
Pertama Kali dalam 3 Bulan, PMI Manufaktur Melandai

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia melandai pada Februari 2024. Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari ini, Jumat (1/3/2024) menunjukkan aktivitas manufaktur sedikit turun karena melemahnya permintaan.
PMI manufaktur Indonesia melandai ke angka 52,7 pada Februari 2024. Ini adalah kali pertama PMI melandai dalam tiga bulan terakhir.
PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 30 bulan terakhir. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.
S&P menjelaskan aktivitas manufaktur Indonesia ditopang oleh kenaikan permintaan dari dalam negeri. Sementara itu, permintaan dari luar negeri cenderung stagnan.
"Aktivitas manufaktur terus meningkat. Kondisi ini ditopang permintaan domestik yang solid tetapi permintaan luar negeri cenderung stagnan. Perlu dilihat dalam beberapa bulan ke depan di tengah adanya tanda-tanda pengetatan ekonomi global," tutur tutur Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, dikutip dari website resmi mereka.
Dia menambahkan inflasi ongkos input naik cukup tajam pada Februari yang dikaitkan dengan kenaikan ongkos bahan mentah. Kenaikan ini belum dimasukkan dalam ongkos output sehingga akan diteruskan melalui biaya pengeluaran di masa mendatang yang berimbas pada kenaikan harga ke depan. Kondisi in bisa mengancam permintaan dan pertumbuhan output.
"Secara keseluruhan, sentimen di antara perusahaan manufaktur membaik pada Februari. Degan proyeksi adanya perbaikan indikator pada permintaan baru, kita memperkirakan output perusahaan akan naik dalam waktu dekat," imbuh Jingyi.
Produksi manufaktur masih solid ditopang oleh kenaikan pekerjaan baru. Kenaikan ini membuat perusahaan manufaktur Indonesia aktivitas pembelian, inventori, dan jumlah tenaga kerja.
Kepercayaan bisnis juga meningkat. Ongkos input naik dengan kecepatan paling tinggi sejak akhir 2022. Sementara itu, harga input inflasi harga output melonjak ke level tertinggi dalam setahun.
Aktivitas pembelian naik cukup tajam sejalan dengan masuknya pekerjaan baru dan produksi yang lebih tinggi. Kondisi ini meningkatkan akumulasi investor pra-produksi. Pasokan barang yang selesai diproduksi naik untuk pertama kalinya sejak Oktober silam karena perusahaan mengisi kembali inventori sejalan dengan naiknya permintaan.
Level penciptaan tenaga kerja meningkat untuk ketiga kalinya secara beruntun. Perusahaan mempekerjakan tamahan staf untuk memenuhi tingginya kerja da mengurangi backlog
Sentimen bisnis di seluruh Indonesia tetap positif pada Februari karena perusahaan meyakini produksi akan naik dalam 12 bulan ke depan
Level optimisme naik sedikit tetapi masih dalam tren historis yang rendah.
Sebagai catatan, aktivitas manufaktur tetap turun meskipun kepastian pemerintahan baru Indonesia sudah terlihat. Seperti diketahui, Indonesia menggelar pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres 2024) pada 14 Februari 2024. Hasl quick count langsung terlihat jika pasangan Prabowo Subiantoo- Gibran Rakabuming Raka memimpin perolehan suara dengan mayoritas.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]