
Siap-Siap Ya! Ada Kabar Penting dari Amerika & IKN Hari Ini

Pasar keuangan RI pergerakannya diperkirakan akan lebih volatie pada hari ini mengingat data inflasi PCE AS dan klaim pengangguran mingguan AS akan dirilis pada malam hari.
Terlepas dari hal tersebut, hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih bersifat sementara, alias perhitungan masih berlangsung. Apalagi, proses perhitungan suara masih dilakukan oleh KPU hingga 20 Maret mendatang.
Hingga Kamis hari ini pukul 05.00 WIB, data KPU menunjukkan pasangan calon (paslon) 2 sudah jauh meninggalkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Suara yang masuk sudah mencapai dengan 77,79% data Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah tertampung dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kokoh di posisi pertama dengan perolehan suara 58,84%.
Berikut sentimen pasar dari dalam dan luar negeri hari ini.
Inflasi PCE AS
Data yang sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar di global yakni Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS akan dirilis pada hari ini.
Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan inflasi PCE Negeri Paman Sam pada Januari 2024 turun menjadi 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan naik menjadi 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm).
Sedangkan inflasi PCE inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan naik menjadi 2,9% (yoy) dan 0,4% (mtm).
Data ini akan dipantau ketat oleh pelaku pasar, apalagi The Fed, karena inflasi PCE merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.
Jika pembacaan PCE mirip dengan pembacaan inflasi harga konsumen dan produsen baru-baru ini, hal ini dapat memaksa The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini lebih lama dari perkiraan pasar.
Data Klaim Pengangguran Mingguan AS
Selain data inflasi PCE, Negeri Paman Sam juga akan merilis data klaim pengangguran mingguan untuk periode pekan yang berakhir 24 Februari 2024.
Konsensus pasar Trading Economics memperkirakan klaim pengangguran mingguan kali ini akan kembali naik menjadi 210.000, dari sebelumnya pada pekan yang berakhir 17 Februari lalu di angka 201.000 klaim.
Jika angka klaim pengangguran kembali naik, maka bisa dikatakan bahwa data tenaga kerja mulai mendingin. Namun, hal ini tidak dapat disimpulkan secara langsung, mengingat masih ada data tenaga kerja lain yang menjadi tolok ukur.
![]() Economic Outlook 2024 |
CNBC Economic Outlook 2024
Pada hari ini, media CNBC Indonesia kembali akan menggelar event tahunan yakni CNBC Economic Outlook 2024 dengan tema Year of Optimism pada Kamis (29/2/2024).
Sebuah acara yang akan menjadi ruang diskusi dan penyampaian pandangan para regulator dan pelaku bisnis mengenai perekonomian Indonesia di tahun 2024.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia di 2023 mengalami pertumbuhan 5,05%. Penopang utamanya adalah tingkat konsumsi yang masih tumbuh sekitar 4,47%.
Selain itu, hampir semua komponen pengeluaran juga mengalami pertumbuhan positif. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tercatat tumbuh 5,02% didorong oleh pertumbuhan semua sektor. Kemudian, ekspor juga tercatat tumbuh 1,64%, konsumsi pemerintah meningkat 2,81% dan konsumsi LNPRT 18,11%. Pelemahan hanya terjadi di impor yang tercatat kontraksi sebesar -0,15%.
Pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi 2023 di tengah perlambatan ekonomi global. Telebih perekonomian Indonesia di 2023 telah berhasil menggungguli beberapa negara seperti Malaysia (3,77%) dan Korea Selatan (1,36%), serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara G-20 seperti AS (2,5%), Perancis (0,9%) maupun Jerman yang mengalami kontraksi (-0,3%).
Acara ini akan menghadirkan Founder & Chairman CT CORP Chairul Tanjung. Akan hadir sebagai pembicara sejumlah nara sumber dari pemerintahan dan pasar keuangan serta pelaku industri keuangan, perbankan, transportasi, hingga teknologi.
Menarik disimak seperti apakah kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan industri keuangan yang akan dipaparkan pembicara.
Groundbreaking Tahap 5 Ibu Kota Negara (IKN)
Groundbreaking tahap-5 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan berlanjut pekan ini. Kepala Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan IKN Nusantara Danis H. Sumadilaga membeberkan mengatakan, groundbreaking berlangsung pada Kamis, 29 Februari dan Jumat 1 Maret 2024.
"Minggu ini ada groundbreaking tahap 5, yakni Kamis dan Jumat. Ini adalah groundbreaking tahap ke 5," katanya dalam acara Dentons HPRP Law and Regulations Outlook 2024 di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (26/2/2024).
Ia menjelaskan groundbreaking di IKN sudah berlangsung 4 tahap sejak Oktober 2023 hingga Januari 2024. Sementara pada groundbreaking tahap 5, ada beberapa proyek dari Bank Mandiri, BRI, hingga BPJS Kesehatan.
"Groundbreaking kelima ini ada Bank Mandiri, BRI, kemudian sektor keuangan, BPJS, dan lain sebagainya," tuturnya.
Sebelumnya, Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap akan ada sektor lain yang masuk di IKN Nusantara. Informasi ini diungkap oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim.
"Yang pasti kalau teman-teman perhatikan berbagai macam sektor sudah masuk. Kelistrikan sudah, transportasi sudah," ucap Silvia di agenda Indonesia Architecture Exhibition & Conference di ICE BSD, Tangerang, Kamis (22/2/2024).
Sebagai informasi, pembangunan IKN ditafsir membutuhkan dana sekitar Rp 466 triliun. Danis menjelaskan, 20% atau sekitar Rp 91 triliun berasal dari APBN, sementara sisanya adalah investasi Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) dan investasi murni.
"Diperlukan dana Rp 466 triliun, sekitar Rp 91 triliun dari APBN atau 20% dari total kebutuhan dana. Sisanya KPBU maupun investasi murni," imbuhnya.
(chd/chd)