
Jokowi Larang Ekspor Bauksit, Cuan Rp 9 Triliun Lenyap

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelarangan ekspor bauksit bakal menjadi 'gempuran' hebat bagi pengusaha bauksit dalam negeri.
Hal ini diungkapkan oleh Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) terkait kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah yang akan berlaku efektif pada 11 Juni 2023.
Seperti diketahui, sesuai amanat Undang -undang No.3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), ekspor mineral mentah hanya diizinkan paling telat tiga tahun sejak UU diterbitkan dan berlaku pada 10 Juni 2020 lalu.
Artinya, setelah 10 Juni 2023, Indonesia mulai menghentikan ekspor mineral mentah.
Kepada CNBC Indonesia, Plh Ketua Umum APB3I Ronald Sulistyanto menceritakan bahwa saat ini pengusaha bauksit bak ungkapan "sudah jatuh, tertimpa tangga".
Adanya pelarangan ekspor bauksit bisa berdampak pada pengurangan produksi bauksit dalam negeri. Dia juga menyebutkan, produksi yang ada saat ini bisa terpangkas hingga setengahnya.
Produksi bauksit biasanya bisa mencapai 30 juta ton per tahun. Namun karena ekspor disetop dan hanya bisa menjual ke pabrik pengolahan di dalam negeri, maka produksi bauksit bisa terpangkas menjadi sekitar 12-14 juta ton.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor bijih bauksit di Indonesia tercatat di angka US$623 juta pada 2022. Angka ini mengalami penurunan 0,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar US$628,18 juta. Jika dirupiahkan maka nilainya mencapai Rp 9,34 triliun.
Volume ekspor bauksit Indonesia sebesar 17,84 juta ton.pada 2022. Jumlah tersebut juga merosot 10,39% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 19,91 juta ton. Kemerosotan nilai dan ekspor ini saja sudah membuat pengusaha ketar-ketir.
Oleh karena itu, Ronald juga menilai nantinya beberapa perusahaan bauksit terancam bangkrut sebagai imbas dari pelarangan ekspor bauksit di Indonesia.
"Apa yang terjadi, Covid sudah mendera kita selama beberapa tahun. Covid itu membatasi ruang gerak semua pengusaha, pengusaha tidak bisa menjalankan usahanya seperti keadaan normal, artinya sebetulnya belum sembuh dari sakit katakanlah batuk masih serak-serak dihantam lagi, batuk lagi. Terus mau bangun dihantam lagi. Bukan bisa bangun, langsung bisa tidur dia," jelas Ronald dengan analoginya.
Untuk diketahui, per akhir Desember 2022 lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat cadangan bauksit Indonesia sekitar 4% atau setara 1,2 miliar ton dari total cadangan global, 30,3 miliar ton.
Besarnya cadangan tersebut membuat Indonesia menjadi negara pemilik cadangan bauksit terbesar keenam di dunia.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)