Nambah Utang Hingga Menuju "Bangkrut", Yellen "Ratu Utang"?

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Amerika Serikat (AS) di era Menteri Keuangan Janet Yellen terus meningkat. hingga mencapai pagu utang dan terancam "bangkrut" atau default. 

Menjabat sejak Januari 2021, utang Paman Sam terus mengalami peningkatan. Pada awal periode Janet Yellen, utang Amerika Serikat sebesar US$27,77 triliun. Jumlah tersebut meningkat US$3,69 triliun hingga saat ini (23/5/2023) mencapai US$31,46 triliun per April 2023.

Sementara pagu utang AS saat ini adalah US$31,4 triliun. Sehingga perlu ditingkatkan jika tidak ingin terjadi default.

Meskipun terus menambah utang selama masa jabatannya, mantan bos The Fed ini bukanlah "Ratu Utang" Amerika Serikat. Sebab jumlah pinjaman AS selama masa jabat tidak sebesar dua pendahulunya pada abad 21.

Menteri dengan jumlah utang terbesar selama masa jabat adalah Steven T Mnuchin yang memiliki pinjaman hingga US47,83 triliun. Steven menjabat di era pandemi Covid-19 sehingga utang jumbo didasarkan pada kebutuhan menanggulangi pandemi saat itu.

Steven sendiri menjabat sebagai menteri keuangan Amerika Serikat era Donald Trump pada 13 Februari 2017 hingga 20 Januari 2021.

Kemudian ada Timothy F. Geithner yang selama masa jabat mampu menghasilkan utang bagi Amerika Serikat sebesar US$5,81 triliun.

Pada saat baru dilantik, posisi utang Amerika Serikat sebesar US$10,6 triliun. Kemudian saat jabatan selesai meningkat menjadi US$16,43 triliun.

Timothy sendiri menjabat sebagai menteri keuangan Amerika Serikat pada masa pemerintahan Barack Obama yakni 26 Januari 2009 hingga 25 Januari 2013.

Selain itu, utang jumbo Amerika Serikat memang tidak pernah ada mendapat nyinyir baik dari oposisi pemerintah maupun rakyatnya sendiri, sehingga tidak ada istilah "Ratu Utang" atau "Raja Utang". 

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]