Prospek CPO Belum Cerah, IPO Emiten Replanting Sawit CABR Layak Beli?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
26 March 2024 13:10
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa penunjang pertanian, PT Cahaya Bumi Rezeki Tbk (CABR) bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO).

CABR bakal merilis saham baru sebanyak-banyaknya 300 juta lembar, atau setara 23,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga yang ditawarkan sendiri dari rentang Rp95 - Rp100 per lembar-nya, dengan begitu perusahaan bakal mendapatkan dana segar maksimal Rp30 miliar.

Adapun untuk jadwal pelaksanaan IPO sebagai berikut :
Penawaran Awal : 19 - 21 Maret 2024
Penawaran Umum : 2 - 4 April 2024
Tanggal Pencatatan : 16 April 2024

Penggunaan Dana IPO CABR

Dari total dana Rp30 miliar hasil IPO, perusahaan bakal mengalokasikan untuk beberapa hal. Paling banyak, dengan porsi 65,3% atau setara Rp21.76 miliar digunakan untuk modal pembelian alat-alat berat.

Rinciannya, excavator 20 ton sebanyak 6 unit, excavator 5 ton sebanyak 2 unit, dump truck 1 unit, dan bulldozer 2 unit. Sejauh ini perusahaan belum ada perjanjian dengan dealer atau vendor manapun, tetapi setelah mendapatkan dana IPO perusahaan bakal membeli alat berat tersebut dalam jangka waktu 12 bulan.

Berikutnya, sisa dari dana sekitar Rp10,41 miliar bakal digunakan untuk modal kerja pembiayaan operasional sehari-hari. Namun, tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, bahan bakar, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.

Dengan dana IPO, perusahaan sejatinya bisa melakukan ekspansi bisnis. Lantas, bisnis apa yang dikerjakan CABR?

Mengenal Bisnis Perseroan

PT Cahaya Bumi Rezeki Tbk (CABR), sudah berdiri sejak 2016 dengan bisnis utama sebagai kontraktor penanaman kembali kelapa sawit yang berfokus di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Per akhir 2022, perseroan memiliki 13 alat berat untuk menunjang kegiatan operasional, diantaranya Bulldozer merk Komatsu dan Sany Exca SY215C

Pada periode yang sama, perusahaan telah membantu menanam kembali 6000 ha lahan dengan menerapkan zero burning policy. Peremajaan kebun kepala sawit juga terus bertambah pada tahun berikutnya menjadi 8000 ha.

Lantas, Bagaimana Profitabilitasnya?

Dengan bisnis yang dikerjakan perusahaan, kinerja keuangan terutama di profitabilitas terbilang cukup solid.

Menurut data prospektus, sejak 2021 penjualan terus meningkat yang sejalan dengan laba bersihnya. Data terakhir per September 2023, perusahaan menghasilkan pendapatan sebanyak Rp47,7 triliun. Nilai ini sudah setara dengan 97,74% dari pendapatan setahun penuh 2022.

Artinya, untuk mencapai kinerja tetap positif CABR hanya perlu memenuhi pendapatan sekitar 10% atau Rp4,8 miliar saja pada triwulan akhir 2023.

Dari sisi bottom line atau laba bersih hingga September 2023 juga masih tumbuh positif, 44,1% secara tahunan (yoy) ke posisi Rp5,3 miliar.

Berdasarkan segmen pendapatan, 99,8% berasal dari jasa penebangan pohon, persiapan lahan, dan penanaman kembali. Sementara sisanya kurang dari 1% didapatkan dari biaya sewa.

Sementara dari sisi pelanggan, ada tiga perusahaan yang memiliki kontribusi lebih dari 10% hingga September 2023 diantaranya, PT Karya Makmur Bahagia menyumbang 40,4%, kemudian PT Central Pratama Property dan PT Paripurna Swakarsa, masing-masing berkontribusi 31,3% dan 28,3% dari total pendapatan.

Lantas bagaimana dengan Valuasi CABR?

Jika menghitung harga penawaran dari Rp95 - Rp100 per lembar, maka perusahaan akan memiliki kapitalisasi pasar sebanyak Rp123,5 miliar - Rp130 miliar. Memperhitungkan lagi book value yang ditambah dengan proceed IPO berdasarkan data laporan keuangan hingga September 2023, maka CABR akan dihargai PBV sebanyak 2,6 kali - 2,7 kali.

JIka membandingkan secara rule of thumb PBV di atas 1, maka valuasi CABR ini terbilang sudah premium.

Di sisi lain, jika menggunakan metrik valuasi relatif lain, price to earning (PER) CABR dihargai 13,1 kali - 13,7 kali. Angka PER tersebut masih jauh di bawah aturan umum alias rule of thumb 10-15 kali.

PER yang rendah tidak lepas dari profitabilitas perusahaan yang masih solid. Oleh karena itu, untuk mempertahankan valuasi yang tidak terlalu mahal, maka perusahaan harus menjaga kinerja profitabilitas tetap bertumbuh positif.

Bagaimana Prospek Bisnis CABR?

Menelisik prospek lebih jauh dari bisnis CABR ini sebenarnya cukup menarik. Pasalnya, rata-rata pohon sawit saat ini terbilang tua sangat membutuhkan re-planting lantaran rata-rata usia pohon sawit terbilang sudah tua.

Pohon sawit itu terbilang paling produktif yang berusia di rentang 5 - 10 tahun, sementara pohon yang sudah 15 tahun ke atas, biasanya produktivitasnya sudah semakin turun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyoroti target penanaman kembali pohon sawit yang tak mencapai target tahun lalu. Hanya mencapai 30% dari target 180.000 ha.

Lebih lanjut, pemerintah berencana meningkatkan dana replanting dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta per hektar. Dengan begitu, ini menjadi peluang bagi CABR sebagai kontraktor peremajaan kembali pohon sawit.

Kendati begitu, juga ada beberapa tantangan seperti risiko iklim dan cuaca, persaingan usaha, hingga ketergantungan pada beberapa pelanggan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan bisnis-nya perusahaan perlu menjalin kerjasama yang baik dengan kinerja yang tetap berkualitas.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation