Newsletter

Yes! Kabar Buruk dari AS Bisa Buat RI Pesta Pora Hari Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
30 August 2023 06:38
Bursa efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
  • Pasar keuangan RI bergairah selama dua hari beruntun dan IHSG kembali mendekati 7.000 dan rupiah juga terus menguat
  • Wall street menguat tajam pada perdagangan Selasa membuat IHSG memiliki potensi menguat hari ini
  • Tingkat tenaga kerja baru yang turun tajam meningkatkan ekspektasi investor The Fed bakal melunak

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia perkasa dengan mencatatkan kenaikan selama dua hari beruntun. Pasar saham sejengkal lagi cetak rekor harga, sementara rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar keuangan Indonesia diharapkan melanjutkan pergerakan positif pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa disimak pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  ditutup menguat 0,52% ke posisi 6.957,84 pada perdagangan Selasa (29/8/2023).

Kenaikan tersebut membuat IHSG semakin dekat ke level 7.000 yang terakhir dicapai pada Desember 2022 atau sekitar delapan bulan lalu. Sekaligus mencetak rekor tertinggi sepanjang 2023.

 

Beberapa sektor menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni sektor infrastruktur yang mencapai 2,29%, kemudian sektor teknologi sebesar 1,71%, sektor kesehatan sebesar 1,68%, sektor industri sebesar 1,26%, dan sektor properti sebesar 1,1%

Pasar saham Indonesia menguat terdorong oleh optimisme investor terhadap sikap Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed yang segera melunak. 

Ekspektasi investor soal suku bunga pada rapat The Fed edisi September adalah tidak ada kenaikan atau kembali ditahan. Menurut perangkat Fedwatch, 88,5% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga meskipun ada peluang kembali naik setelahnya.

Sementara rupiah mampu menguat ditopang oleh mulai pelemahan dolar AS. Indeks dolar pada perdagangan kemarin bergerak di angka 103,48, melemah dari posisi kemarin yakni 104,06. Dolar AS melemah di tengah sikap wait and see investor menunggu data-data tenaga kerja yang sangat penting.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,2% terhadap dolar AS di angka Rp15.255/US$ pada hari Selasa (29/8/2023).
Penguatan rupiah juga ditopang oleh optimisme Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp14.600 - 15.100 pada tahun depan.

"Kami perkirakan nilai tukar rupiah tahun ini di kisaran Rp14.800-15.200 dan tahun depan menguat 14.600-15.100," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, du Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023)

Optimisme ini bersumber dari perkirakan inflasi yang terkendali serta pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi, yaitu 4,7-5,5%. Di samping itu semakin banyak instrumen untuk menarik dana dari negara lain (inflow). "Imbal hasil kita menarik," imbuhnya.

Pemerintah juga implementasikan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE). Di mana dolar AS yang dihasilkan oleh eksportir harus ditempatkan di dalam negeri selama periode tertentu. Targetnya cadangan devisa bisa naik US$8=9 miliar per bulan. "Ini bisa memperkuat stabilitas rupiah," tegas Perry.

Dari pasar Surat Berharga Negara (SBN), imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun turun menjadi 6,39% pada perdagangan kemarin, dari 6,47% pada perdagangan Senin.
Imbal hasil juga sudah turun jauh dibandingkan Selasa pekan lalu yang menembus 6,6%.

Imbal hasil berbanding terbalik dengan harga. Imbal hasil yang menurun menandai harga SBN yang naik karena diburu investor.

Indeks Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan Selasa karena investor menantikan hari-hari terakhir bulan Agustus yang sulit bagi pasar.

Indeks S&P 500 naik 1,45% ke 4.497,63, sementara Dow Jones Industrial Average menguat 292 poin atau 0,85% menjadi 34.852,69 dan Komposit Nasdaq menanjak 1,75% ke 13.943,76.

Rata-rata utama mendapat dorongan setelah rilis data ekonomi baru AS. Survei lowongan pekerjaan dan pergantian tenaga kerja terbaru menunjukkan penurunan pada Juli. Ini merupakan sebuah tanda stabilitas di pasar tenaga kerja.

Indeks Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan Selasa karena investor menantikan hari-hari terakhir bulan Agustus yang sulit bagi pasar.

Rata-rata utama mendapat dorongan setelah rilis data ekonomi baru AS. Survei lowongan pekerjaan dan pergantian tenaga kerja terbaru menunjukkan penurunan pada Juli. Ini merupakan sebuah tanda stabilitas di pasar tenaga kerja

IHSG berpotensi melanjutkan reli pada perdagangan hari ini terdorong oleh bursa Amerika Serikat yang melejit pada perdagangan Selasa (29/8/2023). Sebab bursa Amerika Serikat adalah tolok ukur bagi bursa saham lainnya.

Kenaikan ini terjadi ketika data pasar tenaga kerja AS JOLTS menunjukkan bahwa jumlah lowongan pekerjaan baru turun menjadi 8,827 juta pada Juli, jauh di bawah perkiraan para analis dan mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun. Tingkat berhenti bekerja menurun ke level terendah dalam 30 bulan, sebuah indikasi bahwa pekerja melihat semakin sedikit peluang menarik di pasar kerja.

"Laporan ini mendukung perkiraan kami bahwa The Fed telah mencapai tingkat kebijakan terminal, dan kami memperkirakan laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat akan memberikan bukti lebih lanjut mengenai pelonggaran di pasar tenaga kerja," menurut Matthew Martin dari Oxford Economics, dilansir Financial Times (28/8/2023).

Laporan upah non-pertanian (non-farm payrolls) AS yang diawasi ketat akan dirilis pada hari Jumat, dan akan membantu memandu keputusan kebijakan The Fed seiring dengan kemungkinan siklus pengetatan moneter bersejarah yang mendekati akhir.

Secara terpisah, data kepercayaan konsumen dari The Conference Board menunjukkan bahwa orang Amerika kurang optimis terhadap prospek perekonomian dan keuangan mereka, dengan indeks kepercayaan konsumen turun di bawah ekspektasi para ekonom menjadi 106,1 pada Agustus, turun dari angka blan Juli sebesar 114.

"Banyak faktor yang patut disalahkan, mulai dari berkurangnya tabungan di era pandemi hingga biaya kredit yang lebih mahal, belum lagi kemungkinan dimulainya kembali pembayaran pinjaman mahasiswa pada musim gugur ini," tulis analis Wells Fargo.

Namun ketika ditanya oleh The Conference Board tentang kemungkinan Amerika Serikat akan jatuh ke dalam resesi pada tahun depan, responden pada bulan Agustus melaporkan tingkat kekhawatiran terendah sejauh ini pada tahun 2023. Hal ini sejalan dengan skenario perekonomian yang mengalami resesi yang sangat besar. -disebut pendaratan lunak.

Dari dalam negeri, harga komoditas masih akan menjadi penggerak harga saham seperti batu bara. Harga batu bara acuan dunia kembali bergairah, setelah permintaan dari Prancis meningkat karena pemerintah setempat mengizinkan penggunaan bahan bakar fosil untuk menghindari kekurangan listrik menjelang musim dingin mendatang.

Melansir data dari Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup melesat 1,29% di posisi US$ 161,55 per ton. Harga pasir hitam tampak melanjutkan penguatan dua hari beruntun setelah lari kencang selama 12 hari perdagangan beruntun yang telah terpatahkan. Kenaikan kali ini mendorong harga kembali ke atas level psikologis US$ 160.

Sentimen lain datang bisa datang dari rilis kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang akan diumumkan pada hari ini pukul 08:30 WIB. Setelah bank-bank  besar lain mencetak kenaikan laba bersih hingga puluhan persen pada semester I-2023 menarik ditunggu apakah BBRI mampu membukukan laba yang sama.

Sebagai catatan, BBRI mencetak laba bersih sebesar Rp15,56 triliun atau tumbuh 27,37%  year on year (yoy) pada kuartal I-2023.


Berikut sejumlah agenda dan rilis data ekonomi pada hari ini:

-  Press Conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal II Tahun 2023 (08:30 WIB)

- IKK Jepang (12.00 WIB)

- Inflasi Jerman (19.00 WIB)

- Cadangan Minyak AS (21.30 WIB)

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular