Review Kinerja Saham 2023

Lika-Liku Saham GOTO Bikin Heboh di 2023, Ini Jejaknya

Riset, CNBC Indonesia
31 December 2023 20:00
Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)
Foto: Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi yang bergerak di bidang jasa ride hailing, e-commerce dan digital payment yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) cukup membuat heboh kalangan pelaku pasar di 2023, di mana pergerakannya cukup volatil pada tahun ini.

Di awal tahun 2023, saham GOTO mengawalinya di bawah harga Rp 100 per saham, tepatnya di Rp 93/saham. Perlahan-lahan, pergerakannya semakin menguat dan pada perdagangan 31 Mei 2023, GOTO akhirnya berhasil mencetak rekor baru atau all time high (ATH) di Rp 147/saham.

Namun setelah mencetak ATH baru, GOTO mulai membentuk tren bearish hingga akhirnya pada perdagangan 30 Oktober, GOTO mencetak level terendahnya atau all time low (ATL) di Rp 56/saham.

Tetapi setelah mencetak ATL, GOTO mencoba bangkit dan akhirnya berhasil. GOTO sempat kembali ke atas level psikologis Rp 100 per saham pada awal Desember 2023. Namun menjelang penutupan perdagangan 2023, GOTO kembali lesu dan kini kembali berada di bawah level psikologis Rp 100 per saham.

Ada beberapa hal yang turut mempengaruhi pergerakan saham GOTO di 2023, mulai dari aksi korporasi, sentimen pasar global, hingga ekspansi perusahaan.

Berikut serangkaian kegiatan GOTO di 2023 yang dirangkum oleh CNBC Indonesia.

1. Bergabungnya Agus Martowardojo dan Patrick Walujo

Pada Maret 2023, GOTO melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pemegang saham GOTO melakukan perubahan susunan komisaris dan direksi dengan masuknya Agus Martowardojo, dan Patrick Walujo sebagai komisaris.

Selain itu, terdapat nama taipan Winato Kartono yang juga masuk sebagai komisaris GOTO. GOTO juga menunjuk Marjorie Tiu Lao sebagai komisaris independen pada RUPSLB awal tahun ini.

Tak hanya itu saja, susunan direksi GOTO juga berubah dengan penunjukan Nila Marita dan Pablo Malay sebagai direktur. Kevis Bryan Aluwi yang merupakan co-founder Gojek mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai komisaris.

2. Patrick Walujo Diangkat Sebagai Direktur Utama GOTO

Tak lama setelah RUPSLB awal tahun, di akhir kuartal II-2023, GOTO melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan kembali melakukan RUPSLB.

Kali ini, Patrick Walujo yang sebelumnya adalah Komisaris GOTO diangkat menjadi Direktur Utama GOTO. Sementara itu, co-founder Gojek Andre Soelistyo mundur dari jabatannya sebagai direktur utama dan diangkat menjadi Komisaris GOTO.

Selain di jajaran direksi, konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir yang merupakan Komisaris Utama GOTO mengalihkan wewenangnya dan menjadi Komisaris GOTO. GOTO mengangkat Agus Martowardojo sebagai Komisaris Utama sejak akhir Juni 2023.

3. GOTO Tutup Kantor Cabang di India

Kabar kurang menggembirakan datang pada Juni 2023, di mana kantor di Pune resmi ditutup karena alasan efisiensi. GoTo juga memindahkan tim consumer lending yang mendukung pengembangan bisnis GoTo Financial (GTF) yang berbasis di Pune (India) ke Bangalore (India) dan Jakarta.

Penataan kembali tim teknologi GTF ini merupakan langkah strategis GoTo untuk meningkatkan efisiensi proses kerja yang saat ini menjadi salah satu perhatian perusahaan.

Pada saat ini unit Consumer Lending GoTo Financial menjadi salah satu booster pertumbuhan bisnis Grup GoTo. Dala tiga bulan pertama 2023 saja pinjaman dalam bisnis consumer lending GTF melaju hingga 40% menjadi Rp831 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya.

GoTo Financial merupakan pilar bisnis GoTo Group dengan kinerja paling kuat. Sampai kuartal I-2023, GoTo Financial mampu membukukan transaksi senilai Rp91,5 triliun, meningkat 18% dibandingkan periode sama tahun 2022.

Pertumbuhan bisnis GoTo Financial juga semakin solid. Hingga kuartal I-2023, pendapatan bruto (gross revenue) tumbuh 25% menjadi Rp424 miliar dari tahun sebelumnya. Dampak positifnya, margin kontribusi GoTo Financial melesat 105% dari minus Rp349 miliar menjadi surplus Rp19 miliar.

Reorganisasi yang dilakukan GoTo kali ini juga termasuk memindahkan beberapa peran dari tim teknologi unit consumer lending dari India ke Jakarta. Hal ini dilakukan agar mereka dapat mengembangkan produk yang lebih relevan dengan pengguna.

Penutupan kantor di Pune berdampak terhadap 30 karyawan di sana. GoTo telah menawarkan posisi alternatif bagi mereka yang terdampak. Para karyawan tersebut juga akan mendapatkan dukungan melebihi ketentuan peraturan di negara setempat.

4. Layanan Baru, GoTransit & GoRide Nego

Pada Juni lalu, GoTo meluncurkan fitur baru yakni GoTransit. GoTransit yang merupakan inovasi dari Gojek melakukan kolaborasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI, anak usaha BUMN PT KAI) sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli tiket KRL Commuter Line lewat aplikasi Gojek.

Melalui terobosan ini, mobilitas masyarakat dimudahkan karena bisa mengatur berbagai hal mulai dari rute perjalanan sampai dengan mekanisme pembayaran yang bisa dilakukan melalui GoPay atau LinkAja.

Melalui kerjasama dengan KCI ini, GOTO melalui Gojek juga menjangkau 1,2 juta pengguna commuter line setiap harinya yang diharapkan segera meningkat menjadi 2 juta pengguna dalam waktu dekat.

Selain itu, GOTO juga mengeluarkan mode hemat dalam layanan GoFood dan GoCar miliknya. Tak cukup sampai di sana, GOTO juga menghadirkan layanan GoRide Nego untuk memperluas layanan kepada konsumen yang memprioritaskan harga.

5. Peluncuran Aplikasi GoPay

Sebulan setelah peluncuran fitur GoTransit dan GoRide Nego, GoTo juga melakukan peluncuran aplikasi GoPay yang terpisah dari aplikasi Gojek dan Tokopedia. Walau berbentuk aplikasi tersendiri, aplikasi ini masih tetap menyatu dan tersedia di Gojek dan Tokopedia. Selain peluncuran aplikasi tersendiri, GoPay juga meluncurkan beragam layanan di tahun ini seperti GoPay Tabungan by Jago dengan bekerja sama dengan Bank Jago. GoPay juga meluncurkan GoPay Later di Tokopedia.

6. Aksi Jual-Beli Saham oleh Manajemen GOTO

Tahun 2023 juga diwarnai oleh aksi jual-beli saham manajemen GOTO. Beberapa direksi GOTO tercatat mengurangi kepemilikan atau menjual saham GOTO, seperti William Tanuwijaya dan Kevin Bryan Aluwi.

Akibat aksi jual saham GOTO oleh beberapa manajemen, saham GOTO pun kemudian langsung terjatuh hingga menyentuh level terendahnya di Rp 56/saham.

Namun beberapa hari kemudian, Patrick Walujo dan Jacky Lo membeli atau menambah kepemilikan sahamnya di GOTO. Alhasil berkat pembelian oleh Patrick Walujo dan Jacky Lo, saham GOTO kembali bangkit dari level terendahnya.

7. Akuisisi Saham Tokopedia oleh TikTok

Pada pertengahan Desember 2023, dalam rangka TikTok Shop agar dapat beroperasi kembali di Indonesia, perusahaan pengelola TikTok yakni ByteDance memutuskan untuk bekerja sama dengan GOTO. Namun, ByteDance hanya mengakusisi Tokopedia saja.

Berubahnya pengendalian saham Tokopedia ke TikTok merupakan aksi korporasi terbaru yang dilakukan oleh GOTO tahun ini. Dengan menggandeng Tokopedia, TikTok dapat kembali meluncurkan layanan TikTok Shop milik mereka yang sempat dilarang pemerintah.

Dengan pengambilalihan saham ini, maka TikTok akan memiliki sebanyak 75,01% saham Tokopedia dan kepemilikan GOTO di Tokopedia menjadi 24,99% kepemilikan.

Sebelumnya, TikTok Shop tutup beberapa bulan lalu karena peraturan dari Kementerian Perdagangan yang melarang media sosial berperan ganda sebagai e-commerce.

Dengan gabung ke Tokopedia, TikTok Shop bisa kembali beroperasi di Indonesia. Layanan tersebut akan bersaing dengan pemain lain.

8. Kinerja Keuangan GOTO Makin Membaik

GOTO mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023, di mana pendapatan GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.

Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.

Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation