Macro Insight

Pasar Mulai Ragu dengan The Fed, Kapan Pangkas Suku Bunga Mr. Powell?

Revo M, CNBC Indonesia
23 January 2024 08:15
Ilustrasi Jerome Powell (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)
Foto: ilustrasi Jerome Powell (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia -Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) diproyeksi belum akan memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat. Pemangkasan diperkirakan baru akan dilakukan paling cepat pada Juni mendatang.

Proyeksi ini muncul setelah sejumlah pejabat The Fed mengisyaratkan jika pemangkasan masih lama serta masih kencangnya ekonomi AS.

Presiden bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed bagian Atlanta, Raphael Bostic mengungkapkan bahwa kemungkinan besar The Fed baru akan mulai menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga tahun ini.

Dilansir dari CNBC International, ia mengatakan bahwa data saat ini menunjukkan kemajuan yang tak terduga dalam hal inflasi dan aktivitas ekonomi.

"Dengan demikian mempercepat perkiraan waktu saya untuk mulai menormalisasi suku bunga ke kuartal ketiga tahun ini dari kuartal keempat," Ungkap Bostic dalam pidato sambutannya di hadapan para pemimpin bisnis di Atlanta, Jumat dini hari (19/1/2024).

Kendati begitu, Bostic mengatakan dia tidak sepenuhnya menentang pemotongan sebelum kuartal ketiga, yang menyiratkan bahwa pemotongan tersebut akan dilakukan paling cepat pada Juli, namun mengatakan bahwa batasannya akan tinggi.

"Jika kita terus melihat akumulasi kejutan penurunan lebih lanjut dalam data, saya mungkin merasa cukup nyaman untuk menganjurkan normalisasi lebih cepat dari kuartal ketiga. Tetapi buktinya harus meyakinkan." lanjutnya.

Dari pidato Bostic tersebut, kita setidaknya mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai prospek pelonggaran kebijakan the Fed semakin jauh dari perkiraan. Hal ini patut diantisipasi karena bisa meningkatkan volatilitas dalam jangka pendek di pasar lantaran ekspektasi sebelumnya yang terlalu optimis.

Perangkat CME Fed Watch Tool menunjukkan pelaku pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 41,6% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada Maret 2024. Perkiraan ini lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari 70% pada awal minggu lalu.

Potensi Cut Rate Berdasarkan Dokumen Dot Plot

Sebagai informasi, suku bunga The Fed saat ini berada di angka 5,25-5,5% atau ketiga kalinya ditahan setelah sebelumnya pada Juli 2023, The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps).

Para pejabat The Fed juga mencatat saat ini posisi inflasi AS (Consumer Price Index/CPI) terus melandai dari waktu ke waktu khususnya pada pertengahan 2022 yang sempat mencapai puncaknya yakni di angka 9,1% year on year/yoy.

Mereka juga menyebutkan bahwa terjadi kemajuan dalam menyeimbangkan pasar tenaga kerja, meskipun hal ini juga masih dalam proses. Chairman The Fed Jerome Powell pada pertemuan Desember juga mengatakan jika pemangkasan suku bunga mulai dibahas dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Dengan semakin terkendalinya inflasi AS, dokumen 'dot plot' yang dirilis pada Desember 2023 menunjukkan bahwa para peserta memperkirakan akan terjadi pemotongan suku bunga dalam beberapa waktu mendatang.

"Dalam proyeksi yang mereka ajukan, hampir semua peserta mengindikasikan bahwa, mencerminkan perbaikan dalam perkiraan inflasi mereka, proyeksi dasar mereka menyiratkan bahwa kisaran target yang lebih rendah untuk suku bunga The Fed akan sesuai pada akhir tahun 2024," kata dokumen tersebut.

The FedFoto: Dokumen Dot Plot Desember 2023
Sumber: The Fed

Gubernur The Fed Christopher Waller pada pekan lalu juga mengakui bahwa penurunan suku bunga akan mungkin terjadi pada tahun ini namun ia juga mengatakan bahwa bank sentral dapat mengambil waktu untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

"Ketika waktunya tepat untuk mulai menurunkan suku bunga, saya yakin penurunan suku bunga dapat dan harus dilakukan secara hati-hati," kata Waller.

Proyeksi Pemangkasan Suku Bunga The Fed dari Institusi Global

Sebanyak 17 institusi global telah merilis risetnya dan sembilan institusi meyakini The Fed memulai pemangkasan suku bunganya pada Juni 2024 dengan total pemangkasan sebesar 100 bps hingga akhir 2024.

Ekonomi AS Masih Kencang
Data terbaru menunjukkan jika ekonomi AS masih berlari kencang.  Survei dari University of Michigan menunjukkan indeks keyakinan konsumen melonjak ke 78,8 pada Januari, tertinggi sejak Juli 2021.

Pekan lalu, Biro Ketenagakerjaan AS juga melaporkan penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebanyak 16.000 menjadi 187.000 untuk pekan yang berakhir 13 Januari 2024.

Klaim pengangguran AS menandai posisi terendah sejak September 2022, meleset jauh dari perkiraan yang proyeksi naik ke 207.000, menurut penghimpun data Trading Economics.

Data tersebut semakin mencerminkan data pasar tenaga kerja AS yang masih cukup ketat, melengkapi data yang rilis sebelumnya seperti jumlah pekerjaan yang tercatat kecuali pertanian yang diluar dugaan naik menembus 216.000, ditambah tingkat pengangguran yang rendah di angka 3,7% pada Desember 2023.

Tak berhenti di situ, ekonomi AS yang panas juga dicerminkan data penjualan ritel pada akhir tahun lalu meningkat, disertai inflasi pada periode yang sama juga naik d iluar dugaan.

Penjualan ritel pada Desember tercatat naik 5,6% secara tahunan (yoy), meleset dari konsensus pasar yang proyeksi hanya tumbuh 4% yoy. Ini menandai peningkatan terbesar dalam sebelas bulan terakhir.

Kenaikan penjualan ritel juga memicu inflasi pada Desember lalu melambung 3,4% yoy, lebih panas dibandingkan konsensus pasar yang proyeksi hanya naik 3,2% yoy dan bulan sebelumnya sebesar 3,1% yoy.

Secara keseluruhan, panasnya ekonomi AS menunjukkan kondisi yang semakin jauh dari resesi. Hanya saja, kondisi saat ini akan memicu kemungkinan the Fed melonggarkan kebijakan moneter lebih lama.

RI Lebih Untung Jika The Fed Segera Cut Rate?

Secara historis, suku bunga BI akan mengikuti pergerakan suku bunga acuan The Fed (FFR) termasuk saat The Fed memangkas suku bunga Pada 2008, misalnya, The Fed memangkas suku bunga secara agresif sebesar 400 bps dari 4,25% pada akhir 2007 menjadi 0,00-0,25% pada akhir 2009.

Pemangkasan secara agresif dilakukan untuk mendongkrak ekonomi AS yang ambruk karena Krisis Subprime Mortgage.

Bank Indonesia kemudian mengikuti kebijakan The Fed dengan memangkas suku bunga sebesar 275 bps dari 9,25% pada 2008 menjadi 6,50% pada akhir 2009.

Langkah serupa juga diambil pada 2019 di mana The Fed memangkas suku bunga sebesar 75 bps setelah ekonomi AS terpukul akibat perang dagang.
BI kemudian ikuti memangkas 100 bps sehingga suku bunga ada di level 5,00% pada akhir 2019.

Dengan adanya proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed, maka bukan tidak mungkin BI pun turut memangkas suku bunganya. Hal ini dapat dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi hingga meningkatkan permintaan kredit agar kembali meningkat.

Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto yang mengatakan pemangkasan suku bunga The Fed di 2024 akan mempengaruhi para pelaku pasar untuk mencari pasar negara berkembang. Alhasil dana asing akan mengalir deras ke domestik.

"Indonesia menawarkan imbal hasil investasi yang tinggi dengan latar belakang fundamental yang kuat." ujar Myrdal kepada CNBC Indonesia.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa dampak pemangkasan suku bunga BI yakni rendahnya biaya pinjaman, potensi permintaan pinjaman meningkat, imbal hasil obligasi yang lebih rendah (positif bagi penerbit obligasi), menguatnya nilai tukar rupiah yang berujung pada rendahnya biaya bahan baku impor dan rendahnya tekanan bagi inflasi inti.

Mulai dovishnya The Fed akan menjadi sentimen positif melalui dua jalur. Jalur pertama adalah meredanya ketidakpastian global karena The Fed tak lagi galak. Kondisi ini akan membuat tekanan terhadap rupiah pun berkurang.

Jalur kedua adalah derasnya inflow ke pasar keuangan domestik. Dengan kebijakan The Fed yang dovish, dolar mulai ditinggalkan dan investor mencari instrumen di luar dolar yang lebih menarik seperti rupiah atau pun Surat Berharga Negara (SBN).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation