Sinyal Kencang Harga BBM RI Berubah Besok, Naik atau Turun?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
30 November 2023 18:10
Program Subsidi Tepat MyPertamina, pembelian BBM melalui scan QR Code. (Dok. PT Pertamina Patra Niaga)
Foto: Program Subsidi Tepat MyPertamina, pembelian BBM melalui scan QR Code. (Dok. PT Pertamina Patra Niaga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga baru Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi bisa kembali mengalami perubahan besok, 1 Desember 2023. Hal ini seiring dengan terkoreksinya harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah yang relatif menguat.

Harga minyak pekan lalu sempat terkoreksi 4 hari beruntun di tengah memudarnya konflik Timur Tengah, di mana pembebasan beberapa sandera di Gaza dan adanya gencatan senjata.

Rata-rata harga minyak brent berada di angka US$ 81,99 per barel sepanjang November 2023. Harganya memang lebih rendah dibandingkan Oktober yang tercatat US$ 88,70 per barel. Nilai tersebut terhitung mengalami penurunan, meski relatif di level harga minyak tinggi.

Rata-rata harga minyak WTI berada di angka US$ 77,37 barel pada November 2023, lebih rendah dibandingkan dibandingkan Oktober yang tercatat US$ 85,47 per barel.

Sebagai catatan, pemerintah sendiri mengubah harga BBM berdasarkan formulasi tertentu. Yakni sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM). Formula harga menggunakan rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24, 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Merujuk Refinitiv, rata-rata harga minyak brent pada dua bulan terakhir (November-Oktober 2023) adalah sebesar US$ 85,43 per barel. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (September-Agustus 2023) sebesar US$ 88,68 per barrel.

Sementara itu, rata-rata harga minyak WTI pada dua bulan terakhir (Oktober-November 2023) adalah sebesar US$ 81,51 per barel. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (September-Agustus 2023) sebesar US$ 85,10 per barrel.

Selain harga minyak yang terkoreksi, penurunan harga BBM non-subsidi Pertamina bisa disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah. Rata-rata nilai tukar rupiah pada November 2023 tercatat Rp 15.587/US$1, lebih lemah dibandingkan pada Oktober yakni Rp 15.749/US$1.

Nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 15.390 pada 29 November seiring meningkatnya minat investor asing di pasar keuangan domestik. Penguatan nilai tukar rupiah menjadi sentimen positif untuk harga minyak, sebab ini dapat membuat harga impor lebih murah.

Dengan melihat rata-rata harga minyak dua bulan yang jauh lebih tinggi serta menguatnya nilai tukar maka harga BBM non-subsidi kemungkinan besar akan disesuaikan mulai besok, 1 Desember.



CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation