 2013.
Syukurnya, setelah itu IHSG dengan cepat merangkak pulih hingga akhir tahun. Kemudian pada Januari 2021 IHSG kembali mencetak level tertinggi menembus ke atas 6400. Setelah itu, IHSG bergerak sideways cukup lama hingga terkerek naik terbawa momentum Window Dressing di akhir tahun.
Kuartal terakhir tahun 2021 menjadi momentum IHSG mencetak posisi tertinggi sepanjang masa sekaligus tertinggi selama setahun di posisi 6723,39, tepatnya pada 22 November 2021.
Beralih ke tahun berikutnya, tepatnya pada pada 7 Februari 2022, IHSG berhasil menembus level 6800 dan terus merangkak hingga menembus ke atas 7000. Beberapa kali IHSG menguji 7000 dan mengakhiri posisi ATH dan tertinggi dalam setahun pada 13 September 2022 di angka 7318,01.
Setahun bergulir setelah itu, IHSG malah bergerak terkonsolidasi lama dan belum bisa kembali mencetak ATH. Akan tetapi, pada akhir tahun tetap terkerek naik mengikuti momentum Santa Claus Rally, sehingga pada 28 Desember 2023, IHSG mencetak posisi tertinggi dalam setahun di posisi 7303,18.
Penguatan terus berlanjut hingga saat ini dan pada hari ini, Jumat (8/3/2024) IHSG kembali mencetak ATH di angka 7381,90. Level ini sebenarnya sudah cenderung menyusut dibandingkan gerak intraday yang sempat menguat ke atas 7400.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/mij)