
Emiten Alat Kebersihan HYGN akan IPO, Untung atau Buntung?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan jasa pengelolaan dan penyewaan alat-alat higienitas dan sanitasi ruangan, PT Ecocare Indo Pasifik Tbk. (HYGN) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO). Apakah IPO ini menarik?
Rencana IPO dan Penggunaan Dananya
Dengan kode saham HYGN, perusahaan bakal mengeluarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 525 juta lembar, setara dengan 20,79% kepemilikan publik atau free float dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Proses IPO kini sudah memasuki masa penawaran umum dengan harga Rp145 per lembar saham. Sehingga, nantinya perusahaan bakal mendapatkan dana segar senilai Rp76,12 miliar. Mayoritas dana tersebut bakal digunakan untuk mengoptimalkan dan ekspansi bisnis perusahaan.
Rinciannya, sekitar 13,50% digunakan untuk pembelian gudang di Jl Raya Cijayanti, Bogor. Kemudian 49,20% untuk modal kerja guna mendukung strategi perkembangan perusahaan melalui berbagai inisiatif dan sekitar 18,50% untuk belanja modal.
Sisanya, digunakan untuk penyetoran modal anak usaha di mana 10,80% untuk PT Tukang Bersih Indonesia (TBI) dan 8,00% untuk PT Indocitra Pacific (ICP). Rincian lebih lengkap penggunaan dana IPO sebagai berikut :
Ada Program MESOP, Begini Mekanisme-nya
Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga bakal melakukan program Pemberian Hak Opsi Pembelian Saham Untuk Manajemen dan Karyawan/ Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).
Program tersebut mengeluarkan sebanyak-banyaknya 0,60% atau setara 15,15 juta lembar dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Penting untuk dicatat, opsi MESOP ini hanya ditawarkan kepada maksimal 20 pihak dengan nilai penawaran kurang dari Rp5 miliar.
Selain itu, ada Program ESA dengan mengalokasikan saham maksimal sebanyak 10,1 juta lembar atau 1,93% dari jumlah penerbitan daham yang di tawarkan. Guna memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.
Adapun berikut jadwal penawaran IPO sebagai berikut:
- Masa penawaran umum perdana saham: 1- 7 Februari 2024
- Tanggal penjatahan: 7 Februari 2024
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 12 Februari 2024
- Tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia: 13 Februari 2024
Sekilas Bisnis
Dengan IPO yang bertujuan mendapatkan modal guna mengoptimalkan bisnis perusahaan. Lantas ada bisnis apa saja yang diampu HYGN untuk dapat profit?
PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) ini memiliki bisnis dengan spesialisasi di jasa pengelolaan dan penyewaan alat-alat higienitas dan sanitasi ruang seperti sanitary bins, pengharum ruangan, sabun digital, dll.
Perusahaan juga punya anak usaha yakni PT Tukang Bersih Indonesia (TBIS) yang punya aplikasi Tukang Bersih untuk memesan kebutuhan house keeping sehari-hari. Adapun anak usaha, PT Indocitra Pacific (ICP) yang punya bisnis jasa pembasmi hama, brand-nya PestCare.
Hingga prospektus dilaporkan, perusahaan memiliki pelanggan yang sangat terdiversifikasi. Ada lebih dari 10.000 pelanggan yang tersebar dari 20 kota di Indonesia.
Pelanggan teratas HYGN ada beberapa perusahaan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA), Angkasa Pura, hingga rumah sakit Mitra Keluarga, berikut rinciannya :
Profitabilitas Perusahaan
Dengan bisnis kebersihan dan turunannya, serta pelanggan yang beragam. Lalu, bagaimana kinerja profitabilitas perseroan?
Secara historis selama tiga tahun terakhir (2020-2022), menurut data prospektus perusahaan cenderung dalam tren kenaikan baik dari sisi pendapatan dan laba bersih.
Pada 2021 perusahaan mencatatkan pendapatan 8,2% secara tahunan (yoy) menjadi Rp156 miliar dari Rp144 miliar pada tahun sebelumnya, kemudian pada tahun selanjutnya atau 2022 pendapatan kembali naik 19,6% yoy menjadi Rp186,5 miliar.
Top line yang tumbuh positif ini juga diikuti dengan laba bersih perusahaan, pada 2022 laba bersih naik 48,8% yoy jadi Rp15,1 miliar dari Rp10,1 miliar pada 2021. Terkhusus, tahun 2021 pertumbuhan laba ada penyusutan sebanyak 7,6% yoy dari Rp10,9 miliar pada 2020 karena efek pandemi Covid-19.
Dari data di atas, juga terlihat top line hingga tujuh bulan pertama 2023 masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 29,1% yoy menjadi Rp131,4 miliar, diikuti laba bersih yang tumbuh positif dari Rp3,9 miliar pada Juli 2022 menjadi Rp8,4 miliar pada Juli 2023.
Profitabilitas Solid, Akankah Valuasi Menarik?
Berbicara tentang profitabilitas yang tumbuh positif, ini kerap dikaitkan dengan valuasi. Pasalnya, ketika laba bertumbuh maka valuasinya akan semakin atraktif karena ada potensi terdiskon.
CNBC Indonesia Research menghitung dari harga penawaran di Rp145 per saham didasarkan pada data laporan keuangan hingga Juli 2023 dan asumsi book value yang sudah ditambah nilai cash IPO. Maka perusahaan akan mendapatkan nilai Price to Book Value (PBV) di angka 2,38 kali.
Sementara itu, untuk Price to Earning Ratio (PER) berada di angka 18,7 kali. Jika didasarkan dengan rule of thumb valuasi sudah cenderung overvalue atau premium.
Namun, karena ini saham yang baru mau listing pergerakan harga tentunya masih belum nampak. Jika ada penurunan harga saham seiring fluktuasi yang tinggi di pasar maka ada potensi bisa mulai terdiskon, serta terkerek dari profitabilitas yang bertumbuh positif.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)