
Anies-Cak Imin Siapkan 40 Kota Naik Kelas Setara Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon wakil presiden (cawapres), Muhaimin Iskandar atau yang akrab dipanggil Cak Imin, bertekad untuk membangun 40 kota selevel Jakarta di berbagai wilayah di Indonesia. Ini menurutnya diperlukan untuk pemerataan penduduk.
Dalam pemaparannya di forum debat cawapres kedua ia mengatakan bahwa minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, dan kemampuan terjaganya lingkungan untuk sehat, termasuk kehidupan yang beri kenyamanan bagi seluruh penduduk.
"Dimana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat kota, akses pendidikan harus sampai ke yang membutuhkan, sementara fiskal, kita harus pandai tentukan prioritas," ujar Cak Imin sambil menjelaskan bahwa pihaknya bukan tak setuju pembangunan IKN namun perlu ada prioritas.
Hal ini pun dipertegas oleh Dewan Pengarah Utama Tim Pemenangan Provinsi (Timprov) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Jawa Timur, Abdul Halim.
"40 kota setara dengan Jakarta itu supaya di Indonesia tidak hanya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang, Makassar," kata pria yang akrab disapa Gus Halim itu di Kantor DPW PKB Jatim, Sabtu (23/12), dilansir dari CNN Indonesia.
Ia juga menambahkan bahwa pasalnya setiap daerah pasti memiliki kondisi masing-masing dan tak bisa disamakan karakteristiknya satu sama lain.
"Bukan bikin Jakarta di tempat lain. Itu pasti tidak mungkin karena kondisi sosial dan kultur penduduknya juga berbeda, lahannya berbeda," ujar kakak kandung Cak Imin ini.
Penerapan 40 Kota Naik Kelas
Sebagai informasi, Produk Domestik Bruto (PDB) melalui Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada 2022 tercatat sekitar Rp19.588,4 triliun atau naik 15,38% dibandingkan tahun 2021.
Jika ditarik sejak 2010, PDB Indonesia terus mengalami kenaikan dari yang hanya sebesar Rp 6.864,13 triliun dan saat ini telah naik sebesar 185% atau hampir dua kali lipat.
Hanya pada saat tahun 2020, PDB Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 mengingat pada saat itu terdapat pandemik Covid-19 yang melanda global maupun Indonesia hingga mengganggu roda perekonomian domestik sehingga PDB Indonesia pun mengalami depresiasi 2,45%.
Sedangkan pertumbuhan PDB Indonesia sendiri relatif cukup baik dibandingkan negara lainnya. Untuk diketahui, sejak kuartal IV-2021 hingga kuartal II-2023, PDB Indonesia tumbuh di atas 5% dan pada kuartal III-2023 sedikit lebih rendah menjadi 4,94% yoy.
Pembangunan terhadap 40 kota yang akan naik kelas akan dibangun berbagai fasilitas seperti transportasi umum hingga infrastruktur kegiatan usaha.
Anies mengatakan contoh kota-kota yang akan naik kelas seperti kota-kota di Jawa Tengah selain Semarang.
"Mana yang perlu ditingkatkan? Misalnya, Purwokerto, Cilacap, Tegal, Pekalongan. Demikian juga di Sulawesi Selatan, dan lainnya," kata capres yang diusung Koalisi Perubahan tersebut.
Program yang diusung ini dikatakan bukan bermula dari nol, melainkan mengembangkan kota-kota yang sudah ada menjadi besar dan mampu menggerakkan perekonomian di sekitarnya.
Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan yang lalu, pasangan calon (paslon) nomor urut satu beserta tim telah mengemukakan 14 kota yang akan menjadi Jakarta kecil.
Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong sempat mengatakan mengatakan arah pembangunan Anies-Muhaimin ialah akan menghadirkan 14 kota yang sudah ada di setiap semenanjung pulau serupa dengan Jakarta.
Lembong menungkapkan akan terdapat 14 kota yang menjadi fokus pembangunan agar dapat menjadi Jakarta kecil, yakni Batam, Bangka, Bogor, Pontianak, Semarang, Surakarta, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Denpasar, dan Lombok Barat.
Dari 14 kota besar tersebut, maka bisa dikatakan terdapat 11 provinsi yang diharapkan mengalami kenaikan perihal PDB ADHK maupun ADHB.
Jika diasumsikan bahwa setiap provinsi tersebut memiliki kenaikan 30% dari kondisi saat ini dan provinsi lainnya dianggap tidak mengalami kenaikan (dianggap konstan), maka PDB ADHK mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp 13.653 triliun, sedangkan PDB ADHB melonjak menjadi sekitar Rp 22.009 triliun.
Hal menarik dapat dicermati, ketika PDB ADHK dan ADHB DKI Jakarta dianggap konstan sementara PDB ADHK dan ADHK Jawa Timur diasumsikan naik 30%, maka PDB ADHK Jawa Timur berada dikisaran Rp 2.284 triliun sedangkan PDB ADHB Jawa Timur menjadi sekitar Rp 3.549 triliun.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan DKI Jakarta mengingat fokus pemerintahan Anies terhadap tiga kota di Jawa Timur yakni Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya diekspektasikan akan menjadi kota dan provinsi yang besar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)