
Skandal Daihatsu Tak Berdampak Signifikan, ASII Dapat Rekomendasi BUY

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus manipulasi uji keselamatan yang melibatkan Daihatsu Motor Co., Ltd tidak berdampak signifikan pada keberlangsungan bisnis PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Sebagaimana diketahui, Daihatsu telah mengakui memalsukan hasil uji keselamatan selama lebih dari 30 tahun yang menyebabkan penghentian produksi di seluruh pabriknya di Jepang.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2023 komite pihak ketiga yang independen menemukan bukti ada kecurangan pada uji keselamatan pada sekitar 64 model kendaraan, termasuk Toyota.
Dampaknya, Daihatsu diperkirakan harus menelan kerugian sekitar 100 miliar yen atau Rp10,9 triliun akibat penutupan pabrik serta pemberian kompensasi finansial kepada pemasok, menurut laporan Nikkei Asia.
Kementerian Transportasi Jepang sedang melakukan penyelidikan dan telah mengarahkan Daihatsu untuk menghentikan pengiriman sampai keamanan kendaraannya dapat diverifikasi. Daihatsu belum memberikan informasi kapan produksi dalam negeri akan dilanjutkan, namun laporan berita sebelumnya mengindikasikan bahwa penghentian produksi akan berlangsung setidaknya hingga akhir Januari 2024. Sedangkan untuk Indonesia dan Malaysia, produksi dan pengiriman sudah kembali berjalan.
Skandal Daihatsu Tak Berdampak Signifikan ke ASII
PT Astra International Tbk (ASII) terseret skandal Daihatsu. Maklum saja, ini karena operasional Daihatsu di Indonesia berada di bawah naungan Astra Daihatsu Motor.
Skandal tersebut memang mengganggu operasional bisnis untuk sementara waktu. Pasca pengumuman skandal Toyota dan Daihatsu di Jepang, produksi mobil Daihatsu buatan Indonesia untuk pasar ekspor sempat ditangguhkan untuk sementara.
Namun, pada 22 Desember 2023, Toyota dan Daihatsu di Indonesia mengumumkan distribusi kembali normal, namun hanya untuk pasar domestik. Empat hari kemudian, Astra Daihatsu Motor juga terpantau kembali melakukan ekspor mobil Daihatsu secara bertahap ke lebih dari 60 negara tujuan.
Daihatsu memproduksi Avanza, Toyota Agya/Wigo, Toyota Rush, Toyota Raize dan Daihatsu Xenia di Indonesia.
Sementara itu, untuk pengaruh ke kinerja keuangan ASII secara konsolidasi ini diperkirakan tidak terlalu berdampak signifikan. Pasalnya, porsi Astra Daihatsu Motor terhadap penjualan dari segmen otomotif relatif kecil, yakni hanya sekitar 1%.
Melansir dari data laporan keuangan perusahaan hingga sembilan bulan pertama 2023, pendapatan bersih yang didapatkan dari pihak berelasi PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp2,4 triliun. Nilai tersebut hanya setara 1% saja dari total pendapatan
Selain itu, jika menilai secara operasional bisnis, ASII memiliki beberapa segmen bisnis yang beragam, tidak hanya otomotif.
Berdasarkan data laporan keuangan hingga September 2023, ASII memiliki tujuh segmen bisnis yakni otomotif, jasa keuangan, HEMCE (alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi), agribisnis, infrastruktur logistik, teknologi informasi, dan properti.
Dari ketujuh segmen tersebut, yang berkontribusi paling banyak ke pendapatan adalah otomotif sebanyak Rp99,16 triliun atau setara 41% dari total pendapatan, diikuti segmen HEMCE sebanyak Rp97,59 triliun yang setara 40%. kemudian jasa keuangan menyumbang 9% atau setara Rp21,98 triliun.
Potensial Upside >20%, ASII Potensi Bisa ke Rp6950/Saham
Dengan bisnis model yang terdiversifikasi, ASII ternyata masih mendapatkan rekomendasi BUY dari berbagai sekuritas. CNBC Indonesia Research mengumpulkan dari 10 sekuritas dengan target median ke Rp6950/saham bisa tercapai pada tahun ini, dengan begitu dibandingkan dari harga hari ini, Rabu (3/1/2024) yang berada di Rp5650, potensial upside ASII masih berkisar lebih dari 20%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)