IPO WATCH

Ayam Goreng Nelongso (BAIK) Bakal IPO, Sahamnya Bakal Ikut Nelangsa?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
23 January 2024 13:44
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) akan segera melantai di bursa melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada 15 Februari 2024. Pelaksanaan IPO dari pemilik franchise Ayam Goreng Nelongso ini akan menghasilkan dana yang relatif kecil, sehingga sahamnya akan memiliki risiko likuiditas yang seret.

Perusahaan berencana menawarkan hingga 225.000.000 saham biasa baru, yang mewakili 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor, dengan harga berkisar Rp268 hingga Rp278 per saham. Total nilai IPO ini mencapai sekitar Rp62,55 miliar. Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga akan menerbitkan 225.000.000 Waran Seri I, setara dengan 25% dari total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Setiap pemegang saham IPO akan menerima satu Waran Seri I, memberikan hak kepada mereka untuk membeli satu saham tambahan dengan harga Rp400 per waran. Waran tersebut dapat dilaksanakan 18 bulan setelah pencatatan di bursa hingga satu hari kerja sebelum ulang tahun kedua pencatatan.

PT MNC Sekuritas telah ditunjuk sebagai penjamin emisi untuk IPO ini.

Penggunaan Dana

Dana yang terkumpul dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan sebagai berikut:

  • 3,48% untuk Peningkatan Operasional: Termasuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk mengoptimalkan proses distribusi produk dan bahan baku.

    • 44% untuk akuisisi mesin cold storage berkapasitas 20 ton dan satu unit mesin air blast compressor twostage.

    • 56% untuk pembelian kendaraan operasional, termasuk satu truk Traga, satu Suzuki Carry, lima kendaraan roda dua, dan satu unit mobil karoseri pendingin.

  • 10,16% untuk Perpanjangan Sewa: Perusahaan berencana memperpanjang sewa untuk 18 outlet yang sudah ada untuk mendukung ekspansi bisnis.

  • 22,54% untuk Renovasi: Termasuk renovasi outlet, gudang, dan kantor, serta implementasi sistem otomatisasi untuk mendukung penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.

  • 63,82% untuk Pengeluaran Operasional: Meliputi pembelian bahan baku dan biaya pengembangan produk, pemasaran, dan branding.

Kinerja Finansial

Sepanjang Januari-Juli 2023, BAIK mencatatkan laba bersih Rp 8,7 miliar atau naik tipis 1,8% secara tahunan (year on year/yoy). Laba bersih 2023 yang disetahunkan akan sebesar Rp 15,02 miliar masih lebih rendah jika dibandingkan dengan laba bersih 2022.

Hal ini mengindikasikan bahwa saham BAIK telah mengalami perlambatan pertumbuhan. Persoalan ini juga terlihat dari tingkat penambahan gerai yang tidak signifikan, sehingga faktor pertumbuhan perseroan menjadi terbatas.

Melihat lebih dalam, pertumbuhan ini didorong oleh segmen gerai yang mengalami pertumbuhan signifikan. Segmen gerai juga tercatat sebagai segmen yang paling menguntungkan dengan margin laba bersih (NPM) sebesar 16,5%.

Kendati demikian, laba bersih BAIK tergerus oleh segmen bahan baku yang mengalami kerugian signifikan sebesar Rp 1,87 miliar. Besarnya tingkat kerugian segmen ini menjadikan performa keuangan BAIK tidak dapat maksimal.

Gambaran Perusahaan

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk aktif dalam pengelolaan restoran secara langsung dan melalui anak perusahaan, kemitraan restoran, dan perdagangan makanan beku dan sembako. Perusahaan dan anak perusahaannya saat ini mengoperasikan 64 outlet di seluruh Indonesia, dengan rencana ekspansi lebih lanjut.

Source: Prospektus

Merek utama perusahaan adalah Ayam Goreng Nelongso, beroperasi sejak tahun 2013, dan Geprek Kak Rose, merek yang dimiliki oleh anak perusahaan, didirikan pada tahun 2017, fokus pada penjualan ayam dan bebek.

Risiko Utama yang Dihadapi Perusahaan

  • Risiko Persaingan Usaha: Sifat yang sangat kompetitif dari industri makanan dan minuman di Indonesia menjadi tantangan.

  • Risiko Kualitas Produk dan Layanan: Menjaga kualitas yang konsisten dalam produk dan layanan sangat penting.

  • Risiko Distribusi dan Logistik: Jaringan distribusi yang efisien menjadi krusial untuk penjualan produk yang sukses.

  • Risiko Pandemi dan Penyakit Menular: Dampak pandemi, seperti yang terjadi pada krisis COVID-19, dapat mempengaruhi aktivitas operasional, rantai pasokan, dan kinerja keuangan.

  • Risiko Perubahan Teknologi: Ketergantungan perusahaan pada teknologi dalam operasional dan pencatatan keuangan dapat menjadi risiko jika tidak beradaptasi dengan perubahan teknologi.

  • Risiko Investasi atau Aksi Korporasi: Rencana ekspansi melibatkan investasi yang signifikan, dan kegagalan investasi dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan.

  • Risiko Ketidakpatuhan terhadap Regulasi: Kegagalan mematuhi regulasi yang berlaku dapat mengakibatkan konsekuensi hukum dan finansial.

  • Risiko Kelangkaan Sumber Daya Manusia: Rencana ekspansi dapat menghadapi tantangan karena kurangnya sumber daya manusia di wilayah-wilayah baru.

  • Risiko Kelangkaan Bahan Baku: Ketergantungan pada bahan baku yang mudah didapat dapat mengalami kendala, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19.

  • Risiko Tidak Diperpanjangnya Masa Sewa Outlet: Ketergantungan pada sewa outlet membawa risiko jika masa sewa tidak diperpanjang.

Layakkah Investasi?

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) akan melakukan IPO dengan dana perolehan yang cukup kecil hanya sebesar maksimal Rp 62,55 miliar. Hal ini menjadikan likuiditas saham perseroan ketika melantai di bursa akan cukup tipis, sehingga akan cukup berisiko bagi investor.

Selain itu, perseroan mencatatkan perlambatan pertumbuhan pada tahun ini diiringi dengan jumlah tambahan outlet yang juga tidak seberapa besar. Hal ini menjadikan IPO dari BAIK menjadi kurang menarik dengan terbatasnya pertumbuhan ke depan sekaligus valuasi IPO yang erat di jual dengan harga premium.

Investor juga perlu mempertimbangkan risiko-risiko perseran sebelum berpartisipasi dalam IPO PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. Perusahaan tetap optimis terkait prospek pertumbuhannya namun menyadari ketidakpastian dan tantangan yang melekat menjadikan pembelian IPO ini cukup berisiko.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected] 

(mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation