
Musim Pendaftaran Capres, ke Mana Arah IHSG dan Rupiah?

Bursa utama Wall Street pekan ini diperkirakan akan bergerak fluktuatif. Ada tarikan dengan investor pesimis yang menjual saham dengan mereka yang mencari saham murah.
Mengutip Reuters Indeks Volatilitas Cboe (VIX), ukuran kegelisahan investor yang paling diawasi di Wall Street, pada Jumat (21/10/2023) berada di level tertinggi dalam hampir tujuh bulan.
Obligasi pemerintah AS saat ini menuju penurunan tahunan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun bergerak berbanding terbalik dengan harga obligasi berada pada level tertinggi sejak 2007.
Sektor-sektor defensif indeks telah terpukul tahun ini, dengan sektor utilitas turun sekitar 18%, kebutuhan pokok konsumen turun hampir 9% dan layanan kesehatan turun sekitar 6%, sebagian karena imbal hasil obligasi Treasury yang lebih tinggi telah mengurangi daya tariknya.
Hal ini membuat investor menjadi moderat dengan memilih aset-aset safe-haven tradisional lainnya seperti dolar dan emas, serta utang jangka pendek.
Meningkatnya imbal hasil obligasi telah mengurangi selera risiko, meningkatkan biaya modal bagi perusahaan dan menawarkan persaingan investasi pada saham.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Kamis (20/10/2023) mengatakan perekonomian AS yang lebih kuat dari perkiraan mungkin memerlukan kebijakan yang lebih ketat.
Kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah meluas membuat para investor semakin cemas, sementara laporan pendapatan Tesla yang lebih lemah dari perkiraan minggu ini juga memperburuk suasana.
Volatilitas saham juga disertai dengan peningkatan gejolak di pasar Treasury. Indeks MOVE (.MOVE), yang mengukur ekspektasi volatilitas pada Treasury AS, mendekati level tertinggi dalam empat bulan.
Investor masih memiliki beberapa lindung nilai portofolio. Harga emas telah melonjak 8% sejak konflik antara Israel dan Hamas pecah bulan ini. Beberapa memilih ke obligasi Treasury jangka pendek atau pasar uang, yang memberikan imbal hasil lebih menarik sejak suku bunga mulai naik awal tahun lalu.
Dana pasar uang AS telah melihat arus masuk sebesar USD640 miliar tahun ini, menurut data LSEG.
Untuk menahan volatilitas pasar obligasi, analis UBS mengatakan mereka lebih memilih jangka waktu lima tahun dibandingkan jangka waktu 10 tahun untuk memperoleh imbal hasil dan untuk memitigasi risiko bahwa imbal hasil dengan tenor 10 tahun terus meningkat.
Mereka juga merekomendasikan lindung nilai terhadap meluasnya konflik di Timur Tengah dengan mengambil posisi berjangka panjang pada minyak mentah Brent.
(ras/ras)