
Ada Kabar Baru Soal Suku Bunga AS, RI Bisa Kena Getahnya!

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup kompak melemah pada penutupan perdagangan Selasa (21/11/2023), memutus tren kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Pelemahan terjadi, meski risalah pertemuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan kecil kemungkinan akan menaikkan suku bunga kembali. Selain itu, faktor penurunan juga diperkirakan akibat ekspektasi pelaku pasar yang terlalu berlebih akan adanya harapan penurunan suku bunga.
Dow Jones ditutup melemah 0,18% di level 35.088,29, S&P 500 turun 0,20% di level 4.538,19, dan Nasdaq terkoreksi 0,59% di level 14.199,98.
The Fed mengindikasikan bahwa kebijakannya harus tetap "restriktif" di tengah kekhawatiran bahwa inflasi akan menjadi semakin tinggi.
"Dalam pembahasan prospek kebijakan, para peserta terus menilai bahwa kebijakan moneter harus dijaga cukup ketat agar inflasi dapat kembali ke sasaran Komite sebesar 2% dari waktu ke waktu," demikian isi risalah tersebut.
Penetapan suku bunga The Fed menunjukkan hampir adanya kesepakatan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan tetap stabil mempertahankan pada pertemuan bulan Desember mendatang, dan memperkirakan pemangkasan mulai bulan Mei.
"Mungkin saja kita berada di tengah-tengah pergantian rezim yang jarang terjadi namun sangat signifikan. Dan mungkin saja kita tidak akan kembali ke tingkat suku bunga nol," kata Jon Burkett-St. Laurent, manajer portofolio senior di Exencial Wealth Advisors, dikutip dari CNBC International.
"Hal ini tidak berarti bahwa tingkat suku bunga akan naik menjadi 20% secara garis lurus, namun hal ini mungkin berarti bahwa tingkat suku bunga akan naik dan turun dalam kisaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan dekade yang lalu."
Karena biaya pendanaan tetap "lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama", data perumahan menunjukkan bulan lalu merupakan masa yang sulit bagi calon pembeli rumah.
Penjualan rumah pada Oktober mencapai 3,79 juta unit, lebih rendah dibandingkan perkiraan 3,9 juta, menurut National Association of Realtors. Ini menandai laju penjualan paling lambat sejak Agustus 2010, dan turun 14,6% dari tahun sebelumnya.
Saham Lowe's turun 3,1% setelah mengurangi perkiraan kinerja penjualan setahun penuh.
Pengecer pakaian American Eagle anjlok hampir 16% setelah pendapatan operasional yang lebih lemah dari perkiraan untuk setahun penuh.
Sementara itu, raksasa e-commerce Amazon turun 1,5% pasca David Faber dari CNBC melaporkan, bahwa mantan CEO Jeff Bezos mungkin menjual lebih banyak sahamnya. Miliarder itu melepas 1,67 juta saham pekan lalu.
Pelaku pasar juga akan memperhatikan pendapatan dari Nvidia. Saham Nvidia mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Senin, tetapi merosot 0,9% pada hari Selasa.
(mza/mza)