CNBC Indonesia Research

7 Horor Mudik "Bak Neraka" RI, Era SBY vs Jokowi Parah Mana?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 April 2023 08:00
Kemacetan Parah di Simpang Jomin (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pemotor memadati Pelabuhan Merak, Banten, di puncak arus mudik, Sabtu (30/4) dini hari. Ramainya pemudik motor ini bak 'lautan' kendaraan. (Andhika Prasetya/Detikcom)

Hingga kini, tragedi Brexit masih menjadi tragedi yang sangat memilukan di Indonesia. Namun sebelum tragedi Brexit, sejatinya masih banyak kasus 'mudik neraka'.

2. Jembatan Comal dan Jembatan Cihaurbeuti Ambles (Juli 2014).

Arus mudik Lebaran 2014 juga bisa dikatakan sebagai ujian bagi para pemudik di Pulau Jawa, terutama yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela).

Pada arus mudik 2014, Jembatan Comal yang berada di Kabupaten Pemalang ambruk karena tergerus akibat banjir yang melanda Sungai Comal pada Februari 2014.

Banjir tersebut menyebabkan pancang jembatan sisi barat alami kemiringan. Selain itu, ambruknya juga diakibatkan oleh beban tonase perlintasan yang meningkat tajam.

Akibat ambruknya Jembatan Comal, pihak Polres Pemalang melakukan pengalihan ke jalur alternatif saat itu.

Bahkan para pemudik dari barat ke timur yang ingin melewati Pantura saat itu diupayakan melalui jalur selatan atau jalur tengah.

Meski begitu, nyatanya ambruknya Jembatan Comal membuat kemacetan tak terhindarkan. Terpantau pada 20 Juli 2014, kemacetan total terjadi di ruas jalur utama Pantai Utara Jawa pasca amblas dan ditutupnya Jembatan Comal.

Ratusan kendaraan pun terjebak kemacetan parah. Bahkan, ambruknya Jembatan Comal saat itu berdampak kepada tingkat kemacetan mudik di jalur Pansela, karena banyak orang yang menghindari jalur Pantura saat itu.

Belum selesainya jembatan Comal yang ambruk, di lintas Pansela, yakni di Kabupaten Ciamis, sebuah jembatan juga ambles karena tergerus aliran sungai.

Jembatan tersebut berada di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis atau lintas selatan Kabupaten Tasikmalaya atau sebelum memasuki kota Ciamis.

Amblesnya jembatan di Kecamatan Cihaurbeuti itu membuat lintas selatan yang sebelumnya macet akibat banyak orang yang menghindari jalur Pantura akibat ambruknya Jembatan Comal pun semakin parah.

Bahkan, banyak kendaraan yang dialihkan melewati jalur alternatif dengan jalan desa yang tergolong sempit.

Kepolisian Daerah Jabar membuka dua jalur alternatif Pamoyanan dan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk menghindari jembatan di jalan nasional kawasan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jabar, yang ambruk

Pengalihan itu dilakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan pemudik di jalur selatan Jawa Barat tepatnya kawasan Kabupaten Tasikmalaya. Akibat peralihan ini, kondisi lalu lintas di kota Tasikmalaya pun sangat padat.

 

3. Kemacetan Parah di Simpang Jomin, Cikampek

Jauh sebelum ada Tol Cipali, orang-orang yang ingin melakukan mudik melewati Pantura bagi kendaraan roda empat atau lebih pasti akan melewati Simpang Jomin.

Simpang Jomin merupakan simpul di ujung Jalan Tol Cikampek dan merupakan simpul satu-satunya bagi kendaraan roda empat atau lebih yang ingin melewati jalur Pantura dari tol Cikampek. Sehingga mau tidak mau kendaraan dari Tol Cikampek harus melewati simpang ini.

Namun, karena banyaknya persimpangan dan bertemu arus dari arteri Karawang Timur, maka seringkali kemacetan parah terjadi disini.

Bahkan, kemacetan yang terjadi di Simpang Jomin terkadang mengular ke Tol Cikampek sejak simpang susun Cipularang atau Dawuan Karawang.

Banyak pemudik yang terjebak di Simpang Jomin hingga seharian karena saat itu tidak ada jalur lain selain melewati alternatif.

Bahkan, dalam sebuah mudik, lalu lintas Karawang Timur hingga Simpang Jomin yang jaraknya hanya 27 km ditempuh dalam 9 jam. Padahal, pada hari-hari biasa, Karawang Timur-Simpang Jomin dapat ditempuh dalam 30 menit saja.

Akibatnya, pemudik banyak yang menghindari keluar gerbang Tol Cikampek, mereka memilih keluar gerbang Tol Dawuan dan gerbang Tol Karawang Timur. Ada pula pemudik yang menggunakan pribadi dan bus keluar dari gerbang Tol Karawang Barat.

Pemudik yang keluar gerbang Tol Dawuan tidak bisa langsung masuk ke jalur menuju simpang Jomin. Tetapi terlebih dahulu harus melintasi jalan arteri Karawang dan memutar arah di Bundaran Pertamina Dawuan.

Di titik putaran arah itu, terjadi pertemuan arus antara kendaraan yang memutar arah dengan kendaraan pemudik yang melintasi jalan arteri Karawang menuju jalur Pantura keluar gerbang Tol Karawang Timur.

Atas kondisi itu, terjadi kemacetan panjang menuju jalur Pantura melintasi simpang Jomin.

Akibat kemacetan parah tersebut, banyak pemudik yang sampai mematikan mesin mobilnya saat itu. Bahkan, banyak pula pemudik yang sampai keluar mobil, sambil menunggu normalnya arus lalu lintas.

 4. Kemacetan Parah di Cagak Nagreg

Masyarakat Jawa Barat pasti sudah tidak asing lagi dengan kawasan Jalur Nagreg di Kabupaten Bandung. Jalan lintas yang berbatasan dengan wilayah Garut itu selalu dipastikan ramai setiap momen mudik Lebaran.

Sebelum adanya Lingkar Nagreg, kemacetan parah juga kerap terjadi di kawasan Nagreg. Bahkan, kemacetan panjang juga mengular hingga Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Hal ini karena sebelum adanya Lingkar Nagreg, arus lalu lintas tergabung menjadi satu dan secara bersamaan melewati tanjakan atau turunan Cagak Nagreg. Belum lagi, kendaraan juga pasti melewati perlintasan sebidang Nagreg.

Kendaraan dari arah timur menuju barat harus melewati tanjakan yang cukup terjal dan seringkali kendaraan mengalami mogok. Sebaliknya, kendaraan dari barat menuju timur harus melewati turunan yang tajam ketika melewati Cagak Nagreg.

Alhasil, kemacetan pun tak terhindarkan karena pertemuan arus. Ditambah, adanya perlintasan kereta api juga turut memperparah kemacetan Nagreg saat itu.

Namun, setelah adanya Lingkar Nagreg, pemisahaan arus lalu lintas pun terjadi, di mana kendaraan dari barat ke timur akan tetap melewati Cagak Nagreg, sedangkan kendaraan sebaliknya diarahkan ke Lingkar Nagreg.

Meski sudah terpisah, tetapi nyatanya tak jarang kemacetan Nagreg masih terjadi. Hal ini karena kendaraan dari barat masih akan melintasi perlintasan Nagreg, sehingga simpul kemacetan masih akan ada selama perlintasan sebidang tersebut masih ada.

Tetapi untuk kendaraan dari timur, kini tak lagi mengalami kemacetan karena tidak bertemu lagi dengan arus kendaraan dari barat.

(chd/chd)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular