
Orang Lebih Sering Nonton Pornhub Dibanding Tik Tok & Amazon

Jakarta, CNBC Indonesia - Era digital ini kehidupan menjadi serba mudah dari mencari informasi, komunikasi, hiburan, bisnis, dan sebagainya. Sayangnya, dunia selalu bagaikan tombak bermata dua, internet dapat juga digunakan untuk hal negatif seperti menonton konten 'dewasa'.
Melansir SimilarWeb, terdapat enam situs konten dewasa dari 50 dengan traffic tertinggi di dunia. Situs konten dewasa tersebut berada di urutan 11, 12, 14, 28, 37, 46. Dari enam daftar tersebut terdapat tiga yang berada dalam peringkat 15 besar.
Bahkan, situs media sosial yang digemari anak muda akibat kemudahan mencapai viral, TikTok, berada di peringkat 15, di bawah top tiga konten dewasa. LinkedIn yang berfokus pada media sosial dan platform mencari kerja juga berada di peringkat lebih rendah yaitu posisi 19.
ChatGPT yang sedang ramai diperbincangkan karena kemampuan memberikan jawaban dari berbagai pertanyaan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) berada di urutan ke-20.
Situs-situs konten dewasa tersebut menyediakan wadah untuk menonton konten dewasa secara gratis. Terdapat juga yang menyediakan konten premium yang perlu merogeh dana untuk dapat mengaksesnya.
Kendati demikian, pemerintah telah menetapkan aturan menonton konten porno dalam Undang-Undang No. 44 tahun 2008. Dalam pasal enam dijelaskan bahwa setiap orang dilarang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan produk pornografi.
Aturan ini juga didukung dengan kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang melakukan pemblokiran situs-situs porno. Walaupun begitu, konten dewasa tetap bisa diakses melalui Jaringan Internet Pribadi (Virtual Private Network/VPN).
Sebagai informasi, VPN merupakan sarana untuk pengguna internet untuk menyambung dalam jaringan yang aman dan terenkripsi menurut IT.TelkomUniversity.
Akses situs dewasa di Indonesia yang lebih ketat berhasil menahan tingkat arus lintas situs. Website video dewasa berada di peringkat 18 dengan traffic tertinggi di Indonesia dan hanya terdapat satu dari 50.
Sanggahan: Tulisan ini bertujuan untuk berbagi informasi. Pembaca sangat tidak direkomendasikan mengunjungi situs yang mengandung konten dewasa. Pembaca juga perlu berhati-hati dalam mengunjungi situs yang tidak dikenal.
(mza/mza)