Newsletter

Bos The Fed, Jerome Powell: Pangkas Suku Bunga Bisa Tahun Ini, Tapi...

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 March 2024 06:00
Sahamnya Diiborong Asing, Ini Perkiraan Dividen BRI, BNI, Mandiri
Foto: Infografis/Sahamnya Diiborong Asing, Ini Perkiraan Dividen BRI, BNI, Mandiri/Arisyua Rahadian

Sentimen dalam negeri tidak kalah penting untuk dicermati oleh investor. Akan ada rilis data cadangan devisa. Selain itu bank-bank besar muali mengumumkan pembagian dividen.

Bulan ini dipenuhi dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pada rapat tahunan tersebut para emiten biasanya mengumumkan besaran dividen yang akan dibagikan kepada investor.

Tentu saja hal ini menarik perhatian karena investor bisa memperkirakan berapa keuntungan dari dividen yang didapatkan.

Hari ini (7/3/2024) BMRI akan melakukan RUPST pada Kamis (7/3/2024). Tim riset CNBC Indonesia memperkirakan dividen BMRI akan mencapai Rp280,29 per lembar.

Kemarin (6/3/2024) PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) atau BBTN menggelar RUPST sekaligus mengumumkan pembagian dividen.

BBTN memutuskan untuk membagikan 20% laba bersih tahun buku 2023 sebagai dividen. Dengan demikian emiten bersandi BBTN tersebut akan menebar dividen senilai Rp 700,19 miliar atau setara Rp49,9 per saham.

Adapun sebesar 80% atau Rp 2,8 triliun ditetapkan sebagai saldo ditahan untuk pengembangan usaha perusahaan.

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (1/3/2024) menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80% atau senilai Rp 48,1 triliun sebagai dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Nilai tersebut setara Rp319 per lembar saham.

Secara nominal, jumlah dividen yang dibagikan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu senilai Rp231,22 per saham.

Sementara itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.

Adapun satu saham big bank lainnya yakni BBCA akan menggelar RUPST pada Kamis (14/7/2024) dengan prakiraan pembagian dividen senilai Rp181,6 per saham.

Hari ini akan ada pengumuman cadangan devisa untuk Februari.

Cadangan devisa Indonesia menurun menjadi USD 145,1 miliar pada Januari 2024 dari puncaknya dalam dua tahun terakhir sebesar USD 146,4 miliar bulan sebelumnya, yang mencerminkan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Angka terbaru tersebut setara dengan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang. Bank Indonesia memandang cadangan devisa dalam beberapa bulan mendatang akan tetap melimpah, didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta respons kebijakan yang beragam dari bank sentral dan pemerintah.

 

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular