Newsletter

Saatnya Cak Imin-Mahfud-Gibran Bertarung Gagasan & Adu Pesona

Revo M, CNBC Indonesia
22 December 2023 06:00
Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat debat Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Foto: Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat debat Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pasar keuangan mulai dari bursa saham, nilai tukar rupiah, hingga Surat Berharga Negara (SBN) pada hari ini berpotensi bergerak cukup volatile.

Hal tersebut lantaran gerak IHSG kemarin telah menunjukkan aksi profit taking pasca kenaikan IHSG yang signifikan beberapa hari terakhir. Maka dari itu, hari ini menjadi tantangan tersendiri apakah pergerakan harga bisa menembus angka yang lebih tinggi atau justru mengalami penurunan.

Walau begitu, gerak bursa Wall Street yang kompak menghijau semalam harapannya bisa menular ke pergerakan pasar keuangan Tanah Air. Hari ini ada sejumlah sentimen dan rilis data ekonomi baik dari eksternal dan domestik yang akan mewarnai pergerakan pasar.

Pasar Tenaga Kerja AS Masih Panas & Perekonomian Tumbuh Pesat

Pertama ada, data yang sudah rilis dari negeri Paman Sam terkait kondisi pasar tenaga kerja. Semalam pada Kamis (21/12/2023) data klaim pengangguran  awal AS dalam seminggu yang berakhir pada 16 Desember 2023 tercatat sebanyak 205.000. Nilai tersebut di bawah dari perkiraan yang proyeksi klaim pengangguran akan sama seperti pekan sebelumnya, yakni sebesar 215.000.

Sedangkan data klaim pengangguran berkelanjutan juga lebih rendah dibandingkan konsensus maupun periode sebelumnya yakni sebesar 1.865 ribu pada pekan yang berakhir 9 Desember 2023. Untuk diketahui, klaim pengangguran berkelanjutan di AS rata-rata mencapai 2.766,28 ribu dari tahun 1967 hingga 2023, mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 23.130 ribu pada bulan Mei 2020 dan rekor terendah sebesar 988.00 ribu pada bulan Mei 1969.

Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi AS pun tercatat 4,9% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun 2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua. 

Ketiga data di atas mengindikasikan bahwa perekonomian AS tumbuh dengan pesat dan pasar tenaga kerja AS masih panas, hal ini perhatian pelaku pasar karena artinya roda perekonomian AS cukup kencang yang berdampak pada inflasi AS cukup sulit untuk ditekan menuju target The Fed yakni 2%.

PCE AS Diproyeksikan Melandai

Malam hari ini pukul 20.30 WIB, AS akan merilis tingkat inflasi  Personal Consumption Expenditure atau PCE. Data PCE ini penting karena dijadikan pertimbangan utama The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya. Konsensus memperkirakan PCE akan melandai ke angka 2,8% untuk periode November.

Sebelumnya, tingkat inflasi PCE tahunan di AS menurun menjadi 3% pada Oktober 2023, tingkat terendah yang belum pernah terlihat sejak Maret 2021.

Inflasi PCE adalah metrik inflasi pilihan bank sentral AS (The Fed) dan angka bulan Oktober menunjukkan tekanan inflasi terus moderat.

Jika PCE AS melandai maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi global termasuk Indonesia karena artinya dengan kondisi saat ini telah mampu menekan inflasi PCE AS.

Seminar Outlook Perekonomian Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama CNBC Indonesia akan menggelar Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global". Acara ini akan berlangsung pada Jumat, 22 Desember 2023, pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Acara ini akan menghadirkan Presiden Joko Widodo yang akan menyampaikan keynote speech serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang akan memberikan Opening Speech. Selain itu akan menghadirkan juga para panelis dari berbagai latar belakang. Adapun para panelis akan terbagi ke dalam dua sesi.

Diskusi panel 1 mengangkat tema "Strategi Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan". Para panelis dalam diskusi ini antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, President of Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Prof. Tetsuya Watanabe, dan Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro.

Seminar Nasional Outlook Perekonomian IndonesiaFoto: Dok: CNBC Indonesia
Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia

Diskusi panel 2 mengangkat tema "Sinergi Kebijakan Fiskal, Moneter, dan Sektor Keuangan Untuk Menjaga Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Dinamika Global". Para panelis yang akan hadir di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Ekonom Senior Chatib Basri.

Pemaparan outlook ekonomi ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk menentukan aksinya dalam mempersiapkan diri untuk memasuki tahun 2024 yang penuh tantangan.

Pernyataan presiden dan beberapa kebijakan di bidang keuangan, makro, dan moneter akan disampaikan panelis yang bisa menjadi arah investor ke depan.

Debat Cawapres Jadi Perhatian

Debat calon wakil presiden (cawapres) akan digelar pekan ini tepatnya pada Jumat (22/12/2023) yang akan digelar di JCC, Senayan, Jakarta pada pukul 19:00 WIB. Debat ini akan mempertemukan tiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Para capres akan hadir, tetapi porsi bicara hanya untuk cawapres.

Pada debat kedua ini, tema yang akan diangkat yakni ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Di saat debat tersebut, akan hadir pula 11 panelis yang merupakan ekonom dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
11 panelis tersebut yakni Alamsyah Saragih, Adhitya Wardhono, Agustinus Prasetyantoko, Fausan Ali Rasyid, Hendri Saparini, Hyronimus Rowa, Poppy Ismalina, Retno Agustina Ekaputri, Suharnomo, Tauhid Ahmad, dan Yose Rizal Damuri.

Bagi pelaku pasar keuangan, debat menjadi penting karena setidaknya bisa memberi petunjuk kemana arah kebijakan masing-masing cawapres. Hal ini akan berdampak besar terhadap kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.

Seperti pada debat-debat periode sebelumnya, debat akan menjadi bahan perbincangan masyarakat karena mereka ingin mengetahui visi dan misi cawapres sekaligus melihat kemampuan cawapres dalam menguji gagasan.

Debat cawapres ini juga akan menjadi panggung besar bagi Cak Imin, Gibran, dan Mahfud MD untuk mengemukakan gagasan serta visi dan misi mereka. Terlebih, ketiganya tidak pernah ada dalam satu panggung.
Ketiganya diharapkan bisa mengemukakan gagasan mengenai banyaknya persoalan ekonomi Indonesia ke depan mulai dari harga pangan, pertumbuhan ekonomi, pajak, ekonomi digital, serta pembangunan infrastruktur.

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular