Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan bergerak beragam pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini akan dibahas pada halaman 3 artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup stagnan atau tidak berubah level 6.958,01 pada perdagangan Kamis (16/11/2023).
Sebanyak 218 saham bergerak naik, 290 bergerak turun dan 240 tidak berubah dengan transaksi turnover Rp8,97 triliun dengan 15,43 miliar lembar saham. Transaksi pada perdagangan kemarin lebih kecil dibandingkan dengan transaksi sebelumnya yang mencapai Rp10,96 triliun.
Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 405,59 miliar.
Pergerakan IHSG yang sempat cenderung turun sebelum ditutup stagnan, didorong dari penurunan sektor teknologi 0,21%, properti 0,61%, infrastruktur 0,26%, basic-industry 0,30%, kesehatan 0,13%, non-cyclical 0,41% dan energi 0,40%. Sementara penguatan terjadi pada sektor transportasi 0,44%, keuangan 0,08%, industrial 0,23% dan cyclical bergerak stagnan atau tidak berubah.
Penurunan terbesar didorong dari turunnya harga energi terutama pada harga komoditas minyak. Hal ini mendorong sektor energi turun 0,40% yang didorong dari penurunan harga saham-saham minyak. PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 2,52%, PT. Elnusa Tbk (ELSA) melemah 1,42%, PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA) jatuuh 0,68%, dan hampir semua saham minyak jatuh pada perdagangan kemarin.
Harga minyak pada perdagangan Kamis (16/11/2023) anjlok berjamaah. Dimana minyak wti terjun 4,83% di posisi US$72,96 per barel dan minyak brent jatuh 4,52% di posisi US$77,51 per barel.
Harga minyak turun mendekati 5% pada perdagangan Kamis ke level terendah dalam empat bulan, karena investor khawatir terhadap permintaan minyak global menyusul lemahnya data dari AS dan Asia.
Selain itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada minggu lalu, menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja terus melemah.
Laporan tersebut muncul setelah data lain yang menunjukkan penjualan ritel AS turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan Oktober karena pembelian kendaraan bermotor dan belanja hobi menurun. Hal ini menunjukkan melambatnya permintaan pada awal kuartal keempat yang semakin memperkuat ekspektasi The Federal Reserve sudah selesai menaikkan suku bunga.
Sementara itu, dari pasar mata uang, rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (16/11/2023) di level Rp15.540/US$1 atau turun 0,06%.
Dari pasar obligasi Indonesia, Surat Berharga Negara (SBN) mulai kembali dikoleksi oleh pelaku pasar tercermin dari pelemahan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun yang turun 0,85% di level 6,74% pada perdagangan Kamis (16/11/2023).
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (16/11/2023) setelah data klaim pengangguran AS rilis.
Dow Jones ditutup melemah 0,13% di level 34.945,47, S&P 500 naik 0,12% di level 4.508,24, dan Nasdaq menguat 0,07% di level 14.113,67.
Penurunan Dow Jones didorong dari tekanan saham perusahaan teknologi dan ritel Cisco dan Walmart setelah perkiraan yang mengecewakan.
Saham Cisco Systems (CSCO.O) anjlok 9,8% karena perusahaan teknologi komunikasi dan jaringan tersebut memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh karena melambatnya permintaan peralatan jaringannya. Maish di bidang teknologi, saham Palo Alto Networks (PANW.O) turun 5,4% setelah perkiraan pada Rabu malam untuk tagihan kuartal kedua meleset dari ekspektasi.
Saham ritel Walmart (WMT.N) merosot 8,1% sehari setelah menyentuh rekor tertinggi. Raksasa ritel tersebut mengatakan konsumen AS berbelanja dengan hati-hati karena inflasi, bahkan ketika mereka menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Selain itu, saham ritel lainnya yakni Target (TGT.N) turun 0,4%, mengembalikan beberapa keuntungan dari sesi sebelumnya yang melonjak 17,8% setelah memberikan prospek kuartal liburan yang bullish dan kuat.
Awal pekan ini, indeks Wall Street menguat tajam dengan data yang menandakan penurunan inflasi AS dan memicu harapan The Federal Reserve AS untuk segera mengakhiri kenaikkan suku bunga. Selain itu, pengesahan RUU untuk mencegah penutupan pemerintah pada minggu ini juga meredakan ketegangan.
Mengingat Cisco dan Walmart adalah "tulang punggung industri masing-masing", Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest mengatakan kelemahan mereka "menimbulkan sedikit pertanyaan mengenai kesehatan konsumen dan mungkin kesehatan sektor teknologi."
Secara khusus, Ghriskey mengutip kelegaan investor karena The Federal Reserve tampaknya sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.
Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran mingguan telah meningkat lebih dari yang diperkirakan, memperkuat spekulasi bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Desember mendatang, dan melihat peluang 62% penurunan suku bunga pada bulan Mei 2024 setidaknya 25 basis poin, menurut alat
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (16/11/2023) setelah data klaim pengangguran AS rilis.
Dow Jones ditutup melemah 0,13% di level 34.945,47, S&P 500 naik 0,12% di level 4.508,24, dan Nasdaq menguat 0,07% di level 14.113,67.
Penurunan Dow Jones didorong dari tekanan saham perusahaan teknologi dan ritel Cisco dan Walmart setelah perkiraan yang mengecewakan.
Saham Cisco Systems (CSCO.O) anjlok 9,8% karena perusahaan teknologi komunikasi dan jaringan tersebut memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh karena melambatnya permintaan peralatan jaringannya. Maish di bidang teknologi, saham Palo Alto Networks (PANW.O) turun 5,4% setelah perkiraan pada Rabu malam untuk tagihan kuartal kedua meleset dari ekspektasi.
Saham ritel Walmart (WMT.N) merosot 8,1% sehari setelah menyentuh rekor tertinggi. Raksasa ritel tersebut mengatakan konsumen AS berbelanja dengan hati-hati karena inflasi, bahkan ketika mereka menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Selain itu, saham ritel lainnya yakni Target (TGT.N) turun 0,4%, mengembalikan beberapa keuntungan dari sesi sebelumnya yang melonjak 17,8% setelah memberikan prospek kuartal liburan yang bullish dan kuat.
Awal pekan ini, indeks Wall Street menguat tajam dengan data yang menandakan penurunan inflasi AS dan memicu harapan The Federal Reserve AS untuk segera mengakhiri kenaikkan suku bunga. Selain itu, pengesahan RUU untuk mencegah penutupan pemerintah pada minggu ini juga meredakan ketegangan.
Mengingat Cisco dan Walmart adalah "tulang punggung industri masing-masing", Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest mengatakan kelemahan mereka "menimbulkan sedikit pertanyaan mengenai kesehatan konsumen dan mungkin kesehatan sektor teknologi."
Secara khusus, Ghriskey mengutip kelegaan investor karena The Federal Reserve tampaknya sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.
Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran mingguan telah meningkat lebih dari yang diperkirakan, memperkuat spekulasi bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Perangkat
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (16/11/2023) setelah data klaim pengangguran AS rilis.
Dow Jones ditutup melemah 0,13% di level 34.945,47, S&P 500 naik 0,12% di level 4.508,24, dan Nasdaq menguat 0,07% di level 14.113,67.
Penurunan Dow Jones didorong dari tekanan saham perusahaan teknologi dan ritel Cisco dan Walmart setelah perkiraan yang mengecewakan.
Saham Cisco Systems (CSCO.O) anjlok 9,8% karena perusahaan teknologi komunikasi dan jaringan tersebut memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh karena melambatnya permintaan peralatan jaringannya. Maish di bidang teknologi, saham Palo Alto Networks (PANW.O) turun 5,4% setelah perkiraan pada Rabu malam untuk tagihan kuartal kedua meleset dari ekspektasi.
Saham ritel Walmart (WMT.N) merosot 8,1% sehari setelah menyentuh rekor tertinggi. Raksasa ritel tersebut mengatakan konsumen AS berbelanja dengan hati-hati karena inflasi, bahkan ketika mereka menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Selain itu, saham ritel lainnya yakni Target (TGT.N) turun 0,4%, mengembalikan beberapa keuntungan dari sesi sebelumnya yang melonjak 17,8% setelah memberikan prospek kuartal liburan yang bullish dan kuat.
Awal pekan ini, indeks Wall Street menguat tajam dengan data yang menandakan penurunan inflasi AS dan memicu harapan The Federal Reserve AS untuk segera mengakhiri kenaikkan suku bunga. Selain itu, pengesahan RUU untuk mencegah penutupan pemerintah pada minggu ini juga meredakan ketegangan.
Mengingat Cisco dan Walmart adalah "tulang punggung industri masing-masing", Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest mengatakan kelemahan mereka "menimbulkan sedikit pertanyaan mengenai kesehatan konsumen dan mungkin kesehatan sektor teknologi."
Secara khusus, Ghriskey mengutip kelegaan investor karena The Federal Reserve tampaknya sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.
Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran mingguan telah meningkat lebih dari yang diperkirakan, memperkuat spekulasi bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Perangkat FedWatch CME Group meunjukkan kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bungaakan ditahan pada Desember mendatang, dan melihat peluang 62% penurunan suku bunga pada bulan Mei 2024 setidaknya 25 basis poin.
Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini, Jumat (17/11/2023). Perdagangan IHSG baik rupiah akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat membuat pasar lebih volatile.
Dari luar negeri, sentimen terkuat masih datang dari perkembangan ekonomi AS terutama mengenai data tenaga kerja. Selain itu pergerakan pasar juga didorong dari anjloknya komoditas minyak mentah dunia.
Klaim Pengangguran AS Turun, Pelemahan Ekonomi AS Kian Nyata
AS kemarin telah merilis data klaim pengangguran. Pengajuan tunjangan pengangguran naik 13.000 menjadi 231.000 untuk pekan yang berakhir 11 November2023. Angka tersebut merupakan tertinggi dalam tiga bulan. Permohonan klaim pengangguran dipandang mewakili jumlah PHK pada minggu tertentu.
Sementara itu, jumlah orang yang mengumpulkan tunjangan pengangguran di AS meningkat selama delapan minggu berturut-turut ke angka tertinggi dalam tujuh bulan sebesar 1,83 juta.
Peningkatan bertahap dalam klaim yang berkelanjutan ini merupakan tanda bahwa masyarakat membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Meningkatnya klaim pengangguran menjadi bukti baru jika ekonomi AS tengah melandai. Sebelumnya, AS juga melaporkan inflasi mereka melandai tajam ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September.
Kondisi ini meningkatkan keyakinan pelaku pasar jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak. The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 525 bps menjadi 5,25-5,50% yang telah mengerem perekonomian dan pasar tenaga kerja selama hampir dua tahun, mencoba membendung inflasi tertinggi dalam empat dekade. Bank sentral menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 11 kali sejak Maret 2022 sebagai bagian dari upaya tersebut.
Namun selama berbulan-bulan tampaknya tindakan agresif The Fed hanya berdampak kecil dan perusahaan terpaksa membayar lebih untuk mendapatkan karyawan.
Selain itu, kemarin AS juga merilis indeks harga impor dan juga ekspor periode Oktober 2023.
Harga impor AS terkontraksi 0,8% (month to month/mtm) pada Oktober, setelah naik 0,4% pada September. Impor terkontraksi karena turunnya harga bahan bakar dan non bahan bakar. Harga ekspor AS turun 1,1%pada Oktober menyusul kenaikan 0,5% di bulan sebelumnya.
Sementara harga ekspor AS terkontraksi 1,1% (mtm) pada Oktober menyusul kenaikan 0,5% pada September. Penurunan pada bulan Oktober merupakan penurunan bulanan terbesar sejak penurunan sebesar 2,1% pada bulan Mei 2023. Harga yang lebih rendah untuk ekspor nonpertanian dan pertanian masing-masing berkontribusi terhadap penurunan pada bulan Oktober. Secara tahunan, harga ekspor terkoreksi 4,9% sementara impor terkontraksi 2%.
AS juga merilis harga produksi industri periode Oktober 2023. Produksi industri AS mengalami kontraksi 0,6% pada bulan Oktober, dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara tahunan, produksi industri terkoreksi 0,7% pada bulan Oktober, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Sebagian besar penurunan ini disebabkan oleh penurunan produksi kendaraan bermotor dan suku cadang sebesar 10% yang dipengaruhi oleh pemogokan beberapa produsen kendaraan bermotor indeks untuk manufaktur tidak termasuk kendaraan bermotor dan suku cadangnya naik tipis 0,1%.
Sementara itu, output manufaktur terkoreksi 0,7% pada Oktober dibandingkan bulan sebelumnya. Agka bulan September juga direvisi menjadi tumbuh 0,2% dari sebelumnya 0,4%.
Pemanfaatan kapasitas, yang menunjukkan pertumbuhan dan permintaan perekonomian secara keseluruhan, turun 0,6 poin persentase menjadi 78,9% pada Oktober. Angka tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 79,4%, sedangkan angka pada bulan September juga direvisi turun menjadi 79,5% dari 79,7%.
Kenaikan klaim pengangguran serta melemahnya aktivitas ekspor serta industri di AS menunjukkan jika ekonomi AS mulai mendingin sehingga inflasi diharapkan juga melandai.
Kondisi ini bisa menopang The Fed untuk mengakhiri kebijakan hawkishnya.
Bagi Indonesia, hal ini berdampak positif karena dana investasi yang selama ini ditaruh di AS bisa mengalir ke Emerging Markets seperti Indonesia.
Harga Minyak Terus Melandai
Sementara dari komoditas, faktor pendorong penurunan sektor energi di pasar keuangan Indonesia pada perdagangan kemarin karena anjloknya harga minyak mentah dunia yang mendorong penurunan saham-saham minyak yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
Harga minyak pada perdagangan Kamis (16/11/2023) anjlok berjamaah. Dimana minyak wti terjun 4,83% di posisi US$72,96 per barel dan minyak brent jatuh 4,52% di posisi US$77,51 per barel.
Harga minyak turun mendekati 5% pada perdagangan Kamis ke level terendah dalam empat bulan, karena investor khawatir terhadap permintaan minyak global menyusul lemahnya data dari AS dan Asia.
Kontrak bulan depan WTI dan Brent juga diperdagangkan di bawah kontrak tanggal selanjutnya, struktur yang dikenal sebagai contango.
OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan terbatasnya pasokan pada kuartal keempat, namun data AS pada hari Rabu menunjukkan persediaan melimpah.
Sementara itu, perkiraan perlambatan produksi kilang minyak China juga membuat investor terdiam. Produksi minyak berkurang pada bulan Oktober dari nilai tertinggi bulan sebelumnya karena melemahnya permintaan bahan bakar industri dan menyempitnya margin penyulingan.
Namun, aktivitas ekonomi China tetap meningkat pada bulan Oktober karena output industri meningkat lebih cepat dan pertumbuhan penjualan ritel melampaui ekspektasi.
Ketika konflik Israel-Hamas tampaknya meningkat di Gaza, para pejabat AS pada hari Rabu mengatakan mereka akan menerapkan sanksi minyak terhadap Iran, yang telah lama menjadi pendukung Hamas.
Melemahnya harga minyak berdampak besar terhadap kinerja emiten minyak seperti PT Elnusa (ELSA), PT Indika Energy (INDY), dan PT Medco Energi Internasional (MEDC).
Properti Masih Bebani IHSG
Penurunan pasar keuangan Indonesia kemarin terbesar juga didorong dari sektor properti yang anjlok 0,61%. Kenaikan suku bunga Bank Indonesia masih jadi pemberat kenaikan saham-saham di sektor properti.
Diketahui Bank Indonesia menaikkan suku bunga pada Oktober 2023, BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) berada di level 6%. Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%. Hal ini masih menjadi pemberat kenaikan indeks properti dan real estate.
Kenaikan tersebut untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global. Selain menghalau pelemahan rupiah, pengerekan suku bunga ini sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024.
BI menyebut, perekonomian global berjalan melambat dan ketidakpastiannya pun semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi melemah, disertai divergensi pertumbuhan antarnegara yang semakin melebar.
Meskipun hari ini masih sepi sentimen dari dalam negeri, begitu juga dari AS dan China belum ada rilis data yang dapat menjadi sentimen penggerak pasar. Namun justru datang dari Inggris yang akan merilis penjualan ritel periode Oktober 2023.
Pengumuman UMP Jakarta
Pemprov DKI Jakarta rencananya akan menggelar sidang Dewan Pengupahan untuk menentukan nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2024 hari ini, Jumat (17/11/2023). Rapat tersebut akan menghadirkan beberapa unsur elemen terkait, seperti pakar independen, universitas, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pusat Statistik (BPS), unsur serikat buruh, unsur pengusaha dari Apindo dan Kadin, serta unsur pemerintah.
"Direncanakan Jumat akan dilakukan sidang dewan pengupahan untuk menetapkan UMP Tahun 2024. Yang hadir lengkap dari Pemprov DKI Jakarta, tim pakar dari akademisi, BPS, serikat pekerja, Apindo dan Kadin wakil dari pengusaha," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Hari Nugroho kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/11/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan upah tertinggi sepanjang sejarah DKI Jakarta terjadi pada 2013 lalu. Waktu itu, UMP melonjak hingga lebih dari 40% secara tahunan menjadi Rp2,2 juta. Sementara, pertumbuhan UMP paling rendah terjadi pada 2021 lalu yang hanya tumbuh 3,49%.
Pengumuman UMP Jakarta ini menjadi penting karena menjadi barometer bagi nasional. Status Jakarta sebagai pusat bisnis juga membuat pengumuman UMP Jakarta selalu menjadi pusat perhatian pelaku bisnis.
Intip Rilis Data dan Agenda Emiten Hari Ini
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
• Inggris - Penjualan Ritel Oktober 2023 (14.00)
Rapat final pengumuman UMP DKI Jakarta 2024
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
• RUPSLB - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]