Prancis Balik Lagi ke Setrum Kotor, Harga Batu Bara Terbang

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
29 August 2023 07:03
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali berada di zona penguatan. Harga pasir hitam kembali kedatangan sentimen positif seiring dengan Perancis yang mengizinkan penggunaan bahan bakar fosil untuk menghindari kekurangan listrik menjelang musim dingin mendatang.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup di posisi US$ 161,55 per ton atau naik 1,29% pada perdagangan Senin (28/8/2023).

Harga pasir hitam tampak melanjutkan penguatan dua hari beruntun setelah lari kencang selama 12 hari perdagangan beruntun yang telah terpatahkan. Kenaikan kali ini mendorong harga kembali ke atas level psikologis US$ 160.

Pekan lalu, harga batu bara sempat mencatat rekor tersendiri, menguat selama 12 hari beruntun yang menjadi rekor terpanjang sejak Desember 2009.

Rekor ini terakhir kali tercipta pada akhir Desember 2010 atau 12 tahun terakhir. Pada saat batu bara melambung luar biasa pada 2022 lalu pun, harga batu bara tidak mampu mencetak penguatan selama 12 hari. Penguatan terlamanya berlangsung sepuluh hari beruntun.

Penguatan batu bara utamanya ditopang kabar dari Perancis yang mendapat izin untuk kembali ke pembangkit listrik batu bara. Hal ini disebabkan produksi perusahaan utilitas besar Electricite de France (EDF), yang menyediakan lebih dari separuh listrik Perancis, dilaporkan akan tetap di bawah tingkat historis pada musim dingin ini karena masalah dengan armada reaktor nuklirnya yang terkena dampak korosi tegangan.

Permasalahan ini menyebabkan Perancis harus memastikan keamanan pasokan energi. Pada saat yang sama, pemerintah Perancis telah memperketat persyaratan pengoperasian dua pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) yang tersisa di negara tersebut menjadi 1.800 jam dibanding musim dingin tahun lalu yang berada di 2.500 jam.

Prancis selama ini menggantungkan listriknya kepada pembangkit tenaga nuklir. Mereka juga terus berkomitmen untuk mengembangkan energi bersih dan menyingkirkan PLTU yang dianggap sebagai salah satu polutan terbesar di dunia. Namun, kebutuhan energi membuat Prancis pindah haluan.

Pembangkit listrik nuklir Perancis yang berkontribusi 70% kebutuhan negaranya yang harus ditutup untuk pemeliharaan. Hal ini akan menyebabkan ketergantungan energi pada pembangkit batu bara dan impor energi negara lain.

Beralih ke Asia, Pasar spot batu bara termal akan melihat pembeli India memesan kargo pada pekan ini seiring upaya mengisi kembali persediaan mereka setelah musim hujan. Permintaan India kembali membaik akan menjadi sentimen positif, sebab India merupakan konsumen batu bara terbesar kedua.

Sementara itu, S&P Global memperkirakan pelemahan yuan kemungkinan akan menjauhkan China dari pasar, khususnya akibat biaya impor yang semakin mahal. Tiongkok yang diperkirakan akan mengurangi impor disinyalir akan menekan harga batu bara. Sebagai informasi, Negeri dengan kekuatan ekonomi terbesar setelah Amerika Serikat (AS) merupakan konsumen terbesar batu bara dunia.

Kabar dari gas sebagai sumber energi utama Eropa dan substitusi batu bara masih dikhawatirkan ketidakpastian negosiasi pemogokan serikat kerja Chevron. Di sisi lain, blok Woodside Energy telah berhasil menghindari pemogokan pada proyek LNG andalannya.

Pelaku pasar yang tidak suka dengan kepastian yang terjadi di blok Chevron akibat adanya spekulasi pembelian untuk memastikan pasokan. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) mendekati level psikologis EUR 40 per Mega-Watt hour MWh. Harga terbang 10,46% ke 38,41 euro per MWh.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]



(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation