
Jadi Korban Dedolarisasi, Masa Depan INKP Suram?

- Penjualan meningkat namun laba bersih INKP justru tergerus oleh beban-beban.
- Harga saham INKP saat ini ditawarkan dengan harga murah dengan PBV di bawah 1.
- INKP berencana membangun pabrik kertas industri dengan investasi US$3,63 miliar di wilayah Karawang, Jawa Barat dengan luas sekitar 350 hektare.
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten di sektor barang baku yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melaporkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal I 2023.Laba bersih INKP turun 24,4% menjadi US$133,24 juta, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$176,45 juta.
Padahal secara pendapatan meningkat 6,13% dibanding akhir kuartal I 2022 menjadi US$1,056 miliar. Rinciannya, penjualan pulp atau bubur kertas naik 39,4% menjadi US$382,65 juta, penjualan kertas budaya meningkat 16,9% menjadi US$358,81 juta. Meskipun untuk penjualan kertas industri, tissue dan lain lainnya melorot 24,1% menjadi US$314,75 juta.
Meningkatnya beban lain-lain juga menggerus laba bersih dari INKP.
INKP telah listing sejak 16 Juli 1990 dengan harga IPO Rp10.600. Harga saham INKP per 9/5/2023 berada di level Rp7.250 per lembar saham. Harga saham INKP saat ini dinilai undervalued alias murah dengan PBV di bawah satu. Namun sayangnya pergerakan harga saham INKP terus menurun sejak awal tahun 2023 hingga kini.
Lalu apakah saham INKP masih menjadi hal menarik di tengah murahnya harga saham yang ditawarkan saat ini? Mari bahas.
Pertumbuhan Laba
INKP telah merilis laporan keuangan hingga Maret 2023. Pada hasil laporan keuangan kuartal I 2023 laba bersih tahun berjalan INKP menurun dari Rp2,5 triliun menjadi Rp1,9 triliun.
Penurunan laba bersih INKP jika dilihat dikarenakan meningkatnya beban lain-lain menjadi Rp1,7 triliun yang sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp541 miliar. Dimana meningkatnya beban lain-lain ini berasal dari kerugian kurs, meningkatnya beban bunga dan beban lain-lain.
Rincian Penjualan
Peningkatan pendapatan berasal dari produk pulp dan kertas budaya. Untuk kertas industri, tissue dan lain-lain justru mengalami penurunan.
Kertas budaya terdiri atas kertas koran, kertas tulis cetak dan kertas berharga (kertas untuk saham, kertas perangko, dan lain-lain). Sedangkan kertas industri terdiri atas sack kraft (kertas kantong semen), kraft liner, corrugating medium, board, dan kertas bungkus.
Rincian Penjualan Lokal dan Ekspor
Produk INKP sebanyak 40,40% dijual ke pasar lokal yang didominasi oleh PT Cakrawala Mega Indah sebanyak 38,08%. PT Cakrawala Mega Indah ini bergerak dalam bidang pembuatan karton box/packaging.
Dan ekspor sebanyak 59,60% terutama ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Afrika dan Australia.
Rasio Keuangan
Melihat dari Book Value (BV) INKP, harga saham INKP saat ini masih terbilang undervalued atau murah dengan PBV masih di bawah 1.
Gross Profit Margin (GPM) INKP juga terbilang tidak buruk dengan margin 37,90%. Margin selisih antara pendapatan dengan beban pokok pendapatannya.
Dalam menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) nya INKP berada di angka yang cukup baik di 12,61%.
Bisnis
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) bergerak di bidang pembuatan kertas, pulp dan kertas kemasan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1978. Entitas induk utama dari perusahaan dan anak perusahaan adalah PT. Purinusa Ekapersada, yang didirikan di Republik Indonesia, yang merupakan bagian dari Grup Sinarmas.
Prospek Bisnis
INKP berencana membangun pabrik kertas industri beserta sarana pendukungnya dengan investasi US$3,63 miliar di wilayah Karawang, Jawa Barat dengan luas sekitar 350 hektare.
Nantinya kapasitas terpasang dan produksi pabrik ini akan mencapai 3,9 juta ton per tahun. Terdiri dari kertas jenis industrial white paper 3 juta ton dan industrial brown paper 900.000 ton per tahun. INKP memproyeksikan sudah bisa mencatatkan penjualan dari pabrik ini pada tahun 2024. Penjualan industrial paper dari pabrik Karawang ini bisa mendorong penjualan neto INKP sebanyak US$ 1,32 miliar.
Penurunan harga kraft pulp didorong oleh pelemahan perekonomian global dan prediksi peningkatan inflasi. Efek dari perang Rusia dan Ukraina juga berpengaruh terhadap permintaan dan berefek pada beberapa harga komoditas. Dan sentimen dari pasar Amerika Serikat atas krisis perbankan hingga berpotensi gagal bayar uutang.
Hal ini tentu bukan hanya membuat suku bunga lebih tinggi tetapi juga mendorong pembayaran rumah untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit jadi lebih tinggi dan mengancam kemajuan ekonomi yang telah dilakukan Amerika Serikat sejak pandemi Covid-19.
Dan akan membuat pasar AS lebih kacau dengan penarikan dana di pasar uang hingga pemegang obligasi memangkas kepemilikannya.
Sejak awal tahun 2023 harga saham INKP terus menurun. Saat ini saham INKP masih berada di area downtrend. Penurunan harga saham INKP sejalan dengan penurunan Kraft Pulp global.
Efek dedolarisasi menjadi salah satu penyebab turunnya harga saham INKP karena membuat mata uang dolar AS melemah. Padahal penggunaan dolar AS masih mendominasi transaksi sebagaimana terlihat dalam pencatatan laporan keuangan INKP masih menggunakan mata uang dolar AS.
Berdasarkan penjualan hingga akhir Maret 2023, ekspor masih menjadi kontributor utama mencapai 59,60% atau setara US$ 629,49 miliar dari total penjualan.
Akibat porsi ekspor yang besar dan tekanan dedolarisasi yang berlanjut, tentu saja tekanan risiko kurs akan meningkat yang dampaknya bisa ke pendapatan INKP jadi kurang optimal.
Oleh karena itu, INKP perlu memperkuat pangsa pasar di domestik supaya profitabilitasnya bisa lebih bertahan dari risiko tekanan global yang mempengaruhi mata uang dolar AS.
Apalagi bukan hanya dedolarisasi yang bisa mengancam ketahanan mata uang dolar AS, melainkan ada tekanan perlambatan ekonomi global dan gejolak sektor perbankan yang membuat the Fed potensi bisa menahan suku bunga walaupun inflasi masih tinggi dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.
Sebagai emiten di sektor komoditas kertas, pergerakan harga saham INKP juga dipengaruhi pergerakan harga komoditas kertas. Melalui Refinitiv, harga Bleached Softwood Kraft Pulp futures sejak awal tahun hingga Selasa (9/5/2023) telah turun 32,08% menjadi 5044 CNY/ton.
Penurunan harga komoditas kertas tentu saja bisa berdampak negatif ke profitabilitas INKP. Ini karena segmen pulp berkontribusi hingga 36,23% dari total pendapatan.
Â
Layak Beli Atau Tidak?
Harga saham INKP saat ini memang masih cukup undervalued alias murah dengan PBV di bawah satu. Namun tingginya beban-beban masih menggerus laba dari INKP, sehingga menjadi perhatian bagi Perseroan untuk mengefisiensikan biaya-biaya.
Selain itu harga komoditas Kraft Pulp global yang menjadi sentimen negatif pada pergerakan harga saham INKP juga mendorong penurunan harga saham INKP lebih jauh. Dan para investor bisa menunggu hasil ekspansi INKP dengan pabrik barunya yang diharapkan bisa mendongkrak kinerja INKP serta berefek pada kenaikan harga saham INKP. Sehingga untuk saat ini INKP memang belum begitu bergairah meskipun ditawarkan dengan harga yang cukup murah.
![]() |
Untuk pertimbangan koleksi saham INKP ada baiknya ditambah dengan analisis teknikal. Hingga akhir perdagangan Selasa (9/5/2023) INKP cenderung bergerak sideways dengan support di 6825 dan resistance di 7425. Menurut tim riset CNBC Indonesia, INKP akan menarik untuk dikoleksi selama harganya tidak turun dari support atau ketika berhasil breakout resistance karena peluang kembali masuk tren turunnya lagi sudah relatif kecil.
CNBCÂ INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw)