
Lengkap! Profil Anies-Cak Imin-Prabowo-Gibran-Ganjar-Mahfud

3. Prabowo Subianto
Sebelum terjun ke dunia politik, Prabowo Subianto dikenal luas sebagai petinggi militer dengan sederet jabatan mentereng mulai dari Komandon Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) hingga Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Prabowo sudah mengikuti konstelasi pilpres sebanyak tiga kali yakni sekali sebagai cawapres (2009) dan dua kali sebagai capres (2014 dan 2019).
Latar Belakang Keluarga
Prabowo dilahirkan dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar dan dalam budaya bangsawan Jawa.
Dilansir dari berbagai sumber, Soemitro membawa Prabowo ke Padang di tengah pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PPRI) dan dilanjutkan pemindahannya ke Singapura hingga akhirnya Prabowo mengeyam pendidikan di British Elementary School.
Soemitro pun sempat memboyong Prabowo ke Hong Kong dan Malaysia bahkan hingga ke Swiss dan London. Kesempatan yang terbuka lebar tersebut tidak disia-siakan Prabowo untuk mengenyam pendidikan di setiap negara.
Di saat kembali ke Indonesia, Prabowo diangkat sebagai menantu presiden Soeharto setelah menikahi Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto pada 1983 dan bercerai pada 1998.
Pendidikan
Prabowo menghabiskan masa pendidikannya di luar negeri. Mengenyam pendidikan dasar di Hong Kong, dia melanjutkan pendidikan menengah di Victoria Institution (Malaysia), International School (Swiss), hingga American School In London, United Kingdom.
Prabowo menempuh pendidikan SMA di The American School in London, Inggris pada 1966 lalu. Tercatat, ia lulus pada 1968.
![]() Suasana Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di SUGBK. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
Setelah lulus dari The American School in London, Menteri Pertahanan ini melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Nasional Magelang pada 1970 hingga 1974.
Selain pendidikan Akademi Militer Nasional, Prabowo juga tercatat telah mengikuti sejumlah kursus atau diklat, yakni Basic Course of Infantry Subdivisions (1974), Commando Course (1975), Jump Master (1977), Investigation Officer Course (1977), Free Fall (1981), Counter Terrorist Course, GSG-9 Germany (1981), dan Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA (1981).
Perjalanan Bisnis
Berdasarkan paparan George Aditjondro dalam Korupsi Kepresidenan (2006), saat di Aman, Yordania, Prabowo sempat menjadi perwakilan kelompok bisnis adiknya, Tirtamas/Comexindo. Selain itu, dari sana juga dia berupaya mempersiapkan bisnis tambang, pengolahan kertas, dan penggalian sumber-sumber energi.
Barulah pada 2001, Prabowo dan rekannya, mendirikan Nusantara Energi. Perusahaan inilah yang kemudian menjadi mesin pendulang kekayaan bagi Prabowo. Awalnya bisnisnya bergerak di industri kertas bernama PT Kiani Kertas, yang berada di Berau, Kalimantan Timur.
PT Kiani Kertas ini awalnya dimiliki oleh 'Raja Hutan' Bos Hasan. Namun, pada tahun 1990-an, perusahaan ini diambil alih negara karena dianggap tidak sehat. Dan karena alasan inilah Prabowo ingin membangkitkan perusahaan kertas tersebut.
Dia membeli Kiani Kertas sebesar Rp1,8 Triliun dan mengubahnya menjadi PT Kertas Nusantara. Pengambilalihan inilah yang kemudian membuat hubungannya dengan senior di TNI, Luhut Binsar Panjaitan, kembali mencair.
Sebagaimana dipaparkan Hendra Budiman dalam Para Pembisik Jokowi (2015), di Kiani Kertas Prabowo menjabat sebagai Presiden Direktur dan Luhut Binsar Panjaitan menduduki kursi Komisaris Utama. Sayang, hubungan positif dua jenderal TNI itu tidak berlangsung lama.
Kondisi perusahaan yang tak kunjung membaik membuat hubungan keduanya kembali merenggang. Di tangan Prabowo, Kiani Kertas tetap dianggap perusahaan yang tak sehat dan tidak begitu sukses.
Setelah bermain di industri kertas, Prabowo beralih ke sektor bisnis lain. Tercatat, bekas Pangkostrad ini sempat bermain di bisnis minyak kelapa sawit di PT Tidar Kerinci Agung, bidang perikanan lewat PT Jaladri Nusantara dan sektor migas lewat PT Nusantara Energy.
![]() Pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno mendaftarkan diri untuk mengikuti Pilpres 2019 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno mendaftarkan diri untuk mengikuti Pilpres 2019 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto) |
Seluruh bisnis itu berada di bawah naungan Nusantara Group yang ternyata membawahi 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Selama menjalani bisnis Prabowo tidak sendirian. Dia menaruh kepercayaan besar kepada rekan politik dan keluarganya. Inilah yang menjadi kunci bisnis Prabowo.
Fadli Zon dalam situs resmi pribadinya menyebut nama-nama seperti Hashim Djojohadikusumo, Widjono Hardjanto, Bambang Atmadja, dan dirinya sendiri sebagai eksekutif yang membesarkan bisnis Prabowo.
Tak heran jika jenderal purnawirawan ini tergolong sebagai menteri terkaya dengan harta sekitar Rp 2 Triliun.
Karir & Penghargaan
Prabowo telah mengejar pendidikan dan mengabdikan diri pada karir militer selama 28 tahun. Pada tahun 1976, ia memulai perjalanan karir militer sebagai Letnan Dua setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer Magelang.
Pada tahun 1993, Prabowo kembali ke unit Pasukan Khusus yang kini disebut Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Prabowo kemudian dipercayakan sebagai Komandan Grup 3/Sandi Yudha, suatu peran kunci dalam Komando kontra-insurjensi Kopassus.
Karier cemerlang Prabowo di dunia militer mencapai puncak saat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis atau Pangkostrad pada Maret 1998. Gejolak politik, ekonomi, dan sosial pada 1998 yang menurunkan Soeharto ikut memudarkan karier militer Prabowo hingga dia keluar dari militer dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen).
Prabowo kembali menggeluti dunia yang dekat militer saat dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024.
![]() Presiden Joko Widodo makan siang bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai meresmikan Grha Utama Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1). (Dok. CNN Indonesia/Muhammad Naufal) |
Berbagai penghargaan khususnya riwayat tanda jasa pun pernah diraih Prabowo seperti Bintang Kartika Eka Paksi Naraya, Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun, Satya Lencana Seroja Ulangan-III, Satya Lencana Raksaka Dharma, Satya Lencana Dwija Sistha, Satya Lencana Wira Karya, The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja, dan Bintang Yudha Dharma Naraya.
Karir Politik
Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 2008 dan mencoba mengikuti kontestasi politik pada pilpres 2009 sebagai cawapres, namun ia kalah.
Prabowo kembali maju dalam pilpres 2014 dan 2019 dengan status sebagai calon presiden (capres). Namun, dia kembali kalah dari Jokowi. Ayah satu putra ini kembali maju sebagai capres pada pilpres 2024.
(mae/mae)