
Gak Takut Pilpres, PMI Manufaktur RI Catat Rekor Tertinggi 5 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia kembali mencatat kinerja positif pada awal 2024. Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari ini, Kamis (1/2/2024) menunjukkan aktivitas manufaktur naik di tengah meningkatnya pesanan baru.
PMI manufaktur Indonesia naik tipis ke angka 52,9 pada Januari 2024. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir atau sejak Agustus 2023, termasuk dibandingkan Desember 2023 (52,2).
PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 29 bulan terakhir. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.
Aktivitas manufaktur tetap tinggi meski ada kekhawatiran menjelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 pada 10 Februari mendatang.
S&P menjelaskan kenaikan manufaktur Indonesia ditopang oleh pertumbuhan produksi yang meningkat karena lebih tingginya permintaan baru dan perbaikan dari sisi pasokan. Kondisi ini meningkatkan aktivitas pembelian dan inventori.
Peningkatan permintaan datang dari dalam dan luar negeri meskipun order dari luar negeri masih terbatas.
"Data PMI Januari menggembirakan dan menunjukkan sinyal adanya perbaikan aktivitas sektor manufaktur. Pertumbuhan pesanan baru yang lebih cepat dibarengi dengan perbaikan kondisi pasokan membuat ekspansi produksi ada di fase tercepat dalam dua tahun," tutur Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, dikutip dari website resmi mereka.
Dia menambahkan meredanya tekanan inflasi pada awal tahun juga menjadi kabar baik.
"Optimisme kalangan pengusaha sedikit redup di mana beberapa perusahaan masih mengkhawatirkan mengenai prospek pertumbuhan," imbuhnya.
Kendati demikian, aktivitas manufaktur terus menerus mampu mendapat input dalam fase yang solid dan mampu menaikkan kapasitas tenaga kerja. Kondisi ini mencerminkan adanya ekspansi output dalam jangka pendek ke depan.
"Perbaikan permintaan ekspor bisa terlihat dalam beberapa bulan ke depan. Ini akan memberi sinyal mengenai penjualan ekspor yang lebih cepat dengan permintaan domestik yang kuat. Jika kondisi ini menjadi kenyataan maka itu akan semakin meningkatkan aktivitas manufaktur Indonesia," ujar Jingyi.
Kenaikan penjualan dan produksi membuat perusahaan manufaktur Indonesia meningkatkan aktivitas pembelian pada awal tahun. Input pembelian menjadi yang tercepat dalam lima bulan terakhir. Stok barang jadi menurun karena adanya percepatan pengiriman.
S&P juga menjelaskan banyak perusahaan manufaktur yang mencoba menaikkan kapasitas tenaga kerja untuk memenuhi bertambahnya pekerjaan. Namun, di sisi lain, banyak juga perusahaan yang melaporkan banyak pekerja mereka yang mengundurkan diri. Alhasil, rata-rata jumlah staf tidak berubah.
Perbaikan produksi juga mempercepat perbaikan pada sisi pasokan. Perusahaan mampu memproses dan menyelesaikan permintaan sesuai waktunya.
Tekanan harga mulai berkurang pada awal 2024 sehingga rata-rata inflasi ada di level terendah dalam tiga bulan. Namun, konversi nilai tukar membuat harga bahan mentah menjadi lebih mahal. Pada akhirnya kondisi ini membuat rata-rata input harga tetap tinggi pada Januari.
Dengan tekanan inflasi yang lebih rendah, perusahaan juga bisa menjual barang dengan harga yang lebih murah. Rata-rata input biaya dan ongkos output turun di bawah rata-rata jangka panjangnya.
Perusahaan manufaktur Indonesia optimis ada kenaikan penjualan di tengah perbaikan ekonomi. Namun, level optimisme jatuh ke rekor terendah dalam tiga bulan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
