Kabar Baik Buat Pak Jokowi! Asing Kembali Berebut Beli Surat Utang RI

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
17 January 2024 07:11
Suasana Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Rabu (10/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Rabu (10/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penawaran yang masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) kedua tahun ini berhasil jadi yang tertinggi dalam kurun waktu kurang lebih setahun terakhir. Minat asing juga masuk cukup tinggi mencapai lebih dari Rp12 triliun.

Melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) pada Selasa (16/1/2024), pemerintah telah melaksanakan lelang SUN dengan menawarkan tujuh seri,, terdiri dari SPN03240417 (new issuance), SPN12250116 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening).

Total penawaran yang masuk baik dari asing dan lokal mencapai Rp67,56 triliun. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak 31 Januari 2023 atau lebih dari setahun terakhir.

Dari nilai tersebut, pemerintah menyerap Rp24 triliun, sesuai dengan target indikatif yang sudah direncanakan. Nilai ini juga mencetak rekor tertinggi sejak awal 2023.

Terkhusus dari asing, minat yang masuk melonjak nyaris dua kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya mencapai Rp12,34 triliun, dengan nilai serapan kurang lebih hanya sepertiganya saja yaitu sebesar Rp4,69 triliun.

Menelisik lebih dalam dari masing-masing seri surat utang, ternyata asing sama sekali tak melirik untuk obligasi bertenor tiga bulan.

Sementara untuk seri yang paling laris diminati asing adalah obligasi bertenor lima tahun. mencapai Rp5,18 triliun. Obligasi acuan bertenor 10 tahun malah berada di urutan kedua yang terlaris dengan minat asing yang masuk sebanyak Rp4,64 triliun.

Yield atau imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk SUN tenor 5 tahun FR0101 tercatat 6,54%, lebih rendah dibandingkan pada lelang sebelumnya yakni 6,59%.

Namun, imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada seri benchmark tenor 10 tahun FR0100 tercatat 6,79% pada lelang kemarin, jauh lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya yakni 6,79%.
Demikian juga untuk tenor menengah panjang dari 15,20, dan 30 tahun.

Keputusan pemerintah tetap menyerap obligasi dengan tenor yang menawarkan kupon lebih tinggi. Kemungkinan besar, di awal tahun ini pemerintah sedang membutuhkan dana.

Walaupun begitu, dengan porsi surat utang jangka panjang yang masih mendominasi, ini sesuai dengan strategi pemerintah dalam menjaga utang tetap terkendali.

Kendati begitu, untuk penyerapan pemerintah dari minat asing masih lebih condong pada tenor 10 tahun mencapai Rp2,25 triliun, lebih banyak dari tenor lima tahun sebesar Rp1,80 triliun.

"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp24 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini," tutur Direktur SUN, Deni Ridwan, dalam keterangan resminya.

Namun, jika menilai lebih jauh secara total, baik dari asing maupun lokal, ada yang perlu dicatat seiring dengan seri obligasi tenor lima tahun jadi yang paling laris.

Secara total, surat utang tenor lima tahun mendominasi penyerapan pemerintah mencapai Rp8,85 triliun atau setara dengan porsi 36,87% dari total awarding bids. Padahal, dari surat utang bertenor 10 tahun yang merupakan benchmark menempati posisi ketiga serapan terbesar Rp5,05 triliun.

Posisi kedua malah ditempati seri dengan tenor paling panjang selama 30 tahun sebesar Rp5,15 triliun.

Lionel Priyadi, Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Sekuritas menyatakan "Pola distribusi ini menunjukkan bahwa bull-steepener masih menjadi skenario utama di masa depan, dengan adanya tindakan penyeimbangan dari Kementerian Keuangan untuk mempertahankan rata-rata waktu jatuh temponya dengan memberikan porsi tenor panjang yang lebih tinggi dibandingkan dengan permintaannya". tutur Lionel, kepada CNBC Indonesia.


CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation