FUNDAMENTAL PUNDIT

Penjualan Mayora Terus Naik, Harga Sahamnya Ga Bisa Ngerem

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
19 June 2023 14:27
Doc.Mayora Indah
Foto: Doc.Mayora Indah

1. Laba bersih MYOR pada kuartal I 2023 tumbuh 137% didorong kenaikan penjualan.
2. MYOR sedang membangun dua pabrik baru untuk memperluas usahanya.
3. MYOR menyiapkan capex (Capital Expenditure) tahun 2023 sebesar Rp2,1 triliun.

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terus bergerak naik sejalan dengan kinerja Perseroan. Secara year to date pergerakan harga saham MYOR telah naik 9% hingga perdagangan Jumat (16/6/2023).

Laba bersih perseroan juga terus bertumbuh, terlihat pada hasil kuartal I 2023 laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 137% sebesar Rp727,2 miliar dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp306 miliar. Kenaikan ini pun didukung dari peningkatan penjualan sebesar 11% pada kuartal I 2023 menjadi Rp8,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,5 triliun.

Selain itu Perseroan juga rajin dalam membagikan dividen sejak tahun 1992 hingga 2023 yang dimana ini adalah tahun ex date dividen. Perseroan hanya absen membagikan dividen saat tahun 1999 hingga 2001 setelah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998.

Perseroan juga saat ini sedang membangun dua pabrik baru untuk memperluas usahanya. Dua pabrik baru ini diharapkan dapat menunjang kinerja Perseroan yang dapat dilihat pada hasil laporan keuangan Perseroan.

Pertumbuhan Laba

Terjadi peningkatan kinerja pada hasil laporan keuangan MYOR pada kuartal I 2023. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp727,2 miliar atau naik 137% dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp306 miliar.

Sedangkan laba bersih tahun berjalan kuartal I 2023 naik menjadi Rp 737,3 miliar dibandingkan dengan kuartal I 2022 sebesar Rp313,5 miliar.

Peningkatan laba terjadi karena didorong peningkatan penjualan sebesar 11% pada kuartal I 2023 menjadi Rp8,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,5 triliun. Selain itu margin MYOR juga meningkat pada kuartal I 2023 menjadi 27,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya 21,78%.

Hal ini membuktikan bahwa MYOR telah melakukan efisiensi beban pokok penjualan pada kuartal I 2023. Selain itu, MYOR juga melakukan efisiensi biaya pada beban-beban usaha sehingga beban usaha juga menurun menjadi Rp1,16 triliun pada kuartal I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,21 triliun.

Rincian Penjualan

Jika melihat rincian penjualan MYOR sebesar 61% kontribusi berasal dari penjualan lokal kepada pihak berelasi seperti yang tertera di atas. Kemudian untuk ekspor sendiri berkontribusi sebesar 39% yang dimana didominasi oleh negara asia.

Untuk retur penjualan sendiri juga cukup turun drastis menjadi Rp1,6 miliar dibandingkan dengan sebelumnya Rp45,5 miliar. Retur penjualan adalah penerimaan barang oleh pihak penjual yang dikembalikan dari pihak pembeli. Pengembalian ini biasanya terjadi jika barang yang dikirim pihak penjual tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pembeli atau mengalami kerusakan.

Rasio Keuangan

Gross Profit Margin (GPM) MYOR cukup baik untuk sektor consumer goods di 27,40%. Angka ini adalah selisih dari pendapatan dengan beban pokok pendapatan.

Dalam menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) MYOR cukup baik untuk sektor consumer goods diatas 5%. MYOR sendiri sudah berada di 8,60%. Dimana NPM adalah hasil dari laba bersih dibagi dengan penjualan.

Return On Equity (ROE) MYOR berada di angka yang cukup baik sekali di 21,80%. Yang menandakan dalam mengelola modal terhadap laba bersihnya sudah cukup baik.

Return On Asset (ROA) MYOR juga berada di angka yang cukup baik di 12,60%. Yang menandakan dalam mengelola aset terhadap laba bersihnya sudah cukup baik.

Debt to Equity Ratio (DER) juga berada di angka yang sehat dengan di bawah 100%. DER MYOR masih berada di angka 71,45%, yang dimana total modalnya jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total modal MYOR diluar kepentingan non pengendali per 31 Maret 2023 Rp13,3 triliun sedangkan total hutang MYOR per 31 Maret 2023 Rp9,5 triliun. Sehingga dalam kewajiban membayar hutang terhadap modalnya cukup baik.

Kompetitor

Price Earning Ratio (PER) untuk sektor consumer goods bisa terbilang murah jika dibawah 20. Sehingga untuk MYOR sudah berada di harga wajarnya namun kinerja Perseroan yang terus bertumbuh tidak menjadikan MYOR cukup beresiko dengan harga wajar secara PER. GOOD mahal sedangkan ICBP dan INDF terbilang murah atau undervalued secara PER.

Namun dalam menghasilkan margin keempat emiten consumer goods tersebut masih berada di angka margin yang cukup baik. Dalam menghasilkan laba bersih MYOR cukup baik diatas 5% dan tertinggi dari kompetitor di atas adalah ICBP dengan 20,66%.

Bisnis

PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit. Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978.

Kegiatan usahanya memiliki enam divisi yakni:
- Biskuit, seperti biskuit roma, better, sari gandum dan lain-lain.
- Kembang gula, seperti Kopiko, Kopiko Cappuccino, KIS, KIS Chewy, Tamarin, dan lain-lain.
- Wafer, seperti Beng Beng, Beng Beng Maxx, Beng Beng Share It, Beng Beng Kalpa, Astor, Roma Wafer Coklat, Roma Zuperrr Keju, Roma Choco Blast, dan lain-lain.
- Cokelat, seperti Choki-choki, Drink Beng Beng.
- Kopi, seperti kopi torabika, kopi kopiko, toracafe, dan lain-lain.
- Makanan Kesehatan, seperti Energen Cereal, Energen Oatmilk, Prima Cereal.

Prospek Bisnis

MYOR sedang membangun pabrik di Balaraja dan Purwosari dimana pembangunan pabrik baru tersebut dengan total investasi Rp3,7 triliun. Kedua pabrik ini berencana akan mulai operasi tahun 2024 dengan kapasitas bertambah 200 ribu ton per tahun. Pabrik baru yang akan dibangun untuk meningkatkan kapasitas produksi biscuit dan wafer Perseroan sebesar 30%. Serta kontribusi pabrik baru ini berkisar 10% terhadap pendapatan Perseroan.

MYOR menyiapkan capex (Capital Expenditure) tahun 2023 sebesar Rp2,1 triliun. Capex akan dialokasikan untuk project dan maintenance. Hingga maret 2023 capex yang sudah digunakan sebesar Rp780 miliar. Dimana hasil dari capex ini tentunya untuk menunjang kinerja Perseroan.

Secara major trend, pergerakan harga saham MYOR masih dalam pola uptrend atau naik. Kenaikan ini sejalan dengan kenaikan kinerja pada pertumbuhan laba bersih MYOR pada kuartal I 2023 yang tumbuh 137%.

MYOR juga masih rajin dalam membagikan dividen. MYOR akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 782,55 miliar. Mayora akan menebar dividen setara Rp 35 per saham. Cum dividen MYOR di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh pada 21 Juni 2023. Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Juni 2023. Cum dividen di pasar tunai pada 23 Juni 2023. Ex dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2023. Recording date pada 23 Juni 2023 dan pembayaran dividen: 11 Juli 2023.

Layak koleksi atau tidak?

Melihat kinerja Perseroan yang terus meningkat serta rajinnya dalam membagikan dividen sehingga harga saham MYOR terus diapresiasi. Hal ini membuat MYOR masih layak untuk di koleksi untuk investasi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation