Kata Anies Ada Ketidakadilan di Papua, Simak Data & Fakta Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Debat Capres 2024 pada Selasa malam (12/12/2023) begitu panas, calon presiden (capres) saling berdebat memberikan argumen masing-masing. Dalam sesi tanya jawab mengenai tren kekerasan meningkat di Papua di beberapa tahun terakhir hingga masalah keadilan dan HAM.
Masing-masing capres telah memberikan jawaban yang komprehensif terkait pertanyaan mengenai strategi yang perlu disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM dan konflik di Papua.
Menurut calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto, jika ia terpilih menjadi Presiden nantinya di Pilpres 2024 ia akan melakukan penegakan hukum, memperkuat aparat-aparat di Papua dan juga mempercepat pembangunan ekonomi.
Sedangkan menurut calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa agar seluruh kekuatan yang ada di Papua, seluruh kelompok yang ada di sana bisa duduk bersama. Untuk menyelesaikan itu, menurut Ganjar adalah penyelesaian pada roots (akar) masalahnya.
Sementara calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai, masalah konflik yang terjadi di Papua bukan hanya persoalan kekerasan. Ia berpandangan, masalah yang terjadi di Papua adalah lantaran tidak terjadinya keadilan.
Jika berkaca pada tren kekerasan di Papua sejak tahun 2010 ke tahun 2021 memang terdapat peningkatan, namun pada tahun 2022 data menunjukkan terjadi penurunan.
Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat ada 348 kasus kekerasan di Papua dan Papua Barat. Pencatatan ini dimulai pada 2010 hingga Maret 2022. Terdapat enam kabupaten yang memiliki tingkat kasus kekerasan tinggi, yaitu Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak, Mimika, Nduga, dan Yahukimo.
Perekonomian Papua
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada kuartal III 2023 mencapai Rp 73,22 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 46,58 triliun.
Dibandingkan dengan ekonomi Papua pada periode yang sama tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 8,28% secara tahunan (yoy). Dari sisi produksi, lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi (Kategori K) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,90%. Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 8,39%.
Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Papua mencapai 3,56%. Dari sisi produksi, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (Kategori B) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,89%. Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terdapat pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 11,03%.
Ekonomi Papua secara kumulatif pada kuartal III 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 3,28% (ctc). Dari sisi produksi, lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi (Kategori K) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,43%. Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 5,93%.
Jika dirinci berikut pertumbuhan ekonomi di Papua menurut lapangan usaha per kuartal III 2023 secara tahunan (yoy).
Adapula, pertumbuhan PDRB Papua menurut pengeluaran per kuartal III 2023 secara tahunan (yoy)
Sementara, keadaan tenaga kerja di Papua terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 514,18 ribu orang sepanjang periode Agustus 2022 hingga Agustus 2023.
Total jumlah penduduk usia kerja di Papua sebanyak 3.259.231, pertama terdiri dari 2.516.129 orang adalah angkatan kerja (AK) dengan rincian jumlah orang yang bekerja sebanyak 2.448.947 dan 67.182 orang lainnya menganggur. Kedua terdiri dari 743.102 orang adalah bukan angkatan kerja (BAK).
Jika melihat data sejak Agustus 2020 hingga Agustus 2023 terdapat penurunan pengangguran hingga Agustus 2023, diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Adapun, tingkat kemiskinan di provinsi Papua per Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 0,77%. Sehingga persentase penduduk miskin di Papua menjadi 26,03% dengan jumlah penduduk miskin berada di angka 95.515 orang.
Berikut data tingkat kemiskinan provinsi Papua dari Maret 2013 hingga Maret 2023.
![]() |
CNBC Indonesia Research
(saw/saw)