Newsletter

Saatnya Cak Imin-Mahfud-Gibran Bertarung Gagasan & Adu Pesona

Revo M, CNBC Indonesia
22 December 2023 06:00
Cawapres 2024
Foto: Ilustrasi/ Cawapres 2024 / Aristya Rahadian
  • IHSG dan rupiah melemah pada perdagangan kemarin sementara SBN masih diminati investor
  • Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau setelah sempat kebakaran pada Rabu
  • Debat cawapres, data ekonomi AS, dan economic outlook 2024 bisa menjadi sentimen yang bisa menggerakkan pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas pasar keuangan Indonesia mencatat kinerja mengecewakan pada perdagangan kemarin (21/12/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah dan rupiah mengalami depresiasi, namun Surat Berharga Negara (SBN) masih diminati investor.

Pasar keuangan diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, simak prospek pergerakan pasar lebih lanjut pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada penutupan perdagangan kemarin berada pada posisi 7.209,619 atau turun 0,14%. Meski terkoreksi, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 7.200.

Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan hampir 19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 197 saham naik, 322 saham turun dan 245 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi pemberat terbesar IHSG di hari ini, yakni sebesar 0,49%. Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan kemarin, seperti Emiten tambang tembaga Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi pemberat terbesar IHSG yakni mencapai 6,7 indeks poin.

Lebih lanjut, Net Foreign Buy terjadi di seluruh market dengan angka Rp382,6 miliar. PT Bank Central Asia (BBCA) diborong asing sebanyak Rp379,5 miliar, PT Bank Mandiri (BMRI) dibeli asing sebanyak Rp111 miliar, dan PT Telkom Indonesia (TLKM) diborong asing sebesar Rp81,8 miliar.

Beralih ke nilai tukar rupiah, mata uang Garuda ini melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah di angka Rp15.520/US$ atau terdepresiasi 0,1%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif mata uang Garuda setelah pada Rabu (20/12/2023)  juga melemah 0,03%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.57 WIB kemarin terlihat turun tipis 0,06% menjadi 102,34. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (20/12/2023) yang berada di angka 102,4.

Pelemahan IHSG dan rupiah terjadi pasca hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang menunjukkan suku bunga kembali ditahan di level 6%.

"Keputusan mempertahankan BI rate pada level 6% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang prostabilty," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2023).

Pro stabilitas yang dimaksud, berkaitan dengan penguatan stabilitas nilai tukar rupiah. Perry menambahkan, kebijakan tersebut juga mempertimbangkan kondisi ke depan, termasuk dalam menjaga inflasi.

"Kebijakan makro prudential tetap pro-growth untuk dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Perry.

Hasil ini selaras dengan konsensus yang telah dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 12 lembaga/institusi yang secara keseluruhan juga memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 6,00%.

Kendati demikian, tekanan juga datang dari pertumbuhan ekonomi AS yang mengalami penguatan pada kuartal III-2023.

Perekonomian AS tumbuh sebesar 4,9% secara tahunan pada kuartal III-2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua, namun menyamai 4,9% yang dilaporkan pada perkiraan awal. Pertumbuhan ini masih merupakan pertumbuhan terkuat sejak kuartal IV-2021.

Ketika perekonomian AS tumbuh dengan pesat, hal ini perhatian pelaku pasar karena artinya roda perekonomian AS cukup kencang yang berdampak pada inflasi AS cukup sulit untuk ditekan menuju target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yakni di kisaran 2%.

Dampak lanjutannya yakni pelaku pasar khawatir bahwa suku bunga AS berpotensi berada pada level yang tinggi dalam waktu yang cukup lama untuk menjaga agar lonjakan inflasi tidak terjadi.

Sementara di pasar SBN, terjadi penyusutan imbal hasil SBN tenor 10 tahun yang menjadi kabar gembira yang menunjukkan investor mulai melirik lagi ke pasar obligasi. Perlu dicatat, pergerakan harga dan yield obligasi adalah berlawanan arah, ketika yield turun maka harga naik. Hal inilah yang menjadi alasan dana investor terutama asing mulai masuk lagi ke Tanah Air.

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street kompak menghijau setelah sempat kebakaran pada Rabu. Saham-saham menguat pada perdagangan Kamis waktu AS atau Jumat dini hari waktu Indonesia dengan S&P 500 pulih dari hari terburuknya sejak September seiring berlanjutnya reli akhir tahun.

Rata-rata Industri Dow Jones memperoleh 322,35 poin, atau 0,87%, menjadi 37.404,35. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,26% menjadi 14.963,87. S&P 500 bertambah 1,03% menjadi 4.746,75. Hal ini menempatkan indeks pasar luas sekitar 1% dari penutupan tertingginya dan 1,5% dari rekor intradaynya.

Kenaikan S&P 500 bersifat luas dengan lebih dari 450 nama naik dalam indeks. Micron Technology memiliki kinerja terbaik dengan kenaikan 8,6% setelah produsen chip memori tersebut melampaui ekspektasi kuartalan, dan menawarkan panduan kuartal saat ini yang melampaui perkiraan. Saham Chip meningkat secara luas, dengan Intel dan Advanced Micro Devices naik masing-masing 2,9% dan 3,3%.

Salesforce termasuk di antara saham-saham yang menguat terbesar di Dow, naik 2,7% menyusul kenaikan peringkat dari Morgan Stanley.

Wall Street ambruk pada Rabu setelaha investor mengambil aksi profit takings. Pada Rabu (20/12/2023), Dow dan Nasdaq mencatatkan sesi terburuk mereka sejak Oktober, masing-masing menghentikan rekor kemenangan beruntun selama sembilan hari. Sementara itu, S&P 500 membukukan hari terburuknya sejak September.

"Pasar saham berubah dari naik menjadi turun dengan cukup cepat. Jadi, menurut saya ini adalah koreksi teknis setelah periode waktu yang sangat lama."," kata Rhys Williams, kepala strategi di Spouting Rock Asset Management. kepada CNBC International.

Dari penutupan terendah akhir Oktober hingga Kamis, Dow dan S&P 500 melonjak lebih dari 15%. Nasdaq Composite melonjak lebih dari 18% dibandingkan periode yang sama.

 

Pasar keuangan mulai dari bursa saham, nilai tukar rupiah, hingga Surat Berharga Negara (SBN) pada hari ini berpotensi bergerak cukup volatile.

Hal tersebut lantaran gerak IHSG kemarin telah menunjukkan aksi profit taking pasca kenaikan IHSG yang signifikan beberapa hari terakhir. Maka dari itu, hari ini menjadi tantangan tersendiri apakah pergerakan harga bisa menembus angka yang lebih tinggi atau justru mengalami penurunan.

Walau begitu, gerak bursa Wall Street yang kompak menghijau semalam harapannya bisa menular ke pergerakan pasar keuangan Tanah Air. Hari ini ada sejumlah sentimen dan rilis data ekonomi baik dari eksternal dan domestik yang akan mewarnai pergerakan pasar.

Pasar Tenaga Kerja AS Masih Panas & Perekonomian Tumbuh Pesat

Pertama ada, data yang sudah rilis dari negeri Paman Sam terkait kondisi pasar tenaga kerja. Semalam pada Kamis (21/12/2023) data klaim pengangguran  awal AS dalam seminggu yang berakhir pada 16 Desember 2023 tercatat sebanyak 205.000. Nilai tersebut di bawah dari perkiraan yang proyeksi klaim pengangguran akan sama seperti pekan sebelumnya, yakni sebesar 215.000.

Sedangkan data klaim pengangguran berkelanjutan juga lebih rendah dibandingkan konsensus maupun periode sebelumnya yakni sebesar 1.865 ribu pada pekan yang berakhir 9 Desember 2023. Untuk diketahui, klaim pengangguran berkelanjutan di AS rata-rata mencapai 2.766,28 ribu dari tahun 1967 hingga 2023, mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 23.130 ribu pada bulan Mei 2020 dan rekor terendah sebesar 988.00 ribu pada bulan Mei 1969.

Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi AS pun tercatat 4,9% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun 2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua. 

Ketiga data di atas mengindikasikan bahwa perekonomian AS tumbuh dengan pesat dan pasar tenaga kerja AS masih panas, hal ini perhatian pelaku pasar karena artinya roda perekonomian AS cukup kencang yang berdampak pada inflasi AS cukup sulit untuk ditekan menuju target The Fed yakni 2%.

PCE AS Diproyeksikan Melandai

Malam hari ini pukul 20.30 WIB, AS akan merilis tingkat inflasi  Personal Consumption Expenditure atau PCE. Data PCE ini penting karena dijadikan pertimbangan utama The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya. Konsensus memperkirakan PCE akan melandai ke angka 2,8% untuk periode November.

Sebelumnya, tingkat inflasi PCE tahunan di AS menurun menjadi 3% pada Oktober 2023, tingkat terendah yang belum pernah terlihat sejak Maret 2021.

Inflasi PCE adalah metrik inflasi pilihan bank sentral AS (The Fed) dan angka bulan Oktober menunjukkan tekanan inflasi terus moderat.

Jika PCE AS melandai maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi global termasuk Indonesia karena artinya dengan kondisi saat ini telah mampu menekan inflasi PCE AS.

Seminar Outlook Perekonomian Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama CNBC Indonesia akan menggelar Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global". Acara ini akan berlangsung pada Jumat, 22 Desember 2023, pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Acara ini akan menghadirkan Presiden Joko Widodo yang akan menyampaikan keynote speech serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang akan memberikan Opening Speech. Selain itu akan menghadirkan juga para panelis dari berbagai latar belakang. Adapun para panelis akan terbagi ke dalam dua sesi.

Diskusi panel 1 mengangkat tema "Strategi Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan". Para panelis dalam diskusi ini antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, President of Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Prof. Tetsuya Watanabe, dan Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro.

Seminar Nasional Outlook Perekonomian IndonesiaFoto: Dok: CNBC Indonesia
Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia

Diskusi panel 2 mengangkat tema "Sinergi Kebijakan Fiskal, Moneter, dan Sektor Keuangan Untuk Menjaga Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Dinamika Global". Para panelis yang akan hadir di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Ekonom Senior Chatib Basri.

Pemaparan outlook ekonomi ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk menentukan aksinya dalam mempersiapkan diri untuk memasuki tahun 2024 yang penuh tantangan.

Pernyataan presiden dan beberapa kebijakan di bidang keuangan, makro, dan moneter akan disampaikan panelis yang bisa menjadi arah investor ke depan.

Debat Cawapres Jadi Perhatian

Debat calon wakil presiden (cawapres) akan digelar pekan ini tepatnya pada Jumat (22/12/2023) yang akan digelar di JCC, Senayan, Jakarta pada pukul 19:00 WIB. Debat ini akan mempertemukan tiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Para capres akan hadir, tetapi porsi bicara hanya untuk cawapres.

Pada debat kedua ini, tema yang akan diangkat yakni ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Di saat debat tersebut, akan hadir pula 11 panelis yang merupakan ekonom dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
11 panelis tersebut yakni Alamsyah Saragih, Adhitya Wardhono, Agustinus Prasetyantoko, Fausan Ali Rasyid, Hendri Saparini, Hyronimus Rowa, Poppy Ismalina, Retno Agustina Ekaputri, Suharnomo, Tauhid Ahmad, dan Yose Rizal Damuri.

Bagi pelaku pasar keuangan, debat menjadi penting karena setidaknya bisa memberi petunjuk kemana arah kebijakan masing-masing cawapres. Hal ini akan berdampak besar terhadap kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.

Seperti pada debat-debat periode sebelumnya, debat akan menjadi bahan perbincangan masyarakat karena mereka ingin mengetahui visi dan misi cawapres sekaligus melihat kemampuan cawapres dalam menguji gagasan.

Debat cawapres ini juga akan menjadi panggung besar bagi Cak Imin, Gibran, dan Mahfud MD untuk mengemukakan gagasan serta visi dan misi mereka. Terlebih, ketiganya tidak pernah ada dalam satu panggung.
Ketiganya diharapkan bisa mengemukakan gagasan mengenai banyaknya persoalan ekonomi Indonesia ke depan mulai dari harga pangan, pertumbuhan ekonomi, pajak, ekonomi digital, serta pembangunan infrastruktur.

Agenda Ekonomi :

  • Inflasi dan Inflasi Inti Jepang (6:30 WIB)
  • Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 (8:00 - 11:00 WIB)
  • Laju Pertumbuhan PDB Final QoQ & YoY Inggris (14:00 WIB)
  • Laju Pertumbuhan PDB Final QoQ & YoY Spanyol (15:00 WIB)
  • Index Harga PCE AS (20:30 WIB)
  • Debat  cawapres (19:00 WIB)

Agenda Perusahaan :

  • RUPSLB PT Bank Amar Indonesia (AMAR)
  • RUPSLB PT Sariguna Primatirta (CLEO)
  • RUPST PT Falmaco Nonwoven Industri (FLMC)
  • RUPST PT HK Metals Utama (HKMU)
  • Cash Dividend PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC)
  • RUPSLB PT Matahari Department Store (LPPF)
  • RUPSLB PT Bima Sakti Pertiwi (PAMG)

Berikut data indikator ekonomi nasional :

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular