
Dunia Sedang Tak Baik-baik Saja, Pemerintah Hati-Hati Ngutang

- Pemerintah pilih hati-hati menyerap minat asing pada Surat Utang Negara di lelang 3 Oktober 2023
- Nilai serapan asing pada SUN kali ini hanya Rp164,59 miliar, merupakan yang terendah sejak tiga tahun terakhir
- Sikap konservatif pemerintah dalam menyerap minat asing disinyalir sebagai antisipasi ketidakpastian eksternal yang semakin meningkat saat ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tampaknya pilih hati-hati dalam menyerap Surat Utang Negara (SUN) tercermin dari nilai serapan yang sangat rendah dari investor asing.
Lelang SUN yang dilaksanakan pada Selasa (3/10/2023), pemerintah menyerap Rp9,29 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar 22,42 triliun. Nilai serapan tersebut jauh di bawah target indikatif dari rencana sebelumnya sebesar Rp19 triliun.
Dari total penawaran yang masuk, minat asing ada sekitar 12,14% atau sebesar RpRp2,72 triliun. Nilai ini sudah cukup membaik dibandingkan lelang sebelumnya yang hanya masuk Rp2,08 triliun.
Hal tersebut menunjukkan sebenarnya minat asing ke surat utang negara sudah mulai masuk akan tetapi pemerintah cukup konservatif dalam menyerap uang dari asing tercermin dari serapan asing hanya sebesar Rp164,59 miliar atau setara 1,77% dari total serapan atau awarded bid.
Seri FR100 atau surat utang acuan bertenor 10 tahun menjadi yang paling laris, dengan minat asing yang masuk sebesar Rp2,58 triliun, tetapi yang diserap hanya Rp99,17 miliar saja. Masuknya asing ke surat utang benchmark menunjukkan kepercayaan asing terhadap kondisi perekonomian dalam negeri dalam jangka panjang masih cukup tinggi.
Menilai dari sisi yield atau imbal hasil, obligasi acuan Indonesia masih menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yield obligasi 10 tahunan Amerika Serikat (AS) sehingga tak heran jika minat menaruh dana untuk disimpan ke obligasi Indonesia masih cukup menarik.
Sikap kehati-hatian pemerintah bisa dipahami mengingat besarnya imbal hasil yang diminta investor. Yield tertinggi yang masuk untuk tenor 10 tahun FR0100 tercatat 7,22% dan terendah sebesar 6,87% pada lelang kemarin. Angka ini jauh tinggi dibandingkan pada lelang sebelumnya yang tercatat 6,91% dan terendah sebesar 6,65%.
Direktur SUN Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, menjelaskan pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp9,29 triliun dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini.
Secara keseluruhan minat asing ke surat utang dalam negeri sudah membaik, akan tetapi pemerintah masih pilih hati-hati dalam menyerap surat utang. Pasalnya ketidakpastian eksternal masih terus meningkat terutama karena sikap bank sentral AS The Federal Reserve yang potensi masih hawkish pada pertemuan FOMC di sisa tahun ini. Persoalan ekonomi global diperburuk dengan melambatnya ekonomi China.
Perlu diketahui, pada lelang kali ini melalui sistem Bank Indonesia (BI), pemerintah menawarkan tujuh seri surat utang negara diantaranya seri SPN12240104 (reopening), SPN12240628 (reopening), FR0095 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening). Secara lebih rinci minat asing yang masuk ke SUN dalam negeri pada lelang 3 Oktober 2023 sebagai berikut :
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
