
Kampanye Akbar Capres-Perayaan Imlek, Mari Sambut Berkah Libur Panjang

Pasar keuangan Indonesia akan mengakhiri perdagangan pada hari ini sebelum libur panjang Isra Mi'raj dan Hari Raya Imlek.
Mengingat sempitnya perdagangan pada pekan ini, pelaku pasar kemungkinan akan menumpuk transaksi pada hari ini. Karena itulah pelaku investor perlu mencermati sejumlah sentimen yang akan menggerakkan pasar hari ini.
Menguatnya Wall Street diharapkan bisa menjadi sentimen positif pada hari ini. Berikut beberapa sentimen dalam dan luar negeri yang bisa menggerakkan pasar hari ini:
Cadangan Devisa Januari 2024
Bank Indonesia pada hari ini, Rabu (7/2/2024), akan mengumumkan data cadangan devisa (cadev) untuk Januari 2024. Menarik ditunggu apakah cadev akan kembali meloncat seperti pada Desember 2023.
Sebagai catatan, cadev melonjak menjadi US$ 146,4 miliar pada Desember 2023 dari US$ 138,1 miliar pada November 2023. Kendati demikian, kenaikan cadev Desember lebih disebabkan karena ada penarikan utang luar negeri.
Kampanye Pekan Terakhir
Masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) akan berakhir pada Sabtu pekan ini (10/2/2024) sebelum masa tenang 11-13 Februari. Kampanye sendiri sudah dimulai sejak 28 November 2023.
Dengan masa kampanye yang tersisa maka pemberitaan mengenai kampanye atau terkait isu politik diperkirakan akan semakin memanas. Kondisi ini bisa berdampak pada pergerakan saham hingga nilai tukar rupiah, terutama jika investor asing mulai khawatir sehingga bisa terjadi outflow.
Tiga calon presiden capres sudah mengumumkan aka menggelar kampanye akbar pada 10 Februari. Kampanye yang tinggal hitungan enam hari juga menjadi kesempatan terakhir bagi partai dan pilpres untuk menggelar kampanye di berbagai penjuru Indonesia.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan menggelar kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS) sementara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan berkampanye di Gelora Bung Karno pada Sabtu (10/2/2024). Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menggelar kampanye akbar di Jawa Tengah pada hari yang sama.
Ratusan ribu massa diperkirakan akan menghadiri kampanye akbar. Aktivitas ini tentu saja akan meningkatkan permintaan atas sejumlah barang konsumsi dan jasa transportasi sehingga laju konsumsi diharapkan kencang.
Libur Panjang Imlek dan Isra Mi'raj
Libur panjang serta cuti bersama Tahun Baru China atau Imlek dan Isra Mi'raj akan berlangsung selama empat hari dari Kamis-Minggu.
Libur yang panjang ini diharapkan bisa meningkatkan konsumsi masyarakat Indonesia yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan.
Emiten berbasis konsumsi serta jasa transportasi diharapkan mendapatkan berkah imlek dari libur panjang. Emiten seperti PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Jasa Marga (JSMR), PT Unilever Indonesia (UNVR), hingga Indofood Group diperkirakan akan diuntungkan dari libur panjang ini.
Melandainya Indeks Dolar dan Imbal Hasil US Treasury
Indeks dolar melemah ke 104,17 pada perdagangan kemarin setelah terbang ke level tertingi hampir tiga bulan pada Selasa (104,45). Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga melemah ke 4,09% kemarin dari 4,16% pada perdagangan sebelumnya.
Melemahnya indeks dolar menjadi kabar baik mengingat hal itu bisa menjadi sinyal investor yang tengah menjual dolar AS. Melandainya imbal hasil US Treasury juga bisa ikut menekan imbal hasil SBN.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan IHSG akan menguat pada hari ini dan bergerak di range 7123 -7272.
"Pekan depan akan terdapat agenda pesta demokrasi, tentunya sambutan terhadap agenda tersebut akan cukup tinggi dimana akan lahir sosok baru. Rilis Cadev akan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar Wiliam dalam analisisnya.
Selain data dan rilis hari ini, terdapat sentimen dari data ekonomi yang akan rilis pada Kamis dan Jumat. Meskipun pasar keuangan Indonesia tutup pada hari itu tetapi dampaknya bisa terasa sampai Senin pekan depan sehingga perlu dicermati.
Pada Rabu (7/2/2024) akan rilis data neraca dagang AS, beserta perkembangan ekspor dan impor-nya. Patut dicermati bagaimana perkembangan mengingat negeri Paman Sam merupakan mitra dagang kedua terbesar setelah China.
Hari selanjutnya, setiap Kamis akan selalu rilis klaim pengangguran mingguan. Untuk sepanjang pekan yang berakhir 3 Februari 2023, klaim pengangguran terbuka diperkirakan turun 220.000 dari minggu sebelumnya sebesar 224.000.
Pada Kamis China juga akan mengumumkan laju Inflasi untuk Januari 2024. Tampak negeri Tirai Bambu masih akan lanjut deflasi.
Dalam basis tahun, konsensus pasar memperkirakan pada Januari akan terjadi deflasi sebesar -0,5℅. Lebih dalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar -0,3℅.
Jika ekonomi Tiongkok kembali lesu maka dikhawatirkan bisa semakin menekan pertumbuhan ekonomi Asia serta permintaan komoditas mengingat besarnya peran China dalam perekonomian.