
Nekat! Emiten Rumah Sakit RSCH Mau IPO Walaupun Merugi

1. PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) masih membukukan kerugian sejak tahun 2022 hingga laporan keuangan per Februari 2023.
2. Dibandingkan dengan para kompetitornya di industri rumah sakit, kinerja RSCH paling buruk diantara beberapa kompetitornya.
3. Saat ini bisnis rumah sakit tidak semenarik seperti masa Covid-19.
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) meskipun tengah merugi.
PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) membukukan kerugian hingga laporan keuangan per 28 Februari 2023. Bahkan kerugian ini bukan pertama yang terjadi, pada tahun buku 2020 dan 2022 Perseroan mencatatkan kerugian. Meskipun masih merugi namun Perseroan menawarkan harga IPO dengan harga di atas bukunya dengan PBV di atas satu.
![]() |
Berdasarkan laporan keuangan hingga 28 Februari 2023 Perseroan masih mencatatkan kerugian sebesar Rp625,4 juta, angka ini lebih rendah dibandingkan kerugian pada periode 28 Februari 2022 sebesar Rp2,4 miliar.
Rugi perusahaan yang semakin menipis merupakan andil dari pendapatan yang menebal. Pendapatan per 28 Februari 2023 meningkat menjadi Rp5,94 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,04 miliar atau naik 47%. Selain itu, beban usaha menyusut sehingga mendorong penurunan kerugian Perseroan. Beban usaha per 28 Februari 2023 menjadi Rp1,94 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,3 miliar atau turun 15,7%.
Bergeser ke rincian pendapatan pada catatan kaki laporan keuangan di dalam prospektus Perseroan.
![]() |
Melihat dari rincian pendapatan per 28 Februari 2023 yang mendorong turunnya kerugian Perseroan, terdapat peningkatan pada pendapatan rawat inap dari segmen jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli yang signifikan menjadi Rp2,31 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,24 miliar.
Peningkatan juga terjadi pada rawat jalan pada segmen jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli yang signifikan menjadi Rp1,31 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp447 juta. Sehingga pendapatan Perseroan per 28 Februari 2022 meningkat menjadi Rp5,94 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,05 miliar.
Selanjutnya investor bisa melihat jumlah kunjungan pasien.
![]() |
Dari segmen kunjungan pasien rawat jalan per 28 Februari 2023 tercatat sebanyak 9.875 pasien, sedangkan untuk segmen kunjungan pasien rawat inap sebanyak 1.062.
Rasio Keuangan
Harga IPO RSCH yang ditawarkan kepada publik begitu tinggi, sehingga Price Book Value (PBV) berada dia atas 1. Hal ini menandakan bahwa harga yang ditawarkan overvalued alias mahal dari harga kewajarannya.
Dalam menghasilkan margin Perseroan terbilang belum maksimal karena masih dibawah rata-rata industrinya yang bisa mendapatkan margin di atas 30%.
Net Profit Margin (NPM) Perseroan berada di angka negatif 10,53%. Hal ini disebabkan per 28 Februari 2023 Perseroan masih membukukan kerugian sebesar Rp625,4 juta, sehingga NPM nya berada di angka negatif.
Return On Equity (ROE) Perseroan juga berada di angka negatif 0,67%. Kerugian yang masih dicatatkan Perseroan pun membuat Perseroan dalam mengelola modal tidak maksimal sehingga masih membukukan kerugian.
Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) Perseroan berada di angka negatif 0,65%. Dalam mengelola aset Perseroan tidak maksimal sehingga masih membukukan kerugian.
Namun Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan berada di angka yang sehat di 4,29%. Angka ini berarti total modal Perseroan jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total modal Perseroan per 28 Februari 2023 sebesar Rp92,93 miliar, sedangkan total hutangnya per 28 Februari 2023 hanya sebesar Rp3,98 miliar. Sehingga kemampuan dalam membayar kewajiban terhadap modalnya sangat sehat.
Current Ratio Perseroan berada di angka likuiditas tinggi 244,33%. Hal ini berarti kemampuan dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancarnya cukup baik.
Kompetitor
Dari enam emiten di industri rumah sakit, sayangnya RSCH menjadi satu-satunya emiten yang memiliki Net Profit Margin (NPM) negatif 10,53% karena Perseroan masih membukukan kerugian pada laporan keuangan terakhir seperti yang tertera didalam prospektus. Sedangkan emiten kompetitor lainnya berhasil mencatatkan laba sehingga NPM nya berada di angka positif.
Bisnis
Perseroan yang bergerak di bidang Kesehatan yang merupakan Rumah Sakit Swasta dengan klasifikasi sebagai rumah sakit tipe D. Rumah sakit tipe D ini diwajibkan memiliki jumlah tempat tidur minimal 50 tempat tidur.
Perseroan memiliki jumlah tempat tidur rawat inap 76 dan jumlah tempat tidur nonkelas 20 jadi total tempat tidur di RS Perseroan Kendal adalah 96.
Perseroan memiliki keunggulan kompetitif atas pelayanan medis yang diberikan yaitu sebagai berikut:
- Terakreditasi Paripurna
- Wellness Center
- Health Tourism
- Phacoemulsifikasi
- Fasilitas terlengkap untuk bedah mulut wilayah Kendal
Prospek Bisnis
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan terakhir periode 2020 hingga 2022 terutama untuk wilayah Jawa Tengah justru menurun sejak tahun 2020 hingga 2022. Meski angka tahun 2022 lebih tinggi dari tahun 2021.
Hal ini berarti jumlah masyarakat di wilayah Jawa Tengah yang memiliki keluhan kesehatan mulai berkurang, sehingga kebutuhan terhadap dokter dan rumah sakit juga tentu berkurang.
Selain itu, Pemerintah menetapkan alokasi anggaran kesehatan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6% dari total rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Angka tersebut naik 8,05% dibandingkan pada outlook APBN 2023 yang sebesar Rp172,5 triliun.
Presiden Jokowi mengatakan, alokasi anggaran kesehatan 2024 bakal diarahkan untuk transformasi sistem kesehatan. Anggaran tersebut juga bertujuan mendorong perkembangan industri farmasi.
Presiden Jokowi juga mengatakan anggaran kesehatan 2024 ditujukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan. Anggaran juga bakal dipakai untuk menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang andal dari hulu ke hilir dan mengefektifkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi endemi pada 21 Juni 2023.
Keputusan pemerintah ini diambil dengan mempertimbangkan angka konfirmasi harian COVID-19 yang sudah mendekati nihil, 99% masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19 dan telah dicabutnya status public health emergency of international concern oleh WHO.
Layak Dibeli Atau Tidak?
PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) masih membukukan kerugian hingga laporan keuangan per Februari 2023 dan bahkan kerugian ini masih berlanjut sejak kerugian di tahun 2022. Hal ini membuat harga IPO dengan PBV di atas satu yang ditawarkan oleh Perseroan sangat tidak menarik dengan kerugian yang masih ditawarkan kepada para calon investor.
Selain itu, saat ini bisnis rumah sakit tidak semenarik seperti masa Covid-19 yang dimana sektor kesehatan paling meningkat secara permintaan dan pendapatan. Kini bisnis rumah sakit sudah mulai kembali normal sejalan dengan meredanya Covid-19.
Sehingga IPO RSCH belum begitu menarik untuk dikoleksi untuk investasi jangka panjang.
Jadwal dan Harga Penawaran Umum IPO
IPO dilaksanakan pada 21 hingga 23 Agustus 2023 dengan harga penawaran umum Rp115 per lembar saham. Penjatahan efek dilakukan 23 Agustus 2023 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2023. Perseroan akan listing pada 25 Agustus 2023.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 5,3 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp60,95 miliar. Market cap setara dengan Rp304,75 miliar. Penjamin emisi IPO RSCH adalah Shinhan Sekuritas Indonesia. Selain itu IPO RSCH masuk dalam papan pengembangan.
PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) bergerak di bidang rumah sakit swasta yakni Rumah Sakit Charlie Hospital yang merupakan bagian dari PT Wahyu Agung Group yang di pimpin oleh Bapak H. Junianto. Rumah sakit Charlie Hospital berada di desa Ngabean kecamatan Boja kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Penggunaan Dana IPO
Terdapat tiga poin kegunaan dana IPO RSCH, yaitu:
a) 48,13% akan di gunakan Perseroan untuk penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Charlie Hospital Demak. Penyelesaian pembangunan gedung Rumah Sakit Charlie Hospital Demak diperkirakan akan selesai dibangun pada bulan Maret 2024.
b) 45,89% akan digunakan Perseroan untuk pembelian alat medis.
c) Dan sisanya akan digunakan untuk Modal Kerja Perseroan, modal operasional dan/atau digunakan untuk pembelian persediaan Perseroan.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
