
Kegelisahan Jokowi Akan Terjawab Hari Ini....

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup kompak menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/11/2023), atau Selasa dini hari waktu Indonesia (21/11/2023).
Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,58% atau 203,76 poin ke 35.151,04. Indeks Nasdaq melesat 1,13% atau 159,05 poin ke posisi 14.284,53 sementara indeks S&P 500 menanjak 0,74% ke posisi 4.547,38. Artinya, S&P sudah menguat selama lima hari beruntun.
Penguatan bursa salah satunya ditopang oleh melesatnya saham-saham teknologi, terutama Nvidia. Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,1% dan 0,8%.
Saham Microsoft melesat 2% ke US$ 377,44 atau level tertinggi dalam 52 minggu. Saham Nvidia mencetak rekor baru di posisi US$ 504,09 dan saham Palo Alto Networks melesat 5,2%.
Saham Intel juga melambung 2,1% dan Paramount terbang 5,6% dan Netflix naik 1,8%.
Bursa tetap menguat meski pasar pekan ini relatif singkat akibat pendeknya perdagangan pekan ini akibat libur Thanksgiving yang mengurangi hari dan jam perdagangan bursa.
Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,1% dan 0,8%.
Sebagai informasi, pasar AS akan tutup pada hari Kamis karena libur Thanksgiving. Selain itu, perdagangan Jumat juga akan dipersingkat. Perdagangan di sekitar liburan Thanksgiving telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders' Almanac.
Meskipun perdagangan pekan ini singkat, terdapat beberapa katalis utama untuk pasar ke depan. Nvidia melaporkan pendapatannya pada hari Selasa. Produsen chip ini menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik tahun ini, naik lebih dari 200%.
Wall Street menunjukkan kinerja mingguan yang unggul. S&P 500 ditutup minggu lalu lebih tinggi sebesar 2,2% dan Dow meningkat 1,9%, menandai tiga minggu berturut-turut pertama untuk indeks sejak Juli. Nasdaq mengakhiri pekan ini lebih tinggi sebesar 2,4%, mencatat minggu terbaik sejak Juni.
Kenaikan pasar tetap antusias hingga akhir tahun ini, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pekan lalu, sehingga menghilangkan kekhawatiran investor terhadap harga yang melambung dan memberikan indikasi harapan bahwa The Fed dapat berhenti menaikkan suku bunga.
"Pasar mulai benar-benar percaya bahwa The Fed sudah selesai menetapkan [kenaikan] suku bunganya," kata Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group.
"Sekarang pasar sedang memperhitungkan... kemungkinan kapan penurunan suku bunga akan terjadi, dan saya pikir hal tersebut lebih dekat daripada perkiraan orang. Dan itulah mengapa Anda melihat pasar menjadi cukup stabil dalam satu setengah bulan terakhir," kata Cox.
Wall Street juga akan menantikan risalah rapat The Fed (FOMC Minutes) terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu (22/11) dini hari.
(mza/mza)