CNBC Indonesia Research

Demi AHY, Akankah SBY dan Megawati Rela Rujuk & Mesra Lagi?

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
12 September 2023 05:45
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. (Dok. Detikcom/Rengga Sancaya/File Foto)
Foto: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. (Dok. Detikcom/Rengga Sancaya/File Foto)
  • Teka-teki soal siapa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo masih hangat diperbincangkan.
  • Kini nama AHY muncul merapat ke partai PDIP usai partai Demokrat merasa dikhianati.
  • Tapi sejarah mencatat ada 'Luka' antara SBY dan Megawati. Jika AHY bergabung akankan hubungan kembali membaik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Teka-teki soal siapa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo masih hangat diperbincangkan. Kini nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul merapat ke partai PDIP usai partai Demokrat merasa dikhianati usai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dideklarasikan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

AHY mulai bergerak dengan menindaklanjuti diplomasi politiknya dengan Partai PDI Perjuangan. Sebab, dalam beberapa waktu lalu AHY sempat melakukan pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.

AHY - Puan Maharani (Detikcom-Grandyos Zafna)Foto: AHY - Puan Maharani (Detikcom-Grandyos Zafna)
AHY - Puan Maharani (Detikcom-Grandyos Zafna)

Hal ini sebagai kode serius bagi Partai Demokrat untuk merapat ke PDI Perjuangan. Sebab, AHY kerap mengutip nama Soekarno mengenai etika politik yang menjadi rujukan Presiden Pertama RI Soekarno saat memberikan pernyataan usai memimpin rapat pleno pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (4/9/2023) dikutip dari Detikcom.

Ini tentu menjadi sorotan. Karena hampir tidak pernah AHY dalam pidatonya mengutip Bung Karno, bagaimana sekarang tiba-tiba mengutip, itu menunjukkan bahwa ini dinilai sebagai kode sangat mungkin AHY berusaha untuk menseriusi komunikasi politiknya dengan PDIP.

Jika AHY merapat ke PDIP akankah hubungan renggang SBY dan Megawati selama ini akan membaik?

Retaknya Hubungan Megawati dan SBY

Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) punya sejarah hubungan politik yang panjang. Sebagaimana diketahui, Selama hampir satu dekade, pertalian antara kedua elite politik itu mengalami pasang surut.

Kalau di flashback, SBY dan Megawati pernah 'mesra' ketika sama-sama menyokong Kabinet Gotong Royong di mana Megawati jadi pimpinannya dan SBY sebagai Menteri Koordiantor Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Sebelum itu, SBY yang berlatar belakang militer ini lebih dulu menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polkamsos) pada era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Saat itu, keputusan Megawati menunjuk SBY sempat dipertanyakan oleh sejumlah elite PDI-P. Sebab, SBY dianggap terlibat dalam tragedi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli) yang memporak-porandakan Kantor DPP PDI (cikal bakal PDI-P) pada era Orde Baru.

Namun, setelah Pemilu Presiden 2004, mereka terlihat renggang. Keduanya seolah saling menghindar.

Saat itu, SBY tak menuntaskan jabatannya sebagai Menko Polkam hingga akhir masa kerja Kabinet Gotong Royong. SBY kemudian diketahui mundur pada 11 Maret 2004, sekitar dua bulan sebelum pendaftaran peserta Pilpres.

Beberapa bulan setelahnya, SBY langsung melaju ke panggung Pilpres 2004 sebagai calon presiden (capres) berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang juga merupakan bagian dari Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati. Dia duduk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra).

Putaran pertama meloloskan dua pasangan calon, yakni SBY-JK dan Megawati-Hasyim Muzadi. Keduanya pun berhadapan pada pilpres putaran kedua.

Pasangan SBY-JK berhasil memenangkan pertarungan dengan meraup 69.266.350 atau 60,62% suara. Sementara, Megawati-Hasyim Muzadi mengantongi 44.990.704 suara atau 39,38%.

Inilah awal mula keretakan hubungan. Lewat pilpres tersebut, Megawati mau tak mau merelakan kursi RI satu untuk SBY. Kerenggangan hubungan keduanya pun kian melebar.

Berhadapan Di Pemilu Berikutnya Bikin Hubungan Makin 'Kacau'

Megawati seakan tak menyerah dengan ini. Ia mencoba kembali peruntungan pada Pilpres 2009 dengan maju sebagai calon presiden didampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres. Lagi-lagi, Megawati berhadapan dengan SBY yang saat itu berpasangan dengan Boediono.

Namun sayang, Megawati harus kembali menelan pil pahit lantaran kalah telak dari SBY yang mendapatkan 73.874.562 atau 60,8 % suara rakyat Indonesia. Sementara, Mega dan Prabowo hanya mengantongi 32.548.105 atau 26,79 suara.

Sejak tahun 2004-2014 eskalasi politik antara keduanya kian terasa. elama 10 tahun SBY menjabat sebagai presiden, tak sekalipun Megawati datang memenuhi undangan upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Istana.

Selain itu, pada periode tersebut sebelum SBY lengser Megawati dan SBY juga hampir tak pernah terlihat bersama.

Maka, jika AHY mewakili partai Demokrat merapat ke PDIP pada pemili 2024 mendatang, akankah menyatukan kembali apa yang sudah hancur? Akankah hubungan keduanya akan membaik lagi?

Pada 2018, mengutip dari CNN Indonesia, SBY mengatakan selama ini dirinya selalu berusaha memperbaiki hubungan dan bergabung dalam kubu koalisi Jokowi. Namun kata SBY, ada hambatan bagi Demokrat untuk bisa bergabung dalam koalisi tersebut.

SBY saat itu juga menegaskan hambatan itu bukan datang dari Jokowi. Dia menilai Jokowi memiliki kesungguhan dan ketulusan untuk mengajak Demokrat bergabung dalam koalisi. Namun menurutnya, sikap pemimpin partai koalisi yang membuat Demokrat sulit bergabung dengan kubu Jokowi. SBY pun memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation