Perang Israel vs Hamas Memanas, Ekonomi AS Ikut Panas Juga?

Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup kompak di zona penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (11/10/2023) setelah berakhirnya pertemuan The Fed terkait pembahasan suku bunga The Fed dalam upaya mengendalikan inflasi.
Dow Jones ditutup menguat 0,19% di posisi 33.804,57, sementara S&P 500 naik 0,43% di posisi 4.376,95, begitu juga dengan Nasdaq terapresiasi 0,71% di posisi 13.659,68.
Ketiga indeks utama AS ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin menandai kenaikan empat hari beruntun. Penantian pelaku pasar akan data inflasi AS menjadi sentimen terkuat pada perdagangan kemarin.
Laporan kenaikan harga konsumen (CPI) untuk bulan September akan dirilis hari in, Kamis, pukul 19.30 WIB. Data inflasi AS sangat ditunggu pelaku pasar global karena akan menentukan arah kebijakan The Fed ke depan. Jika inflasi masih tinggi maka itu mencerminkan ekonomi AS yang masih panas sehingga The Fed akan sulit melunak.
Dunia pun harus ikut menanggung dampak tersebut jika The Fed kembali mengerek suku bunga pada November mendatang.
Sebelum data inflasi keluar, AS mengumumkan data indeks harga produsen (IPP) kemarin. Indeks harga produsen mencapai 0,5% periode September 2023 (month to month/mtm), lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 0,3%.Secara tahunan, indeks harga produsen meningkat menjadi 2,2% pada September dari 2,0% pada Agustus. Indeks melaju lebih kencang dari ekspektasi pasar.
Untuk inflasi September, konsensus yang dikutip dari Trading Economics memperkirakan kenaikan sebesar 0,3% secara bulanan (month on month/mom), dan kenaikan sebesar 3,6% secara tahunan (year on year/yoy).
Sebagai catatan, inflasi AS naik ke 3,7% (yoy) pada Agustus 2023, dari 3,2% (yoy) pada Juli.
Investor percaya bahwa data inflasi yang ditunjukkan dalam laporan tersebut akan memainkan peran penting dalam menentukan terkait kebijakan The Fed dalam memutuskan kebijakan suku bunga pada pertemuan dua harinya yang dimulai pada 31 Oktober.
Data tersebut muncul menyusul indeks harga produsen yang lebih terkendali pada September dibanding bulan sebelumnya.
″CPI [pada bulan Agustus] sedikit lebih kuat dari yang kami perkirakan, meskipun tren penurunan inflasi inti masih berlanjut. Kami berharap hal ini akan terus berlanjut, [tetapi] akan terus mencermati dampak kenaikan harga energi yang berdampak pada inflasi yang lebih luas di bulan-bulan mendatang jika hal ini terus berlanjut," kata ekonom senior Vanguard, Andrew Patterson yang dikutip dari CNBC Internaitional.
Perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung telah menimbulkan pertanyaan mengenai potensi krisis pasokan minyak dan kenaikan harga bahan bakar jika ketidakstabilan geopolitik menyebar ke produsen minyak tetangga di wilayah tersebut.
Para pedagang juga akan mewaspadai angka klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 7 Oktober. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan presiden Fed Boston Susan Collins akan memberikan sambutan pada Kamis sore, yang dapat memberi Wall Street lebih banyak informasi mengenai sikap bank sentral.
