IPO WATCH

Bisnis IPO STRK 'Haram' Masuk Efek Syariah, Mahal Pula!

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
21 September 2023 11:10
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

1. Harga IPO yang ditawarkan oleh PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) sangat mahal dengan PBV 6.
2. Hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa konsumsi alkohol per kapita oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas di Indonesia dalam satu tahun terakhir turun sejak tahun 2018 hingga berlanjut tahun 2022.
3. Bisnis yang dijalankan membuat saham PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) tidak memiliki kesempatan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah yang memiliki peluang besar menambah jumlah investor.

Jakarta, CNBC Indonesia -  PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meskipun memiliki kinerja  yang baik, valuasi STRK mahal sehingga menjadi kurang menarik.

Emiten ini bergerak di sektor barang konsumen primer, harga penawaran berada di Rp100 hingga Rp119 per lembar saham. Penawaran umum dilaksanakan pada 3 hingga 6 Oktober 2023. Penjatahan efek dilakukan 6 Oktober 2023 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 9 Oktober 2023. Perseroan akan listing pada 10 Oktober 2023. 

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 11,8 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp118 miliar hingga Rp140,42 miliar. Market cap setara dengan Rp1,07 triliun hingga Rp1,27 triliun. Penjamin emisi IPO STRK adalah Artha Sekuritas Indonesia.

Perseroan bergerak di bidang distribusi minuman beralkohol. Harga IPO yang ditawarkan PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) sangat mahal dengan PBV di atas enam. Selain itu, melihat dari hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa konsumsi alkohol per kapita oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas di Indonesia dalam satu tahun terakhir turun sejak tahun 2018 hingga berlanjut tahun 2022.

Tentu hal ini dapat berpengaruh terhadap perilaku investor untuk bersedia atau tidaknya berinvestasi di perusahaan industri minuman beralkohol yang justru secara luas konsumsi pada produknya menurun.

Investor dapat menilai Perseroan dari berbagai sisi, baik dari bisnis, kinerja keuangan hingga prospek bisnis ke depan.

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) membaik hingga laporan keuangan per 31 Maret 2023 dengan berhasil membukukan laba sebesar Rp19,7 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya justru membukukan rugi sebesar Rp890 juta.

Peningkatan laba bersih Perseroan didukung dari peningkatan penjualan neto per 31 Maret 2023 menjadi Rp10,9 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,8 miliar.

Rasio Keuangan

Harga IPO yang ditawarkan saat ini overvalued alias mahal dengan PBV 6x. Hal ini berarti harga IPO yang ditawarkan enam kali lebih mahal dari harga kewajarannya.

Namun dalam menghasilkan margin hingga laporan keuangan per 31 Maret 2023 cukup baik di 61,62%. Angka ini adalah selisih angka dari penjualan neto dengan beban pokok penjualannya.

Dalam menghasilkan laba bersih Perseroan berada di angka yang sangat tinggi 179,53%, yang didorong dari peningkatan penjualan dan tingginya margin Perseroan.

Return On Equity (ROE) Perseroan berada di angka yang cukup tinggi 37,85%. Sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih cukup baik.

Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) Perseroan berada di angka yang tinggi 27,62%. Sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih cukup baik.

Debt to Equity Ratio (DER) berada di angka yang sehat 37,06%. Dengan DER di bawah 100% berarti total modal jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total modal di luar kepentingan non-pengendali Perseroan per 31 Maret 2023 sebesar Rp47,6 miliar, sedangkan total hutang Perseroan per 31 Maret 2023 sebesar Rp19 miliar. Hal ini menandakan kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban terhadap modalnya sangat sehat.

Current Ratio (CR) berada di angka yang sangat tinggi 440,33%. Dengan kas yang melimpah, kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancarnya sangat baik.

Kompetitor

Price Earning Ratio (PER) untuk industri minuman beralkohol dapat dikatakan murah dengan berada dibawah PER 23. Dari kelima emiten diatas, saham MLBI dan DLTA murah secara sektoral, dan WINE sedikit mahal. Sedangkan untuk STRK dan BEER terbilang overvalued secara sektoral.

Namun dalam menghasilkan margin rata-rata emiten di industri minuman beralkohol berada di angka yang tinggi, sehingga dapat membukukan laba bersih yang cukup baik dengan NPM yang tinggi pula.

Bisnis

PT Lovina Beach Brewery Tbk adalah perusahaan yang menjadi salah satu pelopor dalam industri craft beer di Indonesia yang kegiatan usaha utamanya adalah melakukan distribusi minuman alkohol.

Perseroan melalui perusahaan anak juga memproduksi minuman alkohol mulai dari proses awal brewing, distilling hingga menjadi produk minuman alkohol yang siap untuk didistribusikan.

Prospek Bisnis

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa konsumsi alkohol per kapita oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas di Indonesia dalam satu tahun terakhir turun sebesar 8,33% menjadi 0,33 liter per kapita pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 0,36 liter per kapita. Trend penurunan ini sudah terjadi sejak 2018 hingga tahun 2022.

Selain itu, hal lain yang berpotensi menjadikan investasi di saham industri minuman beralkohol menjadi kurang menarik. Sifat inheren kegiatan usahanya yang tergolong tidak sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini menjadikan saham di industri minuman beralkohol tidak dapat masuk ke dalam Daftar Efek Syariah, serta tidak dapat memenuhi kriteria investasi bagi kalangan investor yang menganut prinsip syariah, seperti Reksa Dana Syariah.

Sebagai gambaran, berdasarkan data OJK perkembangan reksadana Syariah per Agustus 2023, jumlah reksa dana syariah mencapai 279 produk, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar 43,19 triliun rupiah.

ojkFoto: ojk

Layak Beli Atau Tidak?

Harga yang terbilang overvalued membuat IPO STRK menjadi kurang menarik, selain itu bisnis yang dijalankan membuat saham PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) tidak memiliki kesempatan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah yang memiliki peluang besar menambah jumlah investor.

Kemudian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa konsumsi alkohol per kapita oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas di Indonesia dalam satu tahun terakhir mengalami trend penurunan sejak 2018 hingga tahun 2022. Hal ini dapat membuat investor kurang yakin atas bisnis industri ini ke depan. Sehingga IPO STRK belum menarik untuk dilirik.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation