Newsletter

Rupiah Rontok Karena Perang, AS-Suhu Politik, Kemana Arah BI?

Putra, CNBC Indonesia
19 October 2023 06:00
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan April 2023.
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan April 2023. (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
  •  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterpa aksi jual asing di tiga saham bank besar; rupiah melemah di hadapan greenback alias dolar Amerika Serikat (AS)
  •  Wall street memerah di tengah musim laporan laba dan kekhawatiran soal dampak perang Israel-Hamas
  •  Investor akan mencermati keputusan suku bunga BI, menunggu pendaftaran capres dan cawapres, serta pidato Powell.

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah seiring aksi jual oleh investor asing. Nilai tukar rupiah juga kembali melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) masih diobral investor hingga membuat imbal hasil mendekati 5%.

Perdagangan pasar pada hari ini diharapkan membaik. Selengkapnya mengenai pergerakan sentimen pasar hari ini akan dibahas pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin, Rabu (18/10/2023) ditutup melemah 0,17% ke posisi 6.927,91. Nilai transaksi mencapai Rp17,83 triliun dan volume perdagangan 30,37 miliar saham. Sebanyak 321 saham turun, 209 naik, dan 220 stagnan.

Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) Rp1,07 triliun di pasar reguler. Tiga bank besar terkena aksi jual asing. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami net sell Rp440,2 miliar di tengah penurunan harga saham 1,12%.

Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan net sell Rp239,4 miliar. Saham BBRI stagnan di Rp5.150/saham. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga menanggung net sell Rp183,2 miliar dengan harga saham perusahaan minus 2,50%.


Bursa Asia juga bervariasi setelah data ekonomi dari China menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,23% pada jam terakhir perdagangannya, membalikkan kenaikan sebelumnya. Sementara, indeks acuan CSI 300 China turun 0,79% menjadi berakhir di 3.610,58 - level terendah dalam hampir satu tahun.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, menjelang rilis angka pengangguran pada Kamis. Tingkat pengangguran adalah salah satu metrik utama yang dipertimbangkan oleh bank sentral Reserve Bank of Australia (RBA) ketika menetapkan kebijakan moneternya.

Indeks Nikkei 225 Jepang cenderung datar datar dan Topix bertambah 0,14%. Indeks Kospi Korea Selatan ditutup naik 0,1%, sedangkan Kosdaq tergelincir 1,4%.

China membukukan pertumbuhan sebesar 4,9% pada kuartal III-2023 dibandingkan tahun sebelumnya, menurut rilis dari Biro Statistik Nasional China pada Rabu kemarin. Para ekonom memperkirakan perekonomian negara tersebut akan melaporkan pertumbuhan sebesar 4,4%, mengutip jajak pendapat Reuters.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini juga mencatatkan data penjualan ritel yang lebih tinggi dari perkiraan pada September, dan tingkat pengangguran perkotaan yang turun ke level terendah dalam hampir dua tahun pada bulan lalu. 
Sementara, rupiah melemah terhadap dolar AS di tengah pemberitaan China dan dari dalam negeri, panasnya perang, serta ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di angka 15.725/US$ atau melemah 0,10% terhadap dolar AS dan sepanjang perdagangan, rupiah sempat menyentuh titik terlemahnya yaitu Rp15.735/US$. Posisi ini berbeda dengan penutupan perdagangan kemarin yang ditutup di angka Rp15.710/US$.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada Rabu ada di posisi berada di posisi 106, 7 atau naik dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (17/10/2023) yang ditutup di angka 106,25.

Dari sisi ekonomi, pelaku pasar juga akan mempertimbangkan sentimen dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Pelaku pasar memperkirakan bank sentral RI tersebut masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada pertemuan hari ini dan besok.

Namun, pelaku pasar juga menunggu apakah Gubernur BI Perry Warjiyo akan memberi sinyal-sinyal yang berbeda untuk kebijakan mendatang mengingat The Fed diproyeksi masih akan hawkish.

Polling yang dilakukan CNBC Indonesia terhadap 14 instansi/lembaga, 13 di antaranya berekspektasi bahwa BI akan menahan suku bunganya, sementara satu lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0%.

Tidak sampai di situ, pada Rabu, PDI Perjuangan telah mengumumkan bacawapres dari Ganjar Pranowo yakni Mahfud MD.

Mahfud mengatakan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045, bangsa Indonesia harus memenuhi sejumlah syarat. Seperti ideologi bangsa yang kokoh, ekonomi yang baik, hukum dan keadilan ditegakkan, politik yang demokratis, hingga budaya gotong royong yang hidup juga mengedepankan persaudaraan.

Dalam pidatonya Mahfud juga mengatakan dirinya sudah mengenal sosok Capres Ganjar Pranowo dari tahun 2004. Menurutnya Ganjar merupakan sosok yang merakyat, berani dan mampu memperbaiki hal yang salah, juga memperjuangkan nilai politik yang diyakini benar.

"Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar maka setengah masalah bangsa ini Insya Allah tuntas kalau hukumnya bagus maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga," kata Mahfud.

Namun begitu, hal ini tak lantas membuat rupiah terapresiasi. Berbeda halnya dengan dengan pengumuman Joko Widodo sebagai calon presiden PDI-Perjuangan pada 14 Maret 2014 lalu yang membuat rupiah terbang. Rupiah pada hari itu menguat 0,17% dari Rp 11.690/US$ pada 13 Maret 2014 menjadi Rp 11.670/US$ pada 14 Maret 2014.


Dari pasar obligasi, SBN masih dilepas investor asing hingga membuat harganya anjlok. Akibatnya, imba hasil pun melonjak hingga menyentuh 4,91% pada perdagangan kemarin, jauh lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 4,85%. 
Imbal hasil berbanding terbalik dengan harga. Kenaikan imbal hasil menandai investor tengah banyak menjual SBN sehingga harganya jatuh.

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kompak memerah pada perdagangan Rabu (18/10/2023) yang ditutup pada Kamis dini hari waktu Indonesia. 
Indeks Dow Jones ambruk 0,98% atau 3332,57 poin ke 33.665,08. Indeks Nasdaq jeblok 1,62% atau 219,45 poin ke 12.314,3 sementara indeks S&P jeblok 1,34% atau 58,6 poin ke 4.314,6.

Wall Street terus menilai dampak perang Israel-Hamas yang terus berkecamuk dan efeknya ke aset-aset safe-haven. Wall Street juga merah akibat terbangnya imbal hasil US Treasury.

Para investor juga menganalisis pendapatan kuartal ketiga terbaru seiring dengan meningkatnya musim pelaporan demi mengukur dampak inflasi dan tingginya suku bunga terhadap dunia bisnis.

Saham United Airlines turun lebih dari 6% karena panduan yang kurang optimistis, sedangkan saham Procter & Gamble naik lebih dari 2% setelah mengalahkan ekspektasi analis untuk kuartal tersebut.

Netflix mengumumkan pendapatan sebesar US$ 8,54 miliar pada Juli-September 2023, atau sejalan dengan ekspektasi pasar. Sementara itu, earning per share mereka naik mencapai US$$ 3,73 , lebih tinggi dari ekspektasi pasar di angka US$3,49.

Lebih dari 10% perusahaan di S&P 500 telah melaporkan hasilnya, menurut FactSet. Dari laporan tersebut, sekitar 78% telah melampaui ekspektasi analis.

"Tidak mengherankan jika laba cenderung melampaui perkiraan analis" mengingat perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang sudah rendah, kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial, dikutip CNBC International, Rabu (18/10/2023).

"Ini lebih tentang prospek, dan arah suku bunga yang benar-benar akan memberikan informasi arah saham dalam jangka pendek hingga menengah," imbuhnya.

Wall Street juga ambruk setelah imbal hasil US Treasury terus mengangkasa. Imbal hasil US Treasury 10 tahun menembus 4,9% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007 atau 16 tahun terakhir. Suku bunga pinjaman mortgage menembus 8% atau level tertingginya dalam 23 tahun terakhir.



Pergerakan pasar hari ini akan berfokus pada pengumuman kebijakan moneter, terutama keputusan suku bunga oleh BI. Namun, sejumlah sentimen lain juga tidak kalah penting baik dari luar ataupun dalam negeri. Di antaranya adalah ambruknya Wall Street, pidato Chairman The Fed Jerome Powell, perang Hamas vs Israel, serta pendaftaran calon wakil presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres.

Mulai Muncul Ramalan Suku Bunga Naik

BI hari ini akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Kamis siang pukul 14:00 WIB. Pelaku pasar mulai terbelah dalam memperkirakan suku bunga acuan BI. Mayoritas lembaga memang masih memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan ini. Namun, proyeksi jika BI akan mengerek suku bunga sudah mulai muncul.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 13 instansi/lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Satu lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0%.

Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.

Bank Indonesia diperkirakan masih akan menahan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ambruknya mata uang Garuda serta derasnya capital outflow.
Nilai tukar rupiah jeblok 1,75% sepanjang Oktober ini, jauh lebih besar dibandingkan pada September 2023 yang tercatat 1,48% dan Agustus yang mencapai 1%.

Mata uang Garuda jeblok karena meningkatnya ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta suhu politik dalam negeri yang mulai memanas. Kondisi ini membuat investor melepas aset berdenominasi rupiah, termasuk rupiah.

Berdasarkan catatan BI merujuk pada data transaksi 9-12 Oktober 2023, investor asing mencatat net sell sebesar Rp 4,32 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan pekan sebelumnya (2-5 Oktober 2023) sebesar net sell Rp 2,5 triliun.

Net sell sudah terjadi sejak September 2023 dan membuat rupiah tembus level ke Rp 15.700, terendah sejak 28 Desember 2022 atau 10 bulan terakhir.

Pelaku pasar melihat The Fed masih belum akan melonggarkan suku bunga dalam waktu dekat. Terlebih, inflasi AS tetap tinggi yakni 3,7% (year on year/yoy) pada September 2023. Laju inflasi jauh di atas target The Fed yakni di kisaran 2%.

Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 11,5% pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada November mendatang. Angka ini naik dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 6,8%.



Ekspektasi membuat indeks dolar AS menguat ke 106,25 kemarin dari hari sebelumnya yang tercatat 196,24. Ekspektasi juga melambungkan imbal hasil US Treasury melonjak menjadi 4,9% dari posisi sebelumnya di 4,8%.

Imbal hasil US Treasury sudah menembus level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. The Fed baru akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) pada 1-2 November 2023 atau dua pekan setelah BI menggelar RDG pekan ini. Artinya, BI harus sudah harus menghitung kebijakan apa yang akan diambil The Fed serta dampaknya ke ekonomi Indonesia.

Stabilisasi nilai tukar kini menjadi fokus BI apalagi dengan kondisi mata uang Garuda yang terus melemah. Rupiah memang tidak sendiri karena mata uang utama Asia juga jeblok. Namun, pelemahan rupiah sepanjang bulan ini termasuk sangat besar dibandingkan negara lain. 
Nilai tukar rupiah ambruk 1,75% sepanjang bulan ini sementara 

Yuan China hanya terdepresiasi 0,19%, yen Jepang menyusut 0,38%, dolar Singapura turun 0,58%, ringgit Malaysia anjlok 1%. Sebaliknya, baht menguat 0,38%.

Suku bunga acuan BI saat ini hampir mendekati The Fed Fund Rate (FFR) di 5,25-5,50%. Bila BI menahan suku bunga sementara The Fed menaikkan 25 bps maka untuk pertama kalinya dalam sejarah suku bunga acuan BI dan The Fed akan sama.

Ekonom CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu, mengatakan BI sudah saatnya menaikkan suku bunga untuk memukul spekulan dan menegaskan kehadiran mereka di pasar keuangan Indonesia.

Menurutnya, salah satu penyebab dari melemahnya rupiah saat ini adalah banyaknya spekulan yang mengambil keuntungan dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Mereka ramai-ramai menjual rupiah sehingga mata uang Garuda tertekan,

"Sebagai bank sentral BI harus berani mengambil tindakan termasuk dengan menaikkan suku bunga. Saya kira saatnya BI memukul spekulan," ujar Anggito dalam dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 16/10/2023).

Anggito mengingatkan ekonomi Indonesia lebih menggantungkan ekonominya pada konsumsi sehingga kenaikan suku bunga sebesar 25 bps tidak akan terlalu berdampak kepada ekonomi.

Anggito mengakui BI memang sudah mengeluarkan sejumlah amunisi untuk mengangkat mata uang Garuda, seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan memperbaharui aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Manusia. Namun, langkah tersebut belum cukup.

"Gak cukup bold. Saya kira saatnya BI menaikkan suku bunga. Secara psikologis membuat para investor portofolio berpikir dua kali dan berpikir Indonesia bisa juga loh. Jangan sampai kita didikte," imbuh Anggito.

Pendaftaran Capres dan Cawapres
Tak kalah pentingnya adalah sentimen dari politik berupa pendaftaran calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres). Jadwal pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dipastikan akan dibuka pada 19 Oktober atau Kamis pekan ini dan ditutup pada 25 Oktober 2023. Jadwal waktu pendaftaran untuk tanggal 19-24 Oktober akan dibuka pada jam kerja pukul 08.00-16.00 WIB.

Untuk hari terakhir atau 25 Oktober 2023, pendaftaran pasangan capres-cawapres akan ditutup oleh KPU lebih malam pada pukul 23.59 WIB.

Pendaftaran capres-cawapres ini sangat ditunggu mengingat capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi satu-satunya yang belum mengumumkan siapa capres mereka untuk pemilihan umum 2024.

Pemilihan capres-cawapres ini akan memberi gambaran seperti apa peluang masing-masing capres dan kebijakan mereka jika terpilih.

Selain Anies Baswedan yang akan maju bersama Muhaimin Iskandar, pada Rabu (18/10/2023), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan sosok calon wakil presiden pendamping calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Dalam acara di kantor DPP PDIP di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023), Megawati menyampaikan sosok itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud Mahmodin.
Pasangan Anies-Cak Imin dijadwalkan akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini.

Suhu politik Indonesia memanas sepanjang pekan ini mengingat tenggak pengumuman cawapres makin mendekat. Adanya keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan kepala daerah berusia di bawah 40 tahun mendaftar cawapres ikut membuat kondisi memanas. 
Publik kini menunggu siapa pendamping Prabowo Subianto. Sejumlah nama beredar mulai dari Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka. 

Pidato Powell dan Perang Israel-Hamas

Investor juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Kamis waktu AS yang dapat memberikan lebih banyak pencerahan mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS tersebut setelah adanya sinyal dovish baru-baru ini dari beberapa pejabat Fed.

Powell akan berpidato di hadapan Economic Club of New York, tepat sebelum periode blackout bank sentral AS dimulai menjelang keputusan suku bunga berikutnya.

Periode blackout artinya para pejabat The Fed tidak akan memberikan pernyataan apapun sampai pengumuman kebijakan moneter (Federal Open Market Committee Meeting/FOMC) terdekat.

Ekspektasi kenaikan suku bunga terus meningkat hingga membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury terbang. Kondisi ini memicu investor menarik dana dari Emerging Market seperti Indonesia sehingga rupiah rontok. Dolar AS kini menjadi aset aman paling dicari dan membuat mata uang negara lain ditinggal.

Selain suku bunga dan pidato Powell, sentimen luar negeri akan datang dari perang Israel vs Hamas. Dalam perkembangan terbaru, setidaknya 500 orang dilaporkan tewas dalam ledakan di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza sekitar pukul 19.30 pada Selasa (17/10/2023), serangan paling mematikan sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober.

Di tengah kabut perang, reaksi yang muncul beragam, dengan adanya penolakan tanggung jawab dari kubu Israel dan Palestina dengan latar belakang persaingan narasionlinedan disinformasi yang meluas.

Namun banyak yang enggan mempercayai klaim Israel bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ). Skeptisisme ini dipicu oleh kontradiksi antara tanggapan langsung dan tanggapan Israel di kemudian hari.

 

Berikut sejumlah agenda dan rilis data ekonomi pada hari ini:

- Keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) per Oktober (14.00 WIB)

- Neraca dagang Jepang per September (07.50 WIB)

- Keputusan suku bunga bank sentral Korea Selatan (Korsel) (08.00 WIB)

- Indeks Harga Perumahaan China per September (08.30 WIB)

- Angka klaim pengangguran AS (19.30 WIB)

- Pidato Ketua The Fed Jerome Powell (23.00 WIB)

 

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

- RUPSLB AIMS (09.00 WIB)

- RUPSLB SOHO (09.00 WIB)

- RUPST ARTI (11.00 WIB)

- RUPSLB BABP (10.00 WIB)

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular