Newsletter

Dear BI, Warga RI Menunggu Kapan Suku Bunga Turun

Revo M, CNBC Indonesia
Kamis, 21/12/2023 06:00 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan Gubernur Bulanan Bulan Oktober 2023. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam  kemarin di mana IHSG menguat tetapi rupiah melemah
  • Wall Street mengakhiri perdagangan di zona merah, terutama karena aksi profit takings
  • Kebijakan suku bunga BI dan perkembangan di Amerika menjadi salah satu sentimen penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pasar keuangan Indonesia bergerak variatif sepanjang perdagangan kemarin, Rabu (20/12/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sementara rupiah melemah. Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) kembali dibeli investor.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan bergerak stabil cenderung positif hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini dapat disimak pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,44% ke posisi 7.219,667. Dengan demikian IHSG kembali ke level psikologis 7.200, yang menjadi catatan terbaiknya sejak pada September 2022.

Nilai transaksi IHSG kemarin mencapai sekitar Rp 14 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 260 saham menguat, 254 saham melemah, dan 251 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 2,69%.

Dana asing terpantau masuk dengan net buy di seluruh pasar sebesar Rp 556 miliar. Saham paling banyak dibeli asing yakni PT Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 364,6 miliar, kemudian PT Telkom Indonesia (TLKM) sebanyak Rp 121,3 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 76,8 miliar.

Investor asing mulai masuk ke pasar saham Indonesia di tengah sikap bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang tampak mulai dovish dan diperkirakan akan memangkas suku bunganya setidaknya tiga kali atau sebesar 75 basis poin (bps) pada 2024.

Hal tersebut tercermin dari dokumen "dot plot" yang menunjukkan sebanyak delapan anggota memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga setidaknya 75 bps pada tahun depan sementara lima lainnya memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih dari 75 bps. Median ekspektasi suku bunga ada di angka 4,6% dalam dot plot terbaru, turun dibandingkan 5,1% pada proyeksi September.

Foto: Dot Plot
Sumber: The Fed

Beralih ke nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kemarin rupiah ditutup melemah di angka Rp15.505/US$ atau terdepresiasi 0,03%. Pelemahan ini berkebalikan dengan penguatan yang terjadi kemarin (19/12/2023) yakni sebesar 0,03%.

Melemahnya rupiah kemarin terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.41 WIB naik 0,11% menjadi 102,27. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (19/12/2023) yang berada di angka 102,16.

Selanjutnya, pada pergerakan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) acuan bertenor 10 tahun kemarin terpantau kembali turun ke posisi 6,503% dibandingkan penutupan satu hari sebelumnya di angka 6,512%.

Perlu dicatat, pada pasar obligasi hubungan yield dengan harga berbanding terbalik, sehingga penurunan pada yield yang terjadi kemarin menunjukkan harga obligasi yang naik. Hal tersebut berarti investor terpantau mengoleksi SBN lagi selama lima hari beruntun.


(rev/rev)
Pages