CNBC Indonesia Research

Pro Investasi! Kandidat Cawapres Ini Aset Sahamnya Triliunan

trp, CNBC Indonesia
11 September 2023 08:40
INFOGRAFIS, Saham Top Gainers & Top Loser Sepekan
Foto: Infografis/Saham Top Gainers & Top Loser Sepekan/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa bakal calon wakil presiden (bacapres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 semakin ramai. Dari sejumlah nama, ada satu sosok yang dikenal getol berinvestasi di pasar saham.

Saat ini, sudah ada tiga nama yang telah diumumkan menjadi calon presiden (capres), yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Dari ketiga nama tersebut, hanya Anies yang telah mengumumkan pendampingnya, yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Sementara itu baik kubu Ganjar maupun Prabowo sejauh ini hanya memberikan sinyal-sinyal mengenai pendampingnya.

Sederet nama-nama macam Ridwan Kamil, Gibran Rakabuming, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Sandiaga Uno muncul ke permukaan sebagai pendamping pertarungan politik mereka tahun depan.

Diantara sosok calon presiden serta para calon wakil presiden, sosok Sandiaga Uno sudah dikenal luas dengan kepemilikan saham di sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno dikenal sebagai pengusaha dan pemegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Kekayaan Sandiaga Uno terutama berasal dari kepemilikan surat berharga, salah satunya saham.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 31 Agustus 2023, Sandiaga Uno menggenggam 2.917.827.145 saham SRTG atau setara dengan 21,51%.

Apabila menggunakan hitungan kasar, mengacu pada harga saham SRTG per penutupan perdagangan 8 September 2023 di angka Rp1.675/saham, nilai kepemilikan saham Sandiaga Uno di emiten investasi tersebut mencapai Rp4,89 triliun.

Tentu, ini belum memperhitungkan aset surat berharga dan aset miliki Sandiaga lainnya. Hal tersebut akan sedikit disinggung di bawah.

Sekitar 10 tahun silam, sesaat usai SRTG melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 26 Juni 2013, Sandiaga Uno sempat masuk ke daftar 50 orang terkaya Indonesia 2013 versi majalah Forbes.

Waktu itu, pundi kekayaan eks wakil gubernur DKI Jakarta tersebut tercatat sebesar US$460 juta atau setara dengan Rp6,81 triliun (menggunakan kurs saat itu Rp14.800/US$).

Nilai kekayaan Sandiaga Uno berfluktuasi seiring porsi kepemilikan surat berharga (terutama saham) yang besar dibandingkan aset lainnya.

Ini bisa dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Sandiaga teranyar per akhir tahun lalu. Dalam laporan tersebut total harta kekayaan Sandiaga Uno tercatat sebesar Rp10,99 triliun per 31 Desember 2022.

Dari jumlah tersebut, porsi terbesar aset Sandiaga berasal dari surat berharga (termasuk kepemilikan di SRTG) yang mencapai Rp9,94 triliun.

Sisanya, Sandiaga memiliki 18 bidang tanah dan bangunan senilai Rp265,74 miliar, alat transportasi dan mesin (3 jenis mobil, termasuk Hyundai IONIQ tahun 2022) Rp1,43 miliar, harta bergerak lainnya sebesar Rp4,38 miliar.

Sandiaga juga melaporkan memiliki kas dan setara kas hingga Rp1,31 triliun dan harta lainnya Rp85,07 miliar per akhir 2022. Terakhir, Sandiaga memiliki utang Rp614,04 miliar.

Apabila dibandingkan dengan LHKPN periode akhir 2021, kekayaan Sandiaga Uno bertambah Rp379,92 miliar pada periode yang sama 2022.

Asal tahu saja, kepemilikan surat berharga juga mendominasi kekayaan Sandi per 31 Desember 2021, yakni mencapai Rp9,77 triliun.

Sedangkan, apabila dibandingkan pada laporan per 30 Desember 2020 ketika awal menjabat sebagai Menparekraf, fluktuasi kekayaan Sandiaga akibat besarnya kepemilikan di surat berhaga tampak jelas.

Pada 2020, total harta kekayaan Sandiaga tercatat sebesar Rp3,81 triliun, dengan porsi kepemilikan surat berharga kala itu 'hanya' sebesar Rp3,11 triliun.

Ini artinya, nilai kekayaan dari surat berharga Sandiaga pada akhir 2021 dan 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan pada akhir 2020.

Asal tahu saja, Saratoga didirikan oleh Sandiaga bersama dengan anak pendiri Astra, mendiang William Soeryadja, Edwin Soeryadjaya pada 1997.

Saat ini, Saratoga berinvestasi di sejumlah perusahaan, mulai dari energi (seperti Adaro/ADRO), tower (Tower Bersama/TBIG), tambang emas/nikel (Merdeka Copper/MDKA), gas industri (Samator Indo Gas/AGII), tenaga surya (Xurya), carbon credit (Forest Carbon), hingga teknologi digital (Julo, Fuse, dll).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/trp)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation