Newsletter

Kampanye Akbar Capres-Perayaan Imlek, Mari Sambut Berkah Libur Panjang

mae, CNBC Indonesia
Rabu, 07/02/2024 06:00 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam di mana IHSG menguat sementara rupiah melemah
  • Wall kompak menguat di tengah impresifnya kinerja keuangan perusahaan
  • Libur panjang dan pengumuman cadangan devisa diperkirakan akan membayangi pergerakan pasar keuangan Indonesia hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, nilai tukar rupiah berakhir di zona merah sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) melemah.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan  bisa menguat menjelang libur panjang. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin, Selasa (6/2/2024) ditutup di posisi 7.247,41. Indeks menguat 48,79 poin atau 0,68%.

Sebanyak 284 saham menguat, 232 saham melemah dan 239 saham stagnan. Nilai perdagangan tercatat Rp 11,5 triliun dengan melibatkan lebih dari 33,3 miliar saham.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 764,74 miliar di seluruh pasar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan net sell sebesar Rp 493,62 miliar pada hari sebelumnya.

Penguatan IHSG ditopang oleh kinclongnya saham perbankan. Saham bank dengan kapitalisasi raksasa semuanya menguat. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menguat 0,87%, PT Bank Central Asia (BBCA) menanjak 0,52%, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) naik0,43%, dan PT Bank Mandiri (BMRI) terapresiiasi 0,37%.
Pada perdagangan kemarin, saham BBRI sempat menyentuh level tertinggi lagidi Rp 5.900. Terakhir, level tertinggi saham BBRI berada di Rp 5.850 yang telah dicapai pada awal tahun ini.

Mayoritas sectoral di IHSG menguat di mana penguatan tertinggi ditopang oleh sektor energi yakni naik 0,68%. Indeks yang menguat lainnya adalah industri, non-siklikal, kesehatan, keuangan, properti, dan infrastruktur.
Saham yang melemah adalah sektor barang baku, teknologi, dan transportasi.

Sementara itu, bursa Asia ditutup beragam. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup terbang 4,04%, Shanghai Composite Iindex terbang 3,23%.

Sebaliknya, indeks Straits Times Singapura melemah 0,27%, indkes Nikkei menyusut 0,53%, dan indeks KOSPI merosot 0,58%.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir dariRefinitiv, rupiah ditutup melemah 0,16% di angka Rp15.725/US$. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif rupiah yang juga anjlok 0,29%.

Pelemahan rupiah dipicu oleh pernyataan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang mengisyaratkan jika pemangkasan suku bunga masih lama.
Setelah pernyataan The Fed, indeks dolar ditutup menguat ke 104,475 atau level tertingginya sejak 13 November 2023 atau hampir tiga bulan terakhir.

Namun, indeks kembali melemah dan pada pukul 14.50 WIB melemah di angka 104,31 atau turun 0,14%.

Dari pasar SBN, yield atau imbal hasil SBN tenor 10 tahun seri benchmark melemah tipis 6,61% melemah dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yakni 6,62%
Imbal hasil yang melemah ini menandai harganya tengah menguat karena dicari investor.


(mae/mae)
Pages