
Buka Bukaan Bos GoTo Alasan Tokopedia Dilepas ke TikTok

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup ambles pada perdagangan Senin (29/1/2024) kemarin, setelah CEO GOTO Patrick Walujo buka-bukaan soal alasan penjualan saham Tokopedia ke ByteDance, yang merupakan induk TikTok.
Pada penutupan perdagangan kemarin, saham GOTO ambruk 4,88% ke posisi Rp 78/saham. Setelah sekitar enam hari bertahan di level psikologis Rp 80 per saham, GOTO kembali terkoreksi hingga menyentuh kembali level psikologis Rp 70 per saham, di mana GOTO terakhir mencetak level psikologis ini di perdagangan awal November 2023.
Sebelumnya pada pertengahan Desember 2023, induk TikTok yakni ByteDance resmi menguasai 75% Tokopedia. Hal ini dilakukan oleh ByteDance agar aplikasi besutannya yakni TikTok Shop dapat beroperasi kembali.
Pengumuman kerja sama itu dilakukan setelah sejumlah spekulasi muncul sebelumnya. Bahkan, TikTok dilaporkan sempat mendekati beberapa e-commerce lokal lainnya demi bisa mematuhi regulasi dan kembali buka di RI.
TikTok menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar untuk mendukung operasional Tokopedia. Keduanya akan memperluas manfaat untuk pengguna dan pelaku UMKM Indonesia.
Namun setelah adanya kabar ini, saham GOTO terpantau merana. Padahal sebelum adanya muncul kabar ini dan isu terkait akuisisi TikTok dan Tokopedia, saham GOTO sempat melesat hingga kembali menyentuh level psikologis Rp 100 per saham, tepatnya pada awal Desember 2023.
Semenjak pertengahan Desember 2023, GOTO cenderung membentuk tren bearish, bahkan kembali menyentuh level psikologis Rp 80 per saham. Meski begitu, pada periode perdagangan 11-16 Januari 2024, GOTO sempat rebound ke level Rp 90 per saham. Tetapi nyatanya, hal tersebut tak berlangsung lama.
Amblesnya saham GOTO terjadi setelah CEO GOTO Patrick Walujo buka-bukaan soal alasan penjualan saham Tokopedia ke ByteDance, induk dari TikTok.
Patrick mengatakan bahwa keputusan penjualan 75% saham Tokopedia ke ByteDance adalah pilihan yang harus diambil untuk bertahan.
"Banyak orang yang tidak paham apa yang saya hadapi ketika itu. Itu adalah pilihan antara bertahan hidup atau mati. Memang kematiannya bakal perlahan tetapi pasti," katanya dalam acara Dealstreet Asia Indonesia PE/VC Summit, Kamis (25/1/2024).
Oleh karena itu, ia yakin keputusan tersebut tepat meskipun banyak yang melontarkan kritik baik soal porsi saham yang dijual maupun nilai kesepakatan yang dinilai terlalu rendah.
Kondisi ini membuat Patrick memilih untuk mendorong kemitraan antara Tokopedia dengan TikTok dan memperkuat posisi sebagai platform e-commerce nomor satu.
ByteDance menanamkan modal senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,38 triliun di PT Tokopedia. Transaksi tersebut diharapkan akan selesai pada kuartal pertama 2024.
Aksi korporasi tersebut membuat bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia dengan TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
Melansir keterbukaan informasi, GOTO mengungkapkan perusahaan telah menandatangani perjanjian pembelian aset dan pengambilalihan saham pada 10 Desember lalu.
"Apabila rencana investasi ini dapat diselesaikan oleh para pihak, hal ini akan menyebabkan TikTok menjadi pemilik dari 75,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di Tokopedia dan kepemilikan [GOTO] menjadi 24,99% di Tokopedia," terang manajemen GOTO lewat keterbukaan informasi BEI.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)