Newsletter

Indonesia Ketua, ASEAN Jadi Sorotan Dunia

mae, CNBC Indonesia
Selasa, 05/09/2023 06:00 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa hal penting terkait isu Myanmar yang dapat dijadikan elemen keputusan pada KTT ASEAN Kamboja kali ini. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam pada perdagangan kemarin
  • Bursa Asia berpesta pora sementara bursa Eropa justru berakhir di zona merah
  • KTT ASEAN k-43 akan resmi dibuka hari ini dan akan menjadi sorotan banyak pihak

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja beragam pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlari kencang, rupiah stagnan. tetapi pasar Surat Berharga Negara (SBN) bergerak di zona merah.

Pasar keuangan diperkirakan masih akan bergerak volatile pada hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi pasar keuangan pada hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG ditutup di posisi 6.996,75 pada perdagangan kemarin, Senin (4/9/2023). Indeks menguat 0,27%.

Penguatan ini memperpanjang tren positif IHSG menjadi dua hari beruntun dengan penguatan mencapai 0,63%. Sebanyak 257 saham menguat, 277 saham melemah, dan 225 bergerak stagnan.

Total saham yang berpindahtangan mencapai 20,9 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,3 triliun pada perdagangan kemarin. Investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 468,32 miliar di semua pasar.

IHSG sempat menembus level psikologis 7.000 hingga penutupan sesi I, Senin (4/9/2023). Namun, laju IHSG akhirnya tertahan.

Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan delapan indeks sektoral. Sektor energi menjadi yang paling moncer dengan naik 1,42%. Sektor barang baku melesat 1,22% disusul kemudian dengan perindustrian (0,58%), transportasi dan logistik (0,43%), properti dan real estat (0,11%), keuangan (0,10%), serta barang konsumsi nonprime (0,09%).

Sebaliknya, empat sektor jeblok yakni barang konsumsi primer, kesehatan, infrastruktur serta teknologi.

Tiga saham dengan kinerja paling cemerlang pada perdagangan kemarin adalah PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) yang terbang 15%, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang melonjak 11,23% dan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) yang menguat 10,77%.

Penguatan IHSG ditopang oleh kabar positif dari China serta Amerika Serikat (AS).

China melaporkan PMI Manufacturing naik dari sebelumnya 49,2 pada Juli menjadi 51 pada Agustus. Artinya, ktivitas manufaktur China kembali ekspansi. PMI China juga ada di level tertingginya sejak Februari 2023 atau lima bulan terakhir.
China merupakan tujuan ekspor utama Indonesia sehingga kabar positif dari Tiongkok akan menjadi sentimen baik bagi pasar Indonesia.

Sementara itu, tingkat pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8% pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5% ataupun pada Juli yang tercatat 3,5%.

Dengan pengangguran yang meningkat ada potensi inflasi AS akan mendingin. Hal ini memberi harapan jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) segera melunak.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Konsumen (IHK) turun atau mengalami deflasi pada Agustus 2023. Deflasi ini adalah yang pertama terjadi tahun ini.

Secara tahunan, inflasi memang menanjak yakni 3,27% dibandingkan 3,08% pada Juli. Namun, kenaikan lebih didasari oleh basis perhitungan yang rendah tahun sebelumnya.

Dari pasar, nilai tukar rupiah bergerak stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah di posisi Rp15.235/US$ pada Senin (4/9/2023) atau sama sekali tidak bergerak dari penutupan perdagangan pekan lalu.

Rupiah sebenarnya sempat mengalami pelemahan hingga titik terdalamnya di posisi Rp15.253/US$ namun akhirnya ditutup sama dengan hari kemarin.

Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), yield atau imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun naik tipis ke 6,383%, dari 6,381% pada perdagangan terakhir pekan lalu.

Yield yang naik menandai harga SBN yang semakin murah karena investor melepas SBN, terutama investor asing.




(mae/mae)
Pages