
Inflasi ASEAN: Laos Tembus 27%, RI Paling Rendah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Indonesia terus melandai sejak akhir tahun lalu. Namun, dibandingkan beberapa negara ASEAN lainnya, inflasi Indonesia tidak termasuk kategori rendah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2023 turun atau mengalami deflasi sebesar 0,02% (month to month/mtm).
Namun, secara tahunan (year on year/yoy), pada Agustus masih terjadi 3,27%.
Inflasi tahunan Agustus 2023 lebih tinggi dibandingkan Juli 2023 yang tercatat 3,08%. Inflasi Indonesia sudah turun jauh dibandingkan pada September 2022 yang menembus 5,95%.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kali kesempatan membanggakan laju inflasi Indonesia yang terus turun. Jokowi mengatakan kalau inflasi di tanah air terkendali. Level inflasi lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia, termasuk Argentina.
"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya pada tim pengendali inflasi pusat maupun daerah serta gubernur, bupati, dan wali kota," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurut Jokowi, inflasi Indonesia jauh di bawah negara-negara lain. Sebagai contoh Argentina.
"Argentina inflasinya 113%, ini pertumbuhan ekonomi berapapun tekor. Turki 47%. Bapak ibu bisa bayangkan 47%, India 7,4%, Uni Eropa 5,3%, AS 3,2%, kita 3,08%," kata Jokowi.
Namun, di kawasan ASEAN, inflasi Indonesia bukanlah yang terendah. Banyak negara lain yang inflasinya sudah turun di bawah 3%.
Thailand adalah negara dengan laju inflasi terendah di ASEAN yakni 0,38% pada Juli (yoy). Inflasi Thailand terbang ke 7,86% (yoy) pada Agustus 2022 karena melesatnya harga komoditas energi dan pangan usai perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari tahun lalu.
Namun, Thailand mampu menekan inflasi dengan cepat sejak April tahun ini. Inflasi Brunei juga hanya mencapai 0,8% (yoy) pada Juli tahun ini sementara di Malaysia tercatat 2%.
Namun, ada negara ASEAN yang juga mencatat inflasi dengan lonjakan luar biasa. Inflasi Myanmar masih tercatat 19,55% sementara di Laos menembus 27,8%.
Inflasi Laos melesat bahkan menembus 41,26% pada Februari 2023 setelah negara tersebut dihantam krisis utang serta penurunan tajam mata uang kip.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)
