
Ada Hikmah Dibalik Kolapsnya SVB & Krisis Perbankan AS-Eropa

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah perdagangan Selasa waktu setempat. Meski tekanan di sektor perbankan mereda, tetapi pelaku pasar masih belum sepenuhnya kembali ke aset-aset berisiko.
Indeks Dow Jones melemah 0,12% ke 32.394,25, S&P 500 0,16% dan Nasdaq turun 0,45%.
Sektor perbankan yang melesat pada awal pekan lalu kembali mengalami koreksi, meski tidak lagi mengalami aksi jual masif seperti beberapa pekan terakhir.
Saham teknologi yang mengalami penurunan paling besar menjadi indikasi pelaku pasar kini kembali fokus ke suku bunga tinggi dan risiko resesi.
Kemungkinan terjadi resesi di Amerika Serikat juga dikatakan semakin dekat pasca gonjang-ganjing sektor perbankan. Hal ini bahkan diungkapkan oleh Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari dalam wawancaranya dengan CBS.
"Ini jelas membawa kita semakin dekat (dengan resesi) saat ini, apa yang belum jelas bagi kami saat ini adalah seberapa banyak tekanan perbankan yang bisa membuat krisis kredit meluas. Kemudian, krisis kredit akan memperlambat perekonomian," kata Kashkari sebagaimana dilansir CNBC International.
Kashkari mengatakan para pejabat The Fed memantau dampak kejatuhan sektor perbankan "dengan seksama".
Ia juga menegaskan sistem perbankan saat ini resilien dan sehat, memiliki modal yang kuat dan likuiditas yang cukup memadai serta mendapat dukungan penuh dari The Fed dan regulator lainnya.
Meski demikian, Kashkari mengakui masih akan ada tekanan di sektor perbankan.
"Saya tidak mengatakan semua tekanan sudah hilang, saya memperkirakan proses ini memerlukan waktu beberapa saat. Tetapi secara fundamental. sistem perbankan sehat," tegasnya.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
