Newsletter

AS Beri Kabar Buruk, KTT ASEAN Sampaikan Banyak Kabar Baik

mae, CNBC Indonesia
07 September 2023 06:00
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street kembali mengakhiri perdagangan di zona merah pada Rabu (5/9/2023).

Indeks Dow Jones ambruk 0,57% atau 198,78 poin ke 34,443,19. Indeks Nasdaq jeblok 1,06% 148,48 poin ke 13.872,47 sementara indeks S&P jatuh 0,7% atau 31,35 poin ke 4.465,48.
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif Wall Street yang juga hancur-hancuran pada perdagangan Selasa (5/9/2023) di mana indeks Dow Jones ambruk 0,56%, indeks Nasdaq melemah 0,08% sementara indeks S&P jatuh 0,42%.

Bursa Wall Street ambruk setelah data-data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. ISM Services PMI yang mengukur aktivitas bisnis non-manufaktur melonjak ke 54,5 pada Agustus. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 52,7 pada Juli serta di atas ekspektasi pasar yakni 52,5.

ISM Services Prices juga naik menjadi 58,9 pada Agustus dari 56,8 pada Juli. Artinya, ongkos biaya pada Agustus meningkat cukup signifikan.

ISM Services yang menguat menandai ekonomi AS masih kencang sehingga inflasi bisa sulit ditekan ke depan.
Kondisi ini membuat pelaku pasar berekspektasi jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan sikap hawkishnya.

Ekspektasi pasar tercermin jelas melalui CME FEdwatch, kenaikan dolar AS, serta menguatnya imbal hasil US Treasury.

Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Indeks dolar melesat ke 104,85 kemarin, posisi tertingginya sejak 9 Maret 2023 atau enam bulan terakhir. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun terbang ke 4,29% kemarin, posisi tertingginya sejak 22 Agustus lalu.

Ekspektasi masih hawkishnya The Fed membuat saham teknologi jatuh. Saham Nvidia dan Apple ambruk lebih dari 3% sementara Apple turun sekitar 2%.

"Data ISM menegaskan kekhawatiran pasar mengenai pelaku pasar selama berminggu-minggu ini. Imbal hasil yang tinggi membuat saham kurang menarik. ISM juga akan menekan The Fed untuk hawkish," tutur Adam Crisafulli, analis dari Vital Knowledge dikutip dari CNBC International.

Presiden The Fed Boston Susan Collins, kemairn, juga mengatakan jika The Fed akan berhati-hati dalam mengerak suku bunga tetapi da mengisyaratkan kenaikan suku bunga akan tergantung pada data.

(mae/mae)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular